Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Meraba Peluang Indonesia dalam Cabang Tenis Kursi Roda Asian Para Games 2018

6 Oktober 2018   11:11 Diperbarui: 6 Oktober 2018   16:12 3532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus Fitriadi, salah satu atlet wheelchair tennis Indonesia (sumber: https://www.alagraph.com)

Genderang Asian Para Games akan segera menggema. Dalam hitungan jam, even olahraga terbesar Asia bagi para penyandang disabilitas itu akan dibuka. Nampaknya semua persiapan yang dilakukan INAPCOG (Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee) telah mencapai 100 persen, termasuk fasilitas untuk cabang olahraga wheelchair tennis atau tenis kursi roda.

Venue Klub Kelapa Gading yang telah siap menyambut para atlet tenis kursi roda. Bangunan telah dipercantik, lengkap dengan ramp jalur landai yang akan mendukung mobilitas para atlet. 

Menurut informasi dari Kompas.com, dari 14 lapangan yang tersedia di klub tersebut, empat lapangan akan digunakan untuk pertandingan sedangkan dua lapangan dijadikan arena latihan. Sementara lapangan lainnya digunakan sebagai ruang tunggu bagi atlet dan ofisial.

Para atlet yang akan membela nama Indonesia pun sudah siap lahir batin, termasuk atlet cabang olahraga tenis kursi roda atau wheelchair tennis. Indonesia akan diwakili oleh tujuh atlet tenis kursi roda terbaiknya yang telah menjalani pelatnas sejak Januari 2018 lalu yang dipusatkan di Solo, Jawa Tengah.

Indonesia sebagai tuan rumah akan mengikuti enam nomor di para single, para double, quad single dan quad double. Nomor para adalah atlet yang memiliki disabilitas pada kakinya baik bawaan maupun karena amputasi. Sedangkan nomor quad khusus bagi atlet disabilitas kaki dan tangan. Khusus atlet untuk nomor quad,  karena atlet tidak memiliki jari tangan, raket tenis akan diikatkan pada lengannya.

Pada even Asian Para Games 2014 lalu di Incheon, tim Indonesia tidak mendapat medali satu pun pada cabang olahraga ini. Waktu itu tim Indonesia diperkuat oleh Agus Fitriadi dan Agus Sugiharta di nomor para dan Erwin Subrata dan Mariyanta di nomor quad.

Nah, Agus Fitriadi pada kembali akan menjadi bagian dari tim Indonesia di Asian Para Games 2018. Bila dilihat dari peringkat dunia, Agus saat ini berada di posisi 194 dunia tunggal dan 333 ganda versi International Tennis Federation (ITF) Wheelchair. Capaian terbaik Agus di tahun 2018 ini adalah mencapai babak semifinal tunggal pria di turnamen Kemer Turkuaz Open, Turki di bulan Mei.

Pada bulan Agustus 2018 lalu, Agus bersama Puji Sumartono (peringkat dunia 561 tunggal dan 427 ganda) juga mampu mencapai babak semifinal turnamen tenis KL Open Malaysia. Melihat prestasi tersebut, peluang Indonesia meraih medali di cabang olahraga ini sangat terbuka.

Jepang tidak dimungkiri merupakan yang paling unggul di Asia di cabang olahraga ini. Hal itu diakui oleh Agus ketika diwawancarai oleh Radar Solo sebagai berikut: "Semuanya berat, hanya saja selama ini yang paling berat itu dari negara Jepang, Thailand, Malaysia, Sri Lanka, dan Irak. Kualitas peralatan kita di bawah mereka, tapi soal skill kita tidak kalah bagus dengan mereka." (sumber)

Negeri Sakura itu akan membawa the dream team karena petenis kursi roda top Jepang bakal diturunkan yaitu Shingo Kunieda, peringkat 1 dunia untuk tunggal pria dan Yui Kamiji yang merupakan peringkat 2 dunia untuk tunggal wanita. Di nomor quad, Jepang juga bakal diperkuat oleh petenis veteran Mitsuteru Moroishi and Shota Kawano.

Sebagai informasi, Kunieda di tahun 2018 ini sudah menggondol juara grand slam tenis Australian Open dan French Open di tunggal putra. Sementara Yui Kamiji tahun ini menjuarai Wimbledon di tunggal putri. 

Moroishi meski sudah berusia 51 tahun namun masih aktif mengikuti berbagai turnamen dunia. Akhir September lalu ia menjuarai Osaka Open 2018 untuk nomor tunggal dan ganda serta finalis Kobe Open 2018.

Mengenai tenis kursi roda, lapangan yang digunakan sama dengan lapangan tenis pada umumnya. Raket tenis dan bola tenis yang digunakan juga sama dengan tenis pada umumnya. Hanya saja bola dapat memantul dua kali sebelum dipukul ke bidang lawan.

Atlet yang bertanding akan menggunakan sebuah kursi roda khusus. Secara fisik kursi roda ini memiliki rangka berbahan titanium atau aluminium yang tidak memiliki sandaran tangan. 

Kursi roda ini memiliki dua roda besar di sisi kanan dan kiri kursi seperti kursi roda pada umumnya. Hanya saja roda tersebut memiliki kemiringan sekitar 20 derajat dari badan kursi. Gunanya untuk memudahkan pergerakan ataupun manuver-manuver cepat selama di lapangan.

Seperti kursi roda lainnya, kursi roda wheelchair tennis memiliki push rim agar atlet dapat mendorong kursinya. Terdapat dua roda kecil tambahan atau front caster dan satu roda kecil di bagian belakangnya atau disebut 5th wheel untuk menjaga keseimbangan kursi.

Sandaran punggung kursi lebih pendek dari sandaran kursi roda pada umumnya agar atlet dapat leluasa bergerak memukul bola. Tapi kadang diberi jok tambahan terutama untuk atlet yang memiliki gangguan punggung. Area sandaran kaki agak berbeda bentuknya dengan sandaran kaki kursi roda pada umumnya.

Indonesia sudah sedemikian hebat di Asian Games 2018, berada di peringkat ke-4. Demikian juga di Asian Para Games 2018 Indonesia punya harapan besar untuk menyamai prestasi di tersebut atau mungkin lebih baik, termasuk di cabang wheelchair tennis. 

Dengan mengikuti semua nomor, Indonesia berpeluang besar meraih medali. Sebagai informasi, bagi masyarakat yang ingin menikmati pertandingan wheelchair tennis, kabarnya tiket di venue ini gratis. (informasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun