Mohon tunggu...
Hermawan Setyanto
Hermawan Setyanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

terima kasih kepada semuanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Segara Anak, Danau Beracun Nan Elok

19 April 2014   02:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi para pendaki gunung dan aktivis penggiat alam tidak akan asing lagi dengan nama gunung Rinjani.Gunung yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini menyimpan berbagai macam keindahan dan keunikan.

Salah satu pesona yang dimiliki oleh gunung Rinjani adalah keberadaan danau Segara Anak yang berada ditengah-tengah kaldera dari lengkungan Gunung Rinjani. Danau ini memiliki pemandangan yang sangat menakjubkan pada saat kita berdiri di Plawangan Senaru, yaitu salah satu spot tempat berkemah di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Selain itu keunikannya ialah air dari danau tersebut memiliki bau tajam belerang dan beracun. Meskipun begitu, banyak sekali ikan yanghidup didalamnya seperti ikan Mujair dan ikan Mas. Para pendaki dan orang-orang dari suku sasak banyak yang menangkap ikan tersebut untuk dijadikan konsumsi secara pribadi. Air dari danau Segara Anak ini memiliki bau belerang dan tidak layak untuk diminum karena memiliki kadar belerang didalamnya yang berasal dari gunung Barujari yang berada di sisi timur kaldera gunung Rinjani. Untuk mendapatkan sumber mata air yang bersih dan layak untuk dikonsumsi, kita harus rela berjalan menyusuri bagian pinggiran kolam air panas yang berada di sebelah barat dari bibir danau segara anak dan mengantri berjam-jam dengan banyaknya pendaki dan porter hanya untuk mendapatkan air dari sebuah mata air yang hanya mengucurkan air kurang lebih 2 ml perdetik.

Menurut salah satu petugas TNGR, bahwa danau Segara Anak pernah terkontaminasi akibat dari aktivitas gunung Barujari yang pernah beberapa kali meletus dan berstatus waspada level II pada tahun 2009 dan mengakibatkan pencemaran terhadap danau Segara Anak dari abu dan lava beracun yang membuat banyak ikan mati keracunan. “Ikan banyak yang mati karena letusan Barujari dan butuh sekitar 3 tahun untuk mengembangkan populasi ikan-ikan tersebut kembali semula”, tutur jagawana tersebut.

Gunung Barujari merupakan gunung yang tumbuh ditengah-tengah kaldera dari gunung Rinjani dan merupakan gunung aktif yang menjadi zona inti dari gunung yang memiliki cerita mitos Dewi Anjani tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun