Paling tidak ada beberapa pemain yang lebih fresh dan kreatif seperti Micah Richards di belakang, Agbonlahor bersama Rooney di depan, Downing di sayap kiri. Ketiga pemain ini masih muda namun punya gaya permainan yang matang.
Hanya saja di bawah mistar gawang, memang hanya seorang David James yang paling berpengalaman. Hal ini cukup dikarenakan the "big four" Inggris yang kerap bermain di Liga Champions lebih memilih kiper asing sebagai kiper utamanya.
Andai Inggris bermain seperti kala Pantai Gading yang dilatih Ericsson (eks pelatih mereka sebelum Capello) menghadapi Korut, pasti laga kemarin menjadi super seru.
Semuanya yang tertulis diatas lahir dari rasa prihatin dengan kekalahan terbesar Inggris yang terjadi di kancah Piala Dunia, sebuah perhelatan terbesar sepakbola. Beruntung masih ditemani Itali yang juga bisa dikatakan sebagai tim Itali terburuk sepanjang sejarah. Ironisnya, pelatih mereka adalah pelatih terbaik yang pernah dilahirkan bumi Italia. Keduanya pernah menjadi juara Eropa dengan klub asuhannya; Lippi dengan Juventus dan Capello dengan AC Milan.
Para fans berat Inggris, tenanglah, karena Inggris hanya kurang beruntung. Potensi Inggris rasanya akan selalu hidup sebagai tim terbaik di dunia, hal ini jelas karena mereka memiliki salah satu liga terbaik di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H