Mohon tunggu...
Garut Berkabar
Garut Berkabar Mohon Tunggu... Jurnalis - kreator Digital/jurnalist

Garut Berkabar Menyajikan Informasi Daerah dan menjungjung informasi kearipan lokal. transformasi informasi menjadi kebutuhan konsumsi untuk publik.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menyelamatkan Pohon Jamudu dari Kepunahan di Kabupaten Garut

5 Februari 2024   12:32 Diperbarui: 5 Februari 2024   12:38 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

GARUT BERKABAR, Tarogong Kidul - Tanaman Jamuju, dengan keindahan dan keunikan ekosistemnya, menghadapi ancaman kepunahan di Kabupaten Garut. Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (Libas) di bawah kepemimpinan Tedi Sutardi telah mengambil langkah tegas dalam menyelamatkan tanaman terancam punah ini. Sejak awal tahun ini, Libas berhasil menanam 1.070 tanaman, termasuk pohon Mamuju yang berada di ambang kepunahan. Garut, (5 Februari 2024).  

Strategi Penyelamatan Tanaman

Ketua Libas, Tedi Sutardi, menjelaskan bahwa strategi utama dalam upaya penyelamatan tanaman ini melibatkan ekspedisi ke habitat alami dan penanaman kembali dari induk tanaman yang tersisa. Faktanya, status pohon Keruing telah berubah dari punah menjadi kritis terancam punah, menandakan urgensi tindakan.

Tujuan Khusus: Meningkatkan Populasi Jamuju di Garut

Upaya ini memiliki tujuan jelas, yaitu meningkatkan populasi Jamuju di Garut dan mencegah kepunahan tanaman yang menjadi bagian penting dari ekosistem lokal. Tedi Sutardi dengan tegas menekankan pentingnya menjaga eksistensi pohon untuk mempertahankan lingkaran ekosistem di habitat alaminya.

Komitmen Libas dan Dukungan Pemerintah

Melalui organisasi binaannya, Libas, Tedi menyatakan komitmennya pada program prioritas untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di Kabupaten Garut. Referensi pada instruksi Presiden Republik Indonesia menunjukkan dukungan tingkat tinggi dalam pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayati dalam pembangunan berkelanjutan.

"Pengarusutamaan pelestarian keanekaragaman hayati diperlukan koordinasi dan integrasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Oleh karena itu, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan," jelas Tedi.

Praktik Berkelanjutan dan Riset-Riset Mendalam

Libas berkomitmen untuk terus mengadopsi praktik berkelanjutan, mempromosikan konservasi, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan. Riset-riset yang dilakukan oleh periset di dalam organisasi ini menjadi landasan bagi tindakan lebih lanjut.

Semua upaya ini diarahkan untuk bersama-sama memastikan kelangsungan hidup tanaman terancam punah di Garut. Melalui langkah-langkah konkret dan dukungan penuh dari pemerintah, Libas berharap dapat menciptakan perubahan positif dalam melestarikan kekayaan alam yang semakin terancam di wilayah ini. (DK).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun