Siapa yang tidak suka makan? Semua orang pasti suka makan. Apalagi bila makanan yang ia santap rasanya enak, lezat, yummy... Makanan yang enak menimbulkan kesan di hati, bahkan membangkitkan kerinduan bila lama tidak menyantap makanan tersebut.
Bila Anda peggemar kuliner dan memerlukan referensi kuliner enak dan lezat, atau sekadar ingin memuaskan hasrat makan lewat mata karena sedang diet, cobalah membuka Instagram (IG). Ada surga lain selain foto-foto keren dan narsis di sana, yaitu video mukbang atau siaran makanan.
Mukbang (muk-bang atau meokbang) berasal dari bahasa Korea dimana seseorang memakan sejumlah porsi besar makanan ketika sedang berinteraksi dengan audiensnya secara langsung melalui media online. Mengapa menggunakan kata mukbang? Karena tren ini berasal dari negeri Korea.Â
Para figur mukbang biasanya memakan makanan dengan menikmatinya saja. Mereka kerap menonjolkan suara-suara ketika memakan makanan, misalnya suara gemeretak gula-gula yang digigit, suara daging ayam yang tercabik oleh gigi, atau suara krenyes-krenyes sayuran yang sedang dikunyah geraham. Kadang terdapat kata-kata atau komentar sangat singkat, kadang tanpa perlu berkata-kata.
Tujuan mereka adalah memamerkan sensasi memakan makanan itu. Oleh karena itu, video mukbang sering disebut dengan video ASMR (autonomous sensory meridian response) dimana dalam video tersebut mengandung rangsangan suara dari makanan yang mereka makan, yang menimbulkan sensasi pada indera audiens.
Nah, saya lebih suka dengan mukbang yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia karena pertama, menu kulinernya lebih familiar. Kedua, mereka lebih ekspresif menggambarkan rasa nikmat makanan atau minuman. Kalau rasanya lezat ya ekspresinya menggambarkan kelezatan. Kalau rasanya pedas ya ekspresinya kepedasan.
Ketiga, mereka juga menilai penyajiannya bila mukbang dilakukan di sebuah kafe atau restoran. Keempat, mereka menginformasikan kecenderungan rasa yang paling nendang dari suatu makanan, dan terakhir ada kesimpulan terhadap makanan tersebut. Semuanya dipresentasikan dalam waktu sangat singkat, maksimal 60 detik saja.
Figur yang kerap mengunggah konten kuliner ini sering disebut dengan foodstagrammer atau food blogger. Kini mereka bertumbuhan bak musim penghujan. Selalu saja ada foodstagrammer baru yang mengulas makanan mulai makanan sederhana kelas kaki lima hingga restoran bintang lima. Mulai makanan era klasik hingga makanan kekinian yang asik-asik.
Beberapa dari mereka menjadi endorse produk makanan tertentu. Jadi tugas mereka selain makan adalah mempromosikannya. Ketika menyantap produk makanan tertentu, mereka memamerkan ekspresi mereka. Di akhir presentasi, kadang mereka mengeluarkan kata-kata berbau promosi seraya menyebutkan akun IG produsen makanan tersebut .
Ketika menonton video-video mereka, saya melihat mereka ini pada dasarnya mereka hobi makan. Ketika mereka mengulas makanan, porsinya luar biasa banyak. Ketika mengulas makanan berat misalnya, nasinya menghampar di atas piring atau daun pisang. Lalu lauk yang mereka ulas dituang begitu saja dari wadah sebagian besar atau bahkan seluruhnya.
Kadang malah beberapa kemasan produk dituang seluruhnya ke dalam wadah besar, misalnya produk salad atau sup buah yang dituang ke dalam mangkuk jumbo. Untuk menikmatinya, tidak tanggung-tanggung, mereka menggunakan sendok berukuran besar. Kadang bila ingin menikmati kuahnya, mereka angkat saja mangkuk jumbo itu dan menyeruputnya langsung dari bibir mangkuk.
