Sekolah tentunya bukan ladang bisnis yang selalu harus menjaga citra lembaga, tapi lebih dari itu sekolah punya tanggung jawab besar dalam membangun karakter karakter pelajar yang berahlak mulia dan menyiapkan pemimpin di masa depan. Para pelaku penyimpangan oleh pelajar pun tentunya bukan sebuah produk yang dianggap gagal dan tidak bisa dijual, tapi mereka adalah manusia yang harus disiapkan untuk menjadi subjek perubahan dan kemajuan negara serta bangsa di masa depan.
Membiarkan pelajar bergelantung dengan karakter yang gagal, artinya membiarkan bangsa dan negara tenggalam di masa depan. Pemerintah, sekolah, orang tua serta masyarakat luas harus segera menyadari bahwa pelajar merupakan entintas sentral bangsa dan negara di masa depan, pembangunan karakter pelajar yang berahlak mulia adlah tanggung jawab bersama, seburuk-buruknya nya pelajar hari ini mereka tetap tanggung jawab bersama dan harus dipersiapkan untuk menjaga keberlangsungan negara indonesia.
Sekolah bukanlah pabrik dan pelajar bukanlah produk, begitupun pemerintah bukanlah distributor, serta para orang tua bukanlah pelaku ekploitasi jasa. Sekolah, pemerintah, dan orang tua serta masyarakat adalah senjata yang diharapkan para pelajar untuk memberikan pendidikan moral, agar pelajar mampu bermanfaat bagi bangsa dan negara.
*Tulisan Ini di muat Di VOA-Islam.com (Media Online) , Pada ; 02 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H