Suatu waktu, ia pernah makan salah satu produk ayam super pedas dari sebuah restoran ayam goreng. Bayangkan, 30 potong sayap ayam dengan tingkat kepedasan tertinggi tanpa nasi. Saya pernah makan satu potong dengan satu porsi nasi saja, mulut saya rasanya seperti terbakar hebat. Benar-benar super organ pencernaannya.
Sama seperti Magda, Tanboy Kung juga membangun branding kontennya dengan logo apik dan dua tagline keren yaitu "Mukbang, Traveling, Vlogger" dan "I Eat Anything You Dare". Â Akun IG-nya di-subscribe oleh 300an ribu akun. Sebenarnya masih di bawah ketiga wanita di atas. Tetapi akun YouTube-nya kini sudah melampaui akun Ria SW, yaitu 2,8 juta subscribers!
Tanboy Kung sudah menjadi endorse banyak produk makanan baik produk home industry hingga produk mainstream. Tak hanya makanan, ia juga menjadi endorse produk non makanan seperti marketplace, hiburan dan wisata.
Pria lainnya yang juga doyan kulineran adalah Nex Carlos dengan akun IG-nya @nexcarlos. Ia sudah berkeliling di banyak tempat di penjuru tanah air untuk makan. Berbeda dengan foodstagrammer sebelumnya yang tahan pedas, Nex Carlos tidak begitu doyan dengan makanan pedas. Tetapi, ragam makanan yang ia ulas membuka mata kita akan kekayaan kuliner Indonesia.
Tagline pria Tangerang ini adalah "Keliling Indonesia untuk Makan". Ia pernah singgah di kota Semarang demi mencicipi nasi goreng babat gongso. Kali waktu ia ke kota Batu untuk mengulas menu ketan yang super yummy di sana. Ia juga pernah mampir di menyantap soto ayam di Surabaya. Di Palembang, ia mencicipi kuliner di tepi sungai Musi.
Nampaknya semua petualangan kulinernya ia balut dengan menikmati atmosfer di setiap tempat yang ia jelajahi. Lihat saja foto-fotonya di IG yang tidak melulu menampilkan presentasi makanan, tetapi juga suasana tempat-tempat yang ia kunjungi dengan caption yang menghibur. Banyak tempat dengan kuliner enak sudah ia singgahi dan petualangannya nampaknya akan berlanjut lagi.
Petualangan kuliner Nex Carlos mungkin menginspirasinya untuk membuka sebuah restoran yang ia beri nama Gedebuk (Gerobak Uduk) di Jakarta Barat pada Februari 2019 lalu. Restonya menyajikan menu nasi uduk dan segala lauk pauk dan aksesorisnya. Jalan-jalan jajan yang sangat berfaedah...
Bagi yang suka kulineran di Jogjakarta, Anda bisa menonton ulasan makanan dari @dyodoran. Ada banyak kuliner enak di sana yang ia ulas dengan gaya medoknya yang khas. Tidak hanya area Jogjakarta, ia juga mengulas ragam kuliner di kota Semarang, Bandung dan Jakarta.
Foodstagrammer asal Wonosobo, Jawa Tengah ini menjaga betul identitas aslinya. Tidak ada satu pun sumber di internet yang menguak nama asli pemuda yang selalu berpenampilan riang ini. Presentasi kulinernya unik dan persuasif. Tak jarang ia mampir ke dapur produsen kuliner untuk mengamati cara pembuatannya.
Sama seperti foodstagrammer lainnya, Dyodoran juga mengulas makanan kaki lima hingga kafe dan restoran. Ada menu nasi, kue, cake, olahan sea food dan banyak lagi termasuk sambal. Ia cukup kuat menyantap menu pedas.
Dengan follower mencapai 500an ribu, tak heran ia mendapatkan banyak tawaran menjadi endorser produk kuliner secara profesional. Hobi makan-makannya ini membawanya bertemu dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas untuk mempromosikan pariwisata dan kuliner Jogjakarta lewat media sosial.