Mohon tunggu...
Adi Putera Widjaja
Adi Putera Widjaja Mohon Tunggu... Administrasi - CEO

Pembicara Publik, Penulis Buku, Pengagas Gerakan Garudapreneur. Sebuah upaya anak bangsa melahirkan Generasi Pengusaha. Anda dapat memantau aktifitas Garudapreneur di www.garudapreneur.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Selamat Tahun Baru 2016! Selamat Menyambut Peluang Baru bernama MEA!

31 Desember 2015   18:09 Diperbarui: 6 Januari 2016   08:54 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya dalam hitungan jam. Sebuah pasar dengan 630 juta manusia akan diperebutkan oleh 10 negara ASEAN. Di antara banyak pengusaha, ada yang sudah sangat tidak sabar menantikan dimulainya aturan ini. Sementara banyak juga yang merasa bahwa besok adalah hari dimulainya mimpi buruk terhadap kelangsungan bisnis mereka.

Bila Anda adalah seorang pengusaha di Brunei Darussalam yang selama ini hanya mampu menjangkau paling top sekitar 500.000 orang saja. Besok bakal punya kesempatan menjangkau 630 juta orang. Bila hari ini potensi penghasilannya adalah Rp.500.000,- dengan asumsi Rp.1,- keuntungan yang didapat dari setiap orang. Besok dapat menjadi Rp.630juta. Meningkat 1.260 kali lipat, coy! Kalau Anda adalah CEO yang ditunjuk untuk mengelola perusahaan tersebut. Mungkin Anda bakalan dianugerahi gelar bangsawan tertinggi di kerajaan Brunei. 

Apalagi para pengusaha di Singapura yang luas negaranya tidak sampai 750 km2. Sudah sejak puluhan tahun bisnis mereka menggurita di Indonesia. Daripada fokus ke rakyatnya yang cuma 5-6 jutaan orang. Lebih baik melayani rakyat Indonesia yang mungkin sudah mencapai 260 juta orang. Sampai-sampai KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) menggugat Temasek dalam dunia telekomunikasi Indonesia. Kejadian tersebut tersebut di tahun 2007 diperkirakan Temasek menguasai 82% market share dunia telko melalui kepemilikan mereka di Telkomsel dan Indosat. Ini kisah nostalgia 9 tahun yang lalu dan contoh pada satu bidang industri saja.

Dalam kunjungan kerja saya di Thailand beberapa saat yang lalu. Di daerah Chatuchak, sebuah pasar yang hanya buka Sabtu dan Minggu di pinggiran kota Bangkok sudah seperti mini ASEAN. Kerajianan dan benda seni dari negara-negara ASEAN tersedia di sana. Oiya, sudah saya periksa juga bukan Made in China tapi asli diimport dari negara yang bersangkutan. Jadi sebagai wisatawan yang senang dengan barang khas, kini tidak perlu ke mana-mana lagi. One Stop Shopping. Dalam bahasa mereka juga hebat. Bukan bahasa Melayu lagi yang dikuasai tapi beberapa sudah belajar bahasa Aceh! Mungkin besok sudah banyak yang mampu berbahasa Jawa dan Sunda.

Oiya, sopir taxi di Myanmar saja sudah mulai berbahasa Melayu. Tapi untuk kasus yang satu ini, Anda juga memerlukan kemahiran memahami apa maksudnya. Karena terdengar seperti bahasa Melayu tetapi perlu kalibrasi ulang agar tidak salah paham. Tapi saya yakin besok-besok sudah banyak kemajuan.

Malaysia dengan Airasia-nya terbukti sukses berat menjadikan KLIA2 sebagai pangkalan yang menghubungkan negara-negara ASEAN dengan harga murah meriah. Bila Anda bukan traveler yang banyak tuntutan, program ASEAN PASS benar-benar nyam-nyam untuk perjalanan keliling ASEAN. Hanya anda harus sadar sesadar-sadarnya. Yang namanya penerbangan murah, bila terjadi perubahaan jadwal mendadak janganlah nyap-nyap. Pasti perjalanan Anda akan lebih menyenangkan lagi.

Apalagi nanti akan ada jalur kereta api dari Tiongkok yang nyambung ke Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, Malaysia sampai Singapura. Bagi yang sudah bosan jalan-jalan di mal yang pemandangannya itu-itu aja, kini ada alternatif. Dijamin pemandangannya tidak akan sama di kereta api asal Anda kuat melek saja.

Jadi besok bukanlah dimulainya mimpi buruk, justru hari yang lebih baik. Semoga generasi muda Indonesia yang ide bisnisnya hebat-hebat (Saya tahu hal ini dari para kontestan yang mengikuti Kompetisi Bisnis Garudapreneur, Red.) dapat memanfaatkan segala fasilitas dan infrastruktur yang sudah dibangun oleh negara lain untuk kepentingan bangsa dan negara ini!

Selamat Tahun Baru 2016! Selamat Menyambut Peluang Baru bernama MEA!

Salam Garudapreneur!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun