Bapak Ketua Dewan Pembina yang ingin kami banggakan.
Berbesar hati adalah yang ingin kami saksikan dalam peran politik yang Bapak mainkan. Berbesar hati untuk menerima ketertinggalan suara yang diraih. Berbesar hati untuk menerima mandat yang kita dapat dari rakyat lebih kecil dari mandat yang didapat pihak lawan dari rakyat.
Kebesaran hati dari Bapaklah yang akan turut menata demokrasi yang pelajarannya baru 16 tahun ini kita jalani. Kebesaran hati dari Bapaklah yang akan kembali menyatukan perbedaan, sementara perbedaan adalah pelajaran pokok yang masih kita pelajari selama 16 tahun ini. Kebesaran hati dari Bapaklah yang akan membuat olok-olok kepada kami sebagai pendukung Bapak terhenti. Kebesaran hati dari Bapaklah yang akan membuat kami kembali melangkah pasti untuk melanjutkan perjuangan Indonesia Raya melalui partai Gerakan Indonesia Raya. Kebesaran hati dari Bapaklah yang membuat kami kembali bergerak dalam gerakan-gerakan yang membebaskan rakyat dari kebodohan dan kemiskinannya.
Bapak Ketua Dewan Pembina yang masih ingin kami banggakan.
Sebagai kader yang jauh dari lingkaran ring satunya Bapak, tentu saya sadar tentang kecil sekali kemungkinan apa yang saya harapkan untuk bisa Bapak perbuat, yakni mendatangi pihak yang menang dan memeluknya untuk menggambarkan kebesaran jiwa dari Bapak dalam menerima dan memeluk kekalahan dengan penuh kelapangan dada. Namun setidaknya ada ikhtiar dari saya untuk mengingatkan kembali dalam jalan yang seharusnya kita tempuh untuk meraih kemenangan. Meski saya lagi-lagi sadar, bahwa tak seharusnya kader junior mengingatkan pendiri partai. Walau begitu, saya ingin Bapak menjadi guru demokrasi kami yang kelak akan tercatat dalam buku sejarah demokrasi bangsa ini. Guru yang memudahkan murid-muridnya untuk belajar melakukan rekonsiliasi nasional, menghapuskan kebencian dan kedengkian dari para pendukung dan relawan kita terhadap pihak yang menang, lalu berangkulan kembali memperbaiki bangsa yang 16 tahun ini masih mencari jati diri demokrasinya.
Tidak mudah memang. Namun inilah ujiannya. Inilah jalan juang yang perlu kita lakoni. Berjuang mengalahkan diri sendiri. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membukakan pintu kemenangan buat demokrasi bangsa ini.
Blora, 23 Juli 2014
Salam Gerakan menuju Indonesia Raya,
Gatot Aribowo
https://www.facebook.com/gatot.gerindra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H