Akhir-akhir ini Kompasiana bertabur cerita horor dari para Kompasianer. Beberapa kisah saya baca dan cukup membuat bulu kuduk berdiri. Ternyata ini karena Kompasiana membuat tema "Kisah-Kisah Horor" sebagai salah satu Topik Pilihan di bulan Agustus 2019 lalu.
Walau terlambat, saya ingin ikut serta menyumbangkan kisah horor, semoga masih ada yang mau membacanya walau masa Topik Pilihan tersebut sudah lewat. Tidak ada yang membaca juga tidak apa-apa. Â
Ternyata membaca kisah horor itu mengasyikkan. Lebih seram daripada menonton film horor. Apalagi kisah-kisah yang disampaikan oleh penulis Kompasiana berdasarkan pengalaman nyata.
Walau kisah-kisah itu pernah dialami oleh sejumlah Kompasianer, rasanya susah menghubungkan cerita-cerita horor tersebut dengan logika. Tetapi memang tidak perlu menghubungkannya dengan logika karena alamnya berbeda. Beda alam beda hukum. Jadi tidak akan pernah terkait kecuali kita mempelajari hukum alam halus. Mau?
Beberapa kali saya mengalami sesuatu yang tidak dapat dinalar selama jam kantor. Begitu juga sejumlah rekan kerja saya juga pernah sharing tentang pengalaman misterius di kantor. Kantor tempat saya bekerja, Perusahaan A, memang konon dulu tempat jin buang anak.
Salah satu ruang yang katanya cukup menyeramkan adalah ruang dokumen yang letaknya persis di sebelah area kerja saya di sebuah kantor perusahaan A. Sebelumnya ruangan itu adalah ruang rapat Departemen Produksi. Setelah renovasi kantor, ruang rapat dipindahkan ke lantai dua.
Nah, ada cerita dari salah seorang staf yang dulu pernah bertugas di departemen tersebut. Suatu malam ketika ia lembur, ada suatu keriuhan seperti suara banyak orang sedang berbicara dalam rapat. Sebagai informasi, departemen tersebut memang beroperasi 24 jam jadi selalu ada orang yang bekerja di kantor.
Malam itu ruang kantor departemen tersebut tidak ada orang sama sekali kecuali staf tersebut. Mungkin karena penasaran, ia pun memberanikan diri untuk masuk ke ruang tersebut. Alangkah terkejutnya ia, ternyata tidak ada orang sama sekali di ruangan tersebut. Padahal sebelumnya ia jelas mendengar suara banyak orang berbicara.
Di perusahaan yang sama, seorang cleaning service mengalami hal yang cukup mengusiknya. Ketika ia sedang mengepel sebuah ruang kantor, ia merasa telinganya ditiup oleh seseorang. Ia merasa seorang staf sedang iseng. Ternyata ketika ia menoleh tidak ada orang sama sekali.
Seorang staf magang Perusahaan A juga pernah mengalami kejadian aneh. Siang itu ia sedang bekerja dengan seorang temannya di sebuah ruang. Tiba-tiba ada suara benda seperti kelereng memantul-mantul di lantai. Ia bertanya ke rekannya apakah ia yang melakukan itu. Ternyata rekannya tidak melakukan apapun. Suara kelereng memantul terdengar jelas tetapi tidak terlihat wujud kelerengnya.
Satu lagi cerita seram lainnya. Seorang rekan kerja saya pernah memanfaatkan waktu istirahat makan siang untuk tidur siang sejenak di sebuah ruangan kecil di bawah tangga. Karena tidak terdapat lampu, ruangan itu cukup gelap walaupun di siang hari.
Saya tidak ingat cerita persisnya. Yang jelas ketika ia masuk ke ruangan itu, ia merasa ada orang lain yang juga berbaring di tempat itu. Rekan kerja saya mengira itu temannya. Tetapi anehnya sosok lain itu diam saja. Ketika rekan kerja saya memegang kepalanya, sosok itu diam saja. Ketika pintu ruangan dibuka, sebagian cahaya dari luar pun masuk. Ia terkejut bahwa tidak ada orang lain di ruangan itu.