Mereka juga menyantap makanan yang mereka ulas sampai habis, lho. Hebatnya, meski berkali-kali mereka mengulas makanan porsi dewa dan memakannya sampai habis, bentuk tubuh mereka biasa-biasa saja. Yang langsing tetap langsing, yang subur juga tidak bertambah lebar.
Nah, salah satu pengulas makanan yang terkenal di IG adalah Magdalena Fridawati, pemilik akun IG @mgdalenaf. Wanita asal Jakarta ini telah banyak mengulas makanan dari kelas pinggir jalan hingga restoran. Karena presentasi ulasan makannya menarik, ia pun menjadi endorse banyak produk makanan home industry, kafe dan restoran. Jumlah pengikutnya mencapai 1,1 juta akun dan sejauh ini sudah memiliki 1800an konten.
Magda, begitu nickname di akun IG-nya, juga kerap mengulas makanan yang luar biasa pedas tetapi bisa ia bawakan dengan baik tanpa embel-embel penderitaan. Coba kalau saya yang membawakannya, peluh di wajah, air mata yang bercucuran dan ingus yang tak henti-hentinya keluar ketika makan makanan pedas bisa sangat mengganggu penampilan saya. Bisa-bisa saya melambaikan kedua tangan saya ke arah kamera, tanda menyerah. Hehe.
Magda mengulas makanan di banyak tempat di Indonesia. Tagline-nya adalah "food and travel". Oleh karena itu, ia kerap melanglang buana di berbagai tempat di tanah air untuk mengulas makanan setempat. Magda membangun nama akunnya sebagai sebuah brand lengkap dengan logo, tanda bahwa ia sedang menjalankan bisnis, bukan sekadar mencicipi makanan.
Hobi makannya mungkin menurun dari sang ibunda yang juga seorang foodstagrammer. Akun IG sang ibunda adalah @makan.donk, yang kontennya juga menggoda lidah. Pengikutnya cukup banyak, 180 ribu. Sejauh ini, ia sudah memamerkan sekira 3.000an gambar dan video makanan dan mukbang. Kadang ia berkolaborasi dengan sang anak. Keren..
Foodstagrammer top lainnya di IG adalah Ria Sukmawijaya atau Ria SW yang memiliki akun di IG bernama @RiaSW. Saat ini ia sudah memiliki pengikut sekira 731 ribu. Oh ya, baik Ria SW dan Magda juga memiliki vlog di YouTube untuk versi lengkap video ulasan makanannya. Subsciber kedua wanita ini mencapai jutaan.
Kalau saya pribadi, saya lebih suka menonton konten video ulasan makan di IG karena kontennya lebih singkat, sehingga bisa melihat konten-konten lainnya lewat tampilan thumbnail. Bila ingin melihat versi lebih panjang, baru saya menontonnya di YouTube. Tapi jarang sekali saya menonton versi panjangnya.
Ria SW juga mengulas makanan yang beragam. Ia sering mengulas makanan pedagang kaki lima (sesuai dengan tagline-nya, "Ria SW Street Food"). Suatu waktu, ia dengan santainya nongkrong makan makanan pinggir jalan. Ia juga sekian kali mengulas makanan kelas restoran atau kafe. Area berburu kulinernya tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Sejauh ini Ria SW sudah mengulas banyak sekali makanan di berbagai tempat di dunia seperti Jakarta, Semarang, Jogjakarta, Kuala Lumpur, Busan, Ipoh, Seoul, Taipei dan banyak tempat lainnya. Ia membawakannya dengan sangat informatif, presentasi dan ekspresinya bagus dan menghibur. Ia juga komunikatif dengan penjualnya. Kadang ia rada kekanakan, tetapi justru itulah yang menjadi ciri khas penampilannya.
Ria SW juga terkenal memiliki ketahanan memakan makanan pedas, bahkan makanan yang sangat pedas. Makanan dengan cabai ratusan buah pun tidak masalah ia santap hingga suapan terakhir. Luar biasa sekali organ pencernaan wanita satu ini. Memakan makanan sangat pedas seperti makan onde-onde saja. Hehe...
Bintang makan-makan di IG lainnya adalah seorang wanita asal Lumajang, Jawa Timur bernama Farida Nurhan yang memiliki konten IG bernama @farida.nurhan. Kekuatan presentasinya adalah cara pengulasan makanan yang terkesan natural dan agak medok.
Farida tidak pusing memikirkan penampilannya ketika mengulas makanan. Ia memang sosok yang apa adanya. Bahkan ia pernah mengulas suatu produk makanan yang ia endorse ketika baru bangun tidur. Salah satu yang menarik dari presentasinya ialah membubuhi kata-kata khas Jawa Timuran seperti "rek" (sapaan Suroboyoan, seperti coy) atau "puedesse" (ungkapan bahasa Jawa yang menekankan bahwa makanan yang ia ulas sangat pedas).
Farida Nurhan juga terkenal akan ketahanannya memakan makanan pedas. Ia pernah menyantap menu mie goreng di Jakarta dengan 100 cabai, tetapi pernah dengan jujur menyerah ketika memakan menu mie di Bogor yang mengandung 50 cabai yang pedasnya nggak ketulungan.
Tapi overall ia sukses membuat orang terkesima dengan aktivitas makan-makannya yang porsinya sangat banyak. Ia mampu menghabiskan makanan yang ia ulas dalam satu sesi makan. Kadang ia tampil bersama putri semata wayangnya yang bernama Dhyaz, kadang bersama satu atau beberapa orang temannya untuk meramaikan suasana. Ia juga pernah berkolaborasi dengan sejumlah artis terkenal.
Di jajaran foodstagrammer terkenal wanita lainnya, ada @nanakoot_culinary yang dipresentasikan oleh foodstagrammer bernama Christina S. yang juga jago makan pedas yang juga rada medok, lalu @chitraria yang dipresentasikan oleh seorang wanita bernama Chitra Ria, mantan manajer keuangan yang kini terjun ke dunia entertainment dan food blogging.
Selain itu ada @nonaculinary yang dikendalikan oleh wanita asal Bekasi bernama Riry M.R.P. Pasaribu. Penghobi kuliner ini mengulas makanan tanah air dan Korea karena ia penyuka KPop. Akun foodstagram wanita lainnya adalah @separuhakulemak yang dijalankan oleh Angelina Puspasari, mantan staf sebuah perusahaan multinasional yang kini sepenuhnya menjadi seorang foodstagrammer.
Jangan lupa juga untuk melihat presentasi kuliner foodstagrammer wanita lainnya yang bernama Yusifadila. Traveller dan food blogger asal Batam, Kepri ini mengendalikan akun @yusifadila96. Wanita berhijab ini selain kuat makanan pedas juga mampu makan yang asam atau kecut, membuat siapa saja yang menonton bakal ikut merasakan sensasinya. Satu yang khas dari presentasinya adalah tawa lucunya.
Selain foodstagrammer wanita yang sedang nge-hits di atas, ada juga sejumlah foodstagrammer pria yang memiliki konten tak kalah menarik.Â
Siapa yang tidak kenal dengan Tanboy Kun? Pria bernama asli Bara Ilham ini benar-benar rajanya makanan pedas. Presentasi ulasan kulinernya terarsip di akun IG @tanboy_kun dan YouTube tanboy kun.Â
Bicara porsi makanan dan kekuatan nyalinya memakan makanan super pedas, rasanya Tanboy Kun juaranya. Rasanya ia lebih unggul daripada para foodstagrammer wanita di atas.
Bayangkan, ia pernah memakan produk mie instan asal Korea yang terkenal sangat pedas dengan cabai mala sebanyak tujuh bungkus. Tingkat kepedasan cabai mala bisa tujuh kali dari cabai biasa. Pernah juga ia memakan produk mie instan pedas double spicy dengan dibubuhi bubuk cabai level terpedas. Semuanya ia habiskan dalam satu sesi makan. Wow..
Suatu waktu, ia pernah makan salah satu produk ayam super pedas dari sebuah restoran ayam goreng. Bayangkan, 30 potong sayap ayam dengan tingkat kepedasan tertinggi tanpa nasi. Saya pernah makan satu potong dengan satu porsi nasi saja, mulut saya rasanya seperti terbakar hebat. Benar-benar super organ pencernaannya.
Sama seperti Magda, Tanboy Kung juga membangun branding kontennya dengan logo apik dan dua tagline keren yaitu "Mukbang, Traveling, Vlogger" dan "I Eat Anything You Dare". Â Akun IG-nya di-subscribe oleh 300an ribu akun. Sebenarnya masih di bawah ketiga wanita di atas. Tetapi akun YouTube-nya kini sudah melampaui akun Ria SW, yaitu 2,8 juta subscribers!
Tanboy Kung sudah menjadi endorse banyak produk makanan baik produk home industry hingga produk mainstream. Tak hanya makanan, ia juga menjadi endorse produk non makanan seperti marketplace, hiburan dan wisata.
Pria lainnya yang juga doyan kulineran adalah Nex Carlos dengan akun IG-nya @nexcarlos. Ia sudah berkeliling di banyak tempat di penjuru tanah air untuk makan. Berbeda dengan foodstagrammer sebelumnya yang tahan pedas, Nex Carlos tidak begitu doyan dengan makanan pedas. Tetapi, ragam makanan yang ia ulas membuka mata kita akan kekayaan kuliner Indonesia.
Tagline pria Tangerang ini adalah "Keliling Indonesia untuk Makan". Ia pernah singgah di kota Semarang demi mencicipi nasi goreng babat gongso. Kali waktu ia ke kota Batu untuk mengulas menu ketan yang super yummy di sana. Ia juga pernah mampir di menyantap soto ayam di Surabaya. Di Palembang, ia mencicipi kuliner di tepi sungai Musi.
Nampaknya semua petualangan kulinernya ia balut dengan menikmati atmosfer di setiap tempat yang ia jelajahi. Lihat saja foto-fotonya di IG yang tidak melulu menampilkan presentasi makanan, tetapi juga suasana tempat-tempat yang ia kunjungi dengan caption yang menghibur. Banyak tempat dengan kuliner enak sudah ia singgahi dan petualangannya nampaknya akan berlanjut lagi.
Petualangan kuliner Nex Carlos mungkin menginspirasinya untuk membuka sebuah restoran yang ia beri nama Gedebuk (Gerobak Uduk) di Jakarta Barat pada Februari 2019 lalu. Restonya menyajikan menu nasi uduk dan segala lauk pauk dan aksesorisnya. Jalan-jalan jajan yang sangat berfaedah...
Bagi yang suka kulineran di Jogjakarta, Anda bisa menonton ulasan makanan dari @dyodoran. Ada banyak kuliner enak di sana yang ia ulas dengan gaya medoknya yang khas. Tidak hanya area Jogjakarta, ia juga mengulas ragam kuliner di kota Semarang, Bandung dan Jakarta.
Foodstagrammer asal Wonosobo, Jawa Tengah ini menjaga betul identitas aslinya. Tidak ada satu pun sumber di internet yang menguak nama asli pemuda yang selalu berpenampilan riang ini. Presentasi kulinernya unik dan persuasif. Tak jarang ia mampir ke dapur produsen kuliner untuk mengamati cara pembuatannya.
Sama seperti foodstagrammer lainnya, Dyodoran juga mengulas makanan kaki lima hingga kafe dan restoran. Ada menu nasi, kue, cake, olahan sea food dan banyak lagi termasuk sambal. Ia cukup kuat menyantap menu pedas.
Dengan follower mencapai 500an ribu, tak heran ia mendapatkan banyak tawaran menjadi endorser produk kuliner secara profesional. Hobi makan-makannya ini membawanya bertemu dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas untuk mempromosikan pariwisata dan kuliner Jogjakarta lewat media sosial.
Masih di kubu foodstagrammer pria, ada @makanterusss yang lumayan rajin memamerkan ragam kuliner enak. Punggawa akun makan-makan ini bernama Yeremia Andrenikus Dinata. Pengikutnya lumayan banyak, 700an ribu. Ia juga sudah mengunggah sekitar 8300an konten kuliner tanah air dan manca negara.
Sayangnya, pria berkacamata ini jarang sekali tampil mengulas menu kuliner. Tapi, menu kuliner yang ia unggah semuanya menarik. Ia kerap mengunggah video cara pembuatan suatu makanan atau minuman hingga siap disajikan. Jadi, kontennya sangat informatif bagi Anda yang ingin berbisnis kuliner.
Satu lagi foodstagrammer pria yang telah mengunggah banyak konten kuliner adalah @kokobuncit. Sejauh ini, foodstagrammer dari Surabaya ini sudah mengunggah 8.200an konten, beda tipis dengan jumlah unggahan @makanterusss.
Jumlah itu jauh lebih banyak daripada para foodstagrammer tenar yang sudah diulas di atas. Tagline-nya adalah Kuliner Surabaya, artinya ia hanya mengulas produk kuliner di Surabaya dan sekitarnya.
Di balik akun IG kuliner ini, ada nama Edo Novian S. Ia memiliki dua akun IG dimana akun @kokobuncit ia pakai khusus untuk konten kuliner dan akun lainnya sebagai akun pribadi. Sepertinya Edo sangat menguasai peta makanan di Surabaya mulai makanan pinggir jalan hingga restoran.
Dalam sehari ia bisa mengunggah sejumlah konten dalam format foto dan video. Misalnya baru-baru ini, ia mengunggah 10 konten hanya dalam 24 jam. Mungkin karena saking banyaknya endorsement.
Dalam setiap konten yang ia unggah, ia selalu membubuhi caption dengan stamp text "Kehidupan alay ko'Buncit". Informasi tentang produk kuliner yang ia endorse sangat lengkap yaitu alamat, jam buka hingga harga produknya.
Sementara itu foodstagrammer tenar pria lainnya adalah @gedeinperut yang diawaki oleh Calvin Herryson dengan tagline "I Travel For Foods". Lalu ada @daddykuliner yang dibuat oleh penghobi makan berbadan subur yang bernama Rivan Bunnito.
Oh ya, selain foodstagrammer solo, ada juga foodstragrammer duo yang juga sedang naik daun, antara lain @kenandgrat yang diawaki oleh pasangan Kenneth Chandra dan Gratiana Lianto. Duo selebgram ini unik. Selain mengulas kuliner enak, tak jarang mereka pamer kemesraan yang membuat iri para jomblowan dan jomblowati.
Selain itu ada duo lainnya yang juga tak kalah bikin iri. Mereka adalah Nadine dan Oliver yang mengendalikan akun @eatandcouple. Dalam profilnya, mereka menyebut diri mereka sebagai fulltime eater. Jelas mereka hobi makan. Nampak dari kedua mata mereka yang selalu berbinar ketika bertemu dengan kuliner enak yang mereka ulas.
Menonton ulasan kuliner dengan sentuhan ASMR dari para foodstagrammer terkenal itu rasanya membuat kita terlena. Selain itu juga menumbuhkan rasa bangga akan kekayaan menu kuliner tanah air.
Rata-rata makanan yang mereka ulas enak dan lezat. Cocok menjadi referensi para pecinta kuliner yang doyan makan. Kalau saya sih, menonton foto dan videonya saja sudah merasa kenyang. Glek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H