Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beberapa Perilaku Negatif Pengunjung Toko Swalayan

27 Desember 2018   12:43 Diperbarui: 28 Desember 2018   12:15 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu saya selalu menyiapkan uang tunai ketika berbelanja. Menurut pendapat saya, uang tunai masih diperlukan agar transaksi pembayaran belanja lebih cepat. Selain itu bermanfaat untuk mengontrol kegiatan berbelanja agar tidak kebablasan. Tetapi hal ini tergantung masing-masing individu karena kebiasaan berbalanja masing-masing individu tidaklah sama.

Tidak jadi membeli tapi item produk diletakkan di sembarang tempat

Anda pasti pernah menemui konsumen toko swalayan seperti ini. Misalnya untuk produk buah-buahan atau sayur-sayuran yang sudah diberi label harga. Karena sejumlah alasan, seorang konsumen membatalkan pembelian buah-buahan atau sayuran. Alasannya tidak diketahui tetapi mungkin mereka khawatir buah yang mereka pilih tidak manis. Atau bisa jadi overbudget sehingga harus mengurangi item tertentu.

Jika mereka meletakkan item yang batal dibeli di tempat yang benar rasanya tidak masalah. Tetapi kerap yang terjadi adalah mereka meletakkanya di tempat yang salah atau secara acak. Misalnya produk buah-buahan diletakkan di rak air mineral. Atau coklat di area elektronik, atau daging sapi cincang di rak permen. Kebanyakan mereka malas mengembalikannya apalagi jika areanya jauh atau lupa.

Sebaiknya sebelum memutuskan berbelanja, konsumen harus tahu persis item apa saja yang hendak dibeli dan disesuaikan dengan besar budget atau anggaran belanja. Jika masih ragu apakah suatu item produk akan dibeli atau tidak, sebaiknya konsumen mempertimbangkan kembali apakah item tersebut benar-benar diperlukan dalam waktu dekat? Jika memang harus dikembalikan, sebaiknya dikembalikan di rak yang benar agar memudahkan konsumen lainnya yang memerlukan item produk tersebut.

***

Nah itulah sebagian contoh perilaku negatif konsumen ketika berbelanja di toko-toko swalayan yang selama ini pernah saya amati. Mungkin Anda pernah menjumpai beberapa perilaku negatif lainnya silakan berbagi menggunakan area komentar di bawah atau mungkin menuliskannya dalam bentuk artikel di platform ini.

***

Salam Kompasiana,

Gatot Tri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun