"Tiffakonkae" mengalun lebih santai dengan memasukkan elemen piano solo dan horn. Saya kurang mengerti arti judul lagu tersebut dan tidak menemukan informasinya di internet. Yang jelas musiknya enak. Lagu ini disambung dengan "The Invicible Youth", kali ini menampilkan permainan gitar bass elektrik solo yang super keren oleh Thundercat (Stephen Lee Bruner). Lagu ini ditutup dengan noise singkat.
Berikutnya adalah lagu "Testify" merupakan lagu jazz vocal yang menampilkan kembali kolaborasi Washington dengan Patrice Quinn yang juga membantu menulis liriknya. Lagu ini menjadi lagu dengan durasi paling singkat dari semua lagu di album ini. Rasanya bagus juga jika lagu ini menjadi tunggalan. Sub album "Earth" ini ditutup dengan "One of One" yang sekali lagi menyuguhkan kolaborasi dengan vocal choir serta permainan trompet Dontae Winslow.
Melangkah ke sub album "Heaven" yang lebih kental dengan gospel, "The Space Travelers Lullaby" menggugah dengan orkestrasi indahnya bersama vocal choir yang keindahan musikalitasnya susah dijelaskan dengan kata-kata. Pas sebagai pembuka "Heaven" yang menurut Washington berkonsep batiniah.
Track berikutnya "Vi Lua Vi Sol" tampil dengan vocal autotune, disusul dengan lagu "Street Fighter Mas" yang bertempo sedang dengan elemen vocal choir dan trombone Ryan Porter. Lagu ini mengingatkan kita dengan lagu "Truth" dalam mini album "Harmony of Difference". Sebagai informasi, lagu ini sudah tersedia video musiknya. Sesuai dengan judul lagunya, tentu saja tema video musiknya adalah... Ya, Street Fighter, game yang sangat populer di tahun 1990an.
Berikutnya "Song for the Fallen" menyusul dengan tempo sedang, menampilkan kolaborasi Washington dengan elemen keyboard Cameron Graves and Brandon Coleman serta bass elektrik oleh Thundercat. Sesekali vocal choir menghiasi beberapa bagian lagu. Komposisi yang sungguh menarik untuk dinikmati.
"Journey" mengalun syahdu bertempo lambat dengan vocal manis Patrice Quinn diiringi sentuhan organ Brandon Coleman dan (lagi-lagi) trombone Ryan Porter yang pas buat sekedar nyantai di pekarangan rumah misalnya.
"The Psalmnist" merupakan nomor berikutnya. Sebagai informasi, track ini juga terdapat pada album Ryan Porter yang berjudul "The Optimist" yang rilis 23 Februari 2018 lalu. Bisa dibilang lagu ini lagu lama karena kabarnya telah direkam sepuluh tahun lalu.
Lagu "Show Us the Way" tampil layaknya album anthem meskipun liriknya hanya tiga baris yang dinyanyikan berulang-ulang oleh vocal choir. "Will You Sing" menutup sub album ini yang merepresentasikan semangat untuk menjadikan dunia lebih baik.
Secara keseluruhan, baik "Heaven and Earth" dan The Choice" adalah album terbaik Washington selama ini. Album ini cenderung bergenre contemporary art jazz yang unik namun tetap bercita rasa universal. Kolaborasinya dengan sejumlah musisi jazz senior mampu membuahkan karya musik jazz yang tidak monoton sehingga bisa dinikmati oleh banyak khalayak. Rasanya tidak berlebihan jika album ini merupakan salah satu album jazz terbaik di tahun 2018 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H