Sebagai tunggalan pertama, telah dirilis "We'll Carry On" dan "Sorry". Video musik kedua tunggalan tersebut sudah tersedia pula di YouTube. Menurut saya track "Walk the Talk" layak diperkenalkan sebagai tunggalan berikutnya. Selain itu track apik lainnya antara lain: "Jejak", "Slow Down" dan "One Only". Lagu-lagu itu juga pantas untuk tunggalan berikutnya. Tapi bisa dipertimbangkan yang lain karena menurut saya semua lagu di album ini menarik untuk dinikmati.
Lagu "Intro II" bukannya membagi album menjadi dua. Ia menjadi interlude untuk menuju ke satu lagu yaitu "I Love You But I'm Letting Go" yang bertempo lambat, mendayu-dayu, menenangkan hati. Disusul lagu "Once" menjelang penghujung album dan "Monolog" yang menjadi penutup album yang sempurna. Â Â Â
Vokal Pamungkas menurut saya pas dengan setiap lagu-lagu yang ia bawakan. Jadi tepatlah jika album "Walk the Talk" ini adalah album personal. Album ini juga punya banyak potensi untuk menggaet penikmat musik yang lebih luas lagi. Wawancaranya dengan Whatever (sumber) mengungkap tawaran rekaman di Amerika Serikat yang ia tampik agar lebih bisa mengeksplorasi musiknya lebih terasa dan berwarna. Pilihannya tidak salah.
Jadi, bagaimanapun kisah asmara dan hidup Anda, mendengarkan album "Walk the Talk" akan membuat kita untuk terus bergerak. Karena proses eksplorasi diri, perbaikan hati, ataupun revolusi hidup akan senantiasa menjadi bagian dari perjalanan hidup manusia yang harus dijalani. Yang kecil menjadi dewasa, yang dewasa menjadi bijaksana. Terus bergerak adalah kuncinya. Â
Jika harus memberi rating album ini, saya akan berikan angka 8,7 dari 10. Jika Anda bertanya apa dasarnya saya memberi rating segitu? Saya menjawab: terserah saya, kan saya sudah mendengarkan album ini. Hehe.. Tapi Anda juga bisa memberi penilaian sendiri setelah mendengarkan album ini juga. Dijamin puas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H