"MONEY POLITIK" MENJADI TOPIK UTAMA PADA SEMINAR POLITIK FESTIVAL KOMUNIKASI SOSIAL POLITIK KOLABORASI BAWASLU DAN GENERASI MUDA:MEMPERKUAT PARTISIPASI DEMOKRASI PASCA PILKADA.
Seminar politik yang diadakan pada hari Kamis, 12 desember 2024, pada acara FESTIVAL KOMUNIKASI DAN SOSIAL POLITIK yang bertempatan di gor Aula Al' a'la Universsitas Sains AL-QUR'AN Wonosobo berkolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Kab.Wonosobo. Dengan membawakan materi Memperkuat Partisipasi Demokrasi Pasca Pilkada, dalam acara tersebut dihadiri oleh Ibu Dian Kartika selaku komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Kab.Wonosobo mewakili Bapak sarwanto selaku Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Kab.Wonosobo yang berhalangan untuk menghadiri acara tersebut, sekaligus menjadi pemateri dalam seminar. Materi yang dipaparkan yaitu tentang pantanngan dan tantangan dalam proses berjalannya Pemilihan Umum ataupun Pemilihan Kepala Daerah khususnya di Kabupaten Wonosobo, acara ini dihadiri oleh 65 mahasiswa gabungan dari Program Studi Ilmu Politik dan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas sains al-qur'an, pada awal acara Bu Dian menjelaskan terlebih dahulu tupoksi Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) dalam berjalannya proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah kemarin.
Pantangan yang sering terjadi yaitu tentang Politik Uang/Money Politik,Tentunya Money Poitik sudah menjadi keterbiasaan ataupun budaya politik di Indonesia bahkan Money Politik sudah bukan hal yang tabu, padahal pantangan teentang Politik Uang/Money Politik sendiri sudah tertulis pada Undang Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Undang Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Kepala Daerah.Â
Sempat saya pertanyakan kepada Bu Dian,sebagaimana aturan tentang money politik sudah tertulis bahkan bertahun tahun yang lalu,mengapa money politik terus terjadi bahkan semakin memarak dan mungkin akan terulang lagi di 5 tahun kedepan.Bu Dian menanggapi bahwa hal seperti money politik akan terus terjadi jika tidak diimbangi dengan Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang mumpuni dan juga jika memang Masyarakat masih memikirkan tentang perut ataupun masih terbelenggu masalah financial,secara kasarnya.Â
Dari beberapa pantangan yang terjadi Praktik Money Politik  atau Politik Uang masih menjadi Top Problem  atau masalah yang serius dalam proses pemilu di Indonesia khususnya juga di Kab.Wonosobo, praktik ini telah merongrong esensi demokrasi yang seharusnya didasarkan pada platform,visi,dan kualitas kepemimpinan. Oleh karena itu, perlu adanya Upaya untuk meminimalisir praktik money politik dalam proses pemilu,entah praktik yang terbuka ataupun tidak hal tersebut sangan memengaruhi proses demokrasi telah menjadi ancaman serius bagi integritas pemiihan umum. Permasalahan ini membutuhkan perhatian serius agar pemilu yang seharusnya menjadi wadah ekspresi kehendak rakyat tidak terdistorsi oleh pengaruh finansial.
Perlu adanya edukasi kepada Masyarakat tentang bahaya praktik money politik. Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa praktik ini merusak demokrasi dan mengancam integritas pemilu, Masyarakat juga harus diberi pemahaman tentang pentingnya memilih calon berdasarkan kualitas dan program kerja, bukan berdasarkan uang atau iming iming lainya.
Lalu bagaimana kita bisa melangkah maju dalam menciptakan pemilu yang bersih dari pengaruh money politik?
Pertama,regulasi yang ketat dan penegakan hukum yang tegas perlu diperkuat. Pembatasan dana kampanye, sumber dana yang jelas, dan transparansi yang lebih baik dalam pelaporan keuangan kampanye menjadi Langkah krusial.Hal ini harus didukung oleh Badab Pengawas Pemiluhan Umum (BAWASLU) yang independent dan kuat yang mampu melakukan pengawasan yang mampu melakukan pengawasan yang menyeluruh.
Selanjutnya, Pendidikan politik bagi Masyarakat menjadi fondasi penting. Memahamkan Masyarakat akan kualitas dan platform calon, bukan pada imbalan finansial yang ditawarkan, akan merubah paradigma dalam memilih. Pendidikan politik yang lebih efektif akan mengubah perilaku pemilih, memungkinkan mereka untuk membuat Keputusan yang lebih terinformasi.