Mohon tunggu...
Adi Putera Widjaja
Adi Putera Widjaja Mohon Tunggu... Administrasi - CEO

Pembicara Publik, Penulis Buku, Pengagas Gerakan Garudapreneur. Sebuah upaya anak bangsa melahirkan Generasi Pengusaha. Anda dapat memantau aktifitas Garudapreneur di www.garudapreneur.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Wajah "ASLI" Entrepreneur - Bagian 3

19 Januari 2016   10:50 Diperbarui: 19 Januari 2016   11:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berani bermimpi saja tidak cukup. Mimpi harus disertai dengan aksi. Apalagi ketika perjalanan dalam mewujudkan mimpi selalu ada masalah yang menanti.

2. Keep Focusing

Setiap keinginan, apapun itu pasti akan ada 3 tiga hal yang datang dalam perjalannya. Yaitu hambatan, halangan dan rintangan. Mereka adalah tiga serangkai yang datang untuk menguji seberapa besar tekad seseorang terhadap terwujudnya sebuah keinginan. Seandainya keinginan anda banyak, ketika datang masalah anda akan dengan cepat beralih pada keinginan yang lain. Alih-alih mencari solusi atas masalah yang datang menghadang.

Tidak ada larangan untuk memiliki keinginan yang banyak. Hanya akan menjadi sia-sia bila tidak ada satupun dari keinginan tersebut yang difokuskan untuk diwujudkan. Sama halnya seperti kaca pembesar yang terus menerus berpindah-pindah fokus sinar matahari. Tidak akan memiliki kemampuan untuk membakar.

Mereka yang mengerahkan segala energinya pada satu titik biasanya akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Banyak orang gagal mendapatkan apa yang dia inginkan karena terlalu banyak keinginan. Keinginan yang banyak dapat membuat seseorang kehilangan fokus.

Anda perlu memiliki indikator kesuksesan agar mampu tetap fokus terhadap apa yang sedang anda kerjakan. Yang dimaksud dengan indikator kesuksesan adalah seperti halnya sebuah petunjuk jarak atau miles stone. Petunjuk jarak inilah yang membuat seseorang tetap sabar dan konsisten menjalani sebuah perjalanan yang jauh. Karena adanya informasi dari petunjuk jarak ini, maka anda dapat mengetahui sudah seberapa menjauh dari titik awal dan berapa jauh lagi menuju titik akhir.

Contoh nyata dari sebuah indikator kesuksesan dalam membangun bisnis adalah penggunaan kerangka waktu. Anda perlu memberi kerangka waktu dalam mewujudkan ide bisnis. Bila tidak diberi batasan waktu maka anda akan kehilangan kendali atas kapan impian anda akan terwujud. Kerangka waktu juga berfungsi sebagai alat pengingat dan alat pengukur terhadap apa yang sudah dan akan anda lakukan. 

3. Building Healthy Mindset

Di paragraf awal telah disebutkan bahwa dalam perjalanan mewujudkan keinginan anda akan selalu ada masalah yang datang menghadang. Artinya, setiap manusia yang memiliki keinginan pasti juga akan menghadapi masalah.

Mengapa ada yang berhasil mewujudkan apa yang menjadi keinginannya, sementara ada yang gagal? Karena letak masalahnya bukan pada masalah itu sendiri. Melainkan bagaimana sikap mental seseorang ketika berhadapan dengan masalah tersebut.

Kisah yang paling sering saya jadikan contoh adalah bagaimana seseorang menghadapi masalah cintanya ditolak. Ada yang memilih mengakhiri hidupnya karena tidak kuat dengan perasaan ditolak. Sementara ada yang kemudian mendapatkan ide menciptakan sebuah website untuk membalas perasaan sakitnya ditolak. Website ini kemudian berkembang dan memiliki nilai US$231 juta atau setara Rp.3.000 Trilyun. Website tersebut adalah Facebook dan pria yang sakit hati tersebut bernama Mark Zuckerberg.

Masalah yang dihadapi sama, tetapi cara menyikapinya berbeda.

bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun