Trio Gamaliel Tapiheru, Audrey Tapiheru dan Cantika Abigail yang tergabung dalam GAC merilis album terbaru berjudul "Resonance". Perilisan album ini secara resmi pada 24 Agustus 2018 lalu, selang sebulan setelah grup musik asal Singapura The Sam Willows juga merilis album baru berjudul "I Know but Where".
Kedua grup vokal ini sepintas punya karakteristik sama, sama-sama bermain di ranah pop, sama-sama punya lagu-lagu apik, juga masing-masing penyanyinya juga punya vokal berkarakter. Kedua grup vokal ini saat ini berada di bawah label yang sama yaitu Sony Music Entertainment Inc.
Walau tema masing-masing album berbeda (The Sam Willows mengusung tema futuristik), pada akhirnya, saya lebih memilih "Resonance" dari GAC untuk saya ulas.Â
Mengapa? Pertama GAC dari negeri sendiri, kedua karena album ketiga grup vokal asal Jakarta ini menurut saya lebih kaya rasa, lebih berwarna. Mau lagu upbeat oke saja, mid tempo juga tersedia. Atau yang melow banget juga ada. Kesemuanya diramu dengan musik merdu dan musikalitas ala GAC.
Lirik-liriknya mengandung kata-kata yang lumayan berat ee... maksud saya, kuat. Ya, lirik yang kuat nan bersemangat untuk lagu upbeat seperti "Satu" Juga lirik yang kuat bertempo lambat dalam beberapa lagu seperti "Love Saves" dan "Love Will Stay". Saya mulai senang dengan lagu ini baik versi original maupun extended version-nya.
Secara bertahap elemen album muncul satu per satu yaitu "Satu" pada Januari 2018, "Love will Stay" pada Juni 2018, lalu pada akhirnya semuanya teruntai lengkap dalam album ini pada Agustus 2018 lalu ditandai dengan perilisan tunggalan kelima "Lagu Hari Ini".
Tidak setiap lagu dibawakan secara full team. Ada tiga lagu yang dibawakan secara solo yaitu "Gelap Malam" oleh Gamaliel, "Live Saves" oleh Audrey Tapiheru dan "Serenity" oleh Cantika Abigail. Masing2 lagu dibawakan dengan style vokal sendiri-sendiri.
Meski ketiga lagu itu dibawakan secara solo, kita justru mendengarnya sebagai GAC, bukan Gamaliel, Audrey atau Cantika. Ini karena di lagu-lagu yang mereka bawakan secara bersama, masing-masing anggota grup punya porsi yang seimbang pada intro, verse, refrain dan bridge (khusus Gamaliel sumbangsih tambahannya adalah nge-rap dan menurut saya ia rapper yang hebat), juga karena karakter vokal yang berbeda diantara mereka bertiga.
"Satu" sepertinya menjadi tembang anthem album ini. Ini bukan tentang politik, melainkan tentang suara hati. Rasanya sudah tepat menempatkan lagu ini di urutan awal album setelah "Intro" yang membuka album dengan manisnya. "Intro" sendiri adalah sebuah kolaborasi akapela yang apik.
Semua lirik lagi ditulis sendiri oleh GAC. Lirik lagu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan porsi lebih banyak pada lagu berlirik bahasa Inggris. Lagu "Satu" berlirik dalam dua bahasa. Tidak ada yang salah dengan upaya mereka dengan lagu berlirik bahasa asing.