Saya sendiri punya beberapa pengalaman aneh di kantor. Tetapi saya ingin membagikan salah satunya saja. Waktu itu saya harus pulang terlambat. Ada tugas yang harus siap keesokan harinya. Kira-kira jam 19.00 saya mendengar orang bekerja di atas plafon ruang kerja saya. Saya mengira teman-teman Departemen Pemeliharaan sedang bekerja. Sebagai informasi, tim ini bekerja 24 jam yang terbagi dalam tiga shift.
Di atas plafon ada suara seperti kabel-kabel yang ditarik. Di atas plafon ruang kerja saya memang menjuntai sejumlah instalasi kabel baik listrik, telepon, fire alarm dan sejumlah kabel lainnya yang tidak saya ketahui.
Beberapa kali saya mendengar jelas teriakan beberapa orang di atas seperti perintah seseorang terhadap orang lainnya. Nampaknya mereka cukup sibuk, pikir saya. Saya cuek saja dan melanjutkan pekerjaan saya hingga selesai.
Keesokan harinya, saya bertemu dengan seorang tim administrasi Departemen Pemeliharaan membicarakan tentang sesuatu hal terkait pekerjaan. Tiba-tiba saya ingat kejadian malam sebelumnya. Saya pun iseng menanyakan kepada rekan saya itu, pekerjaan apa yang sedang mereka lakukan malam itu?
Alangkah terkejutnya saya ketika ia bilang bahwa tidak ada tim dari departemennya yang bekerja malam itu. Pekerjaan semacam itu biasanya hanya dilakukan pada jam kerja pagi hingga siang hari. Lalu mereka itu siapa? Waduh. Jangan-jangan...
Cerita dari seorang staf subkontraktor lumayan seram juga. Waktu itu di hari Sabtu atau Minggu petang, staf subkontraktor tersebut ditugaskan untuk mengecek instalasi kabel data di atas plafon gedung kantor utama. Gedung itu merupakan pusat aktivitas korporasi.Waktu itu menjelang adzan Maghrib, ia belum jua selesai dengan pekerjaannya.
Untuk masuk ke area plafon, ia menggunakan tangga lipat dan membuka salah satu lubang plafon. Ketika ia memasuki plafon, betapa terkejutnya ia melihat sesosok menyeramkan berbadan besar di sana. Kabar yang saya dengar, ia terjatuh dari tangga. Mungkin karena terkejut. Syukurlah ia tidak mengalami cedera. Sepertinya pekerjaan dilanjutkan di hari lain.
Tetapi tiada yang lebih menyeramkan dari cerita seorang rekan kerja saya yang satu ini. Tetapi kejadiannya di sebuah gedung perkantoran di pusat kota S. Sengaja nama kota tidak saya sebutkan agar tidak mengundang rasa penasaran. Aktivitas korporasi Perusahaan A sebelumnya berlokasi di gedung tersebut sebelum pindah ke lokasi yang baru.
Malam-malam ketika di toilet, teman saya mengalami hal mengerikan. Ketika sedang duduk di WC, tiba-tiba sepasang tangan memegang kedua kakinya. Ia pun menjerit ketakutan. Kedua tangan itu berwarna hijau. Secara detail ia tidak bisa menceritakan mungkin karena takut. Tidak lama ia terbebas dan cepat-cepat keluar dari toilet.
***
Cerita seram seperti di atas sesekali terlontar ketika kami bertemu di jam istirahat makan siang. Cerita horor sepertinya ampuh membuat setiap orang fokus mendengarkan cerita dan tidak sibuk dengan gawainya masing-masing. Sebuah hikmah positif dari cerita horor. Hehe...
Jadi bila hang out Anda di luar kantor garing karena teman-teman sibuk dengan gawainya masing-masing, lemparkan sebuah cerita horor yang seram. Pasti mereka akan segera menyimpan gawainya dan mendengarkan cerita dengan seksama.
Mungkin saja diantara mereka ada yang punya pengalaman lain dan ikut membagikan ceritanya. Kalau ada lebih banyak lagi yang cerita, aktivitas hang out bisa lebih lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H