Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membedah Hakikat Kekayaan Kalangan OKL dan OKB

21 Juli 2018   10:53 Diperbarui: 21 Juli 2018   11:07 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warren Buffet, salah seorang investor ternama dunia dan kerap masuk daftar orang terkaya di dunia. Di sela-sela aktivitasnya hariannya, ia selalu membaca buku di kantornya. Dengan membaca buku, ia bisa melihat banyak hal yang berpengaruh terhadap keputusan-keputusan bisnisnya. Ia berpesan kepada setiap orang untuk membaca buku sebanyak 500 halaman setiap hari agar wawasan makin bertambah.

Sementara OKB cenderung kurang mementingkan nilai penting pengetahuan. Bagi mereka, terlihat menonjol adalah dilihat dari sisi kemakmuran finansial semata. Mereka cenderung menomorsekiankan pengetahuan. Oleh karena itu tak jarang mereka kurang update atau kudet terhadap sesuatu hal.

Eksistensi bagi OKB adalah hal penting. Mungkin saja mereka pergi ke toko buku namun alih-alih mencari bacaan bermutu, ia malah bingung di sana. Alhasil status foto terbarunya mungkin foto-foto selfie dengan dengan latar belakang rak-rak di toko buku atau perpustakaan yang ia kunjungi.

Perilaku terhadap Orang Lain

Baik OKL dan OKB pasti memiliki sejumlah asisten rumah tangga dan sopir pribadi. Namun ada perbedaan sikap diantara keduanya. OKL adalah sosok yang lebih rendah hati. Hal ini karena orang tuanya, yang juga kaya, menanamkan nilai-nilai positif semenjak kecil misalnya menghargai dan menghormati orang lain. Tak jarang mereka memperlakukan para asisten rumah tangga dan sopir pribadi sebagai bagian dari anggota keluarga mereka.

Sementara sebagian OKB mampu berbaur dengan para asisten rumah tangga dan sopirnya, tapi sebagian lainnya justru membangun sekat diantara mereka dan memperlakukan asisten rumah tangga atau sopir pribadi sebagai pesuruh yang harus siap bahkan dalam 24 jam. Ini karena OKB merasa sudah membayar mereka.

Saya pernah mendengar cerita seorang teman di kantor lama bahwa ada seorang petugas keamanan berselisih dengan salah seorang anak customer OKB tentang parkir mobil. Ada larangan parkir untuk kendaraan apapun di sebuah tikungan di dalam wilayah kantor kami. Letaknya tidak jauh dari pintu gerbang kantor.

Anak customer itu bersikeras ingin memarkir mobilnya di tempat itu. Ia juga mengatakan bahwa orang tuanya sudah membayar jadi ia berhak memakainya. Tapi petugas keamanan tersebut tetap teguh melarang anak customer OKB itu seraya mengarahkannya ke tempat lain. Sayangnya anak customer itu malah memaki-makinya disertai umpatan kotor. Syukurlah sang petugas keamanan kantor kami bisa tegas sekaligus sabar menghadapinya.

Tentang attitude antara OKL dan OKB terhadap orang lain, menurut saya OKL lebih menghargai orang lain siapapun itu. Mereka juga punya tata karma menghormati orang yang berusia lebih tua darinya. Menurut pengamatan saya, attitude OKB berbeda dimana mereka cenderung kurang memiliki nilai-nilai tersebut terhadap orang lain.

Tentang attitude OKB terhadap orang lain, saya mau bagikan pengalaman saya lainnya. Sekira dua tahun lalu saya dan istri saya mampir ke sebuah hypermarket di kota Surabaya untuk membeli aneka roti. Ketika sedang memilih roti, datang seorang pembeli lain, seorang pria dan seorang wanita yang nampaknya adalah istrinya. Usia mereka kira-kira awal empat puluh tahun.

Pembeli pria tersebut nampaknya sedang menumpahkan kekesalannya kepada salah seorang staf di area roti. Saya melihat seorang staf toko roti itu bersikap tenang berupaya menjelaskan dengan penuh kesabaran. Namun semakin diberi penjelasan, pembeli pria tersebut malah semakin naik pitam. Sementara wanita yang bersamanya berdiri tanpa ekspresi dan tiada daya upaya menenangkan pembeli pria itu atau menyudahinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun