Mohon tunggu...
Garin Prilaksmana
Garin Prilaksmana Mohon Tunggu... -

Penggemar sepak bola yang masih ingin banyak belajar karena ilmunya masih cetek

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Review Final Liga Champions: Respon Hebat Ancelotti demi La Decima

26 Mei 2014   21:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mimpi itu akhirnya terwujud. Real Madrid berhasil mewujudkan mimpi besar dalam 12 tahun terkahir yakni meraih trofi kesepuluh mereka atau La Decima di ajang Liga Champions. Sabtu malam (24 Mei 2014) atau Minggu dini hari waktu Indonesia, Los Blancos berhasil menumbangkan rival sekota sekaligus penantang  mereka  Atletico Madrid. Pada pertandingan yang digelar di Estadio Da Luz, Lisbon, klub asuhan Carlo Ancelotti  menjungkalkan pasukan Diego Simeone dengan skor telak 4-1.

Meski berhasil menang dengan skor telak, Real Madrid tidak semata-mata menang mudah , bahkan mereka sempat tertinggal hingga menit 93 untuk menyamakan skor sebelum akhirnya melesakan 3 gol tambahan saat perpanjangan waktu. Lalu bagaimana jalannya pertandingan? Berikut analisis penulis.

Atletico Yang Rusak Ritme Madrid

Kedua tim tampil dengan formasi awal andalan yakni  4-3-3 untuk Real Madrid dan 4-4-2 untuk Atletico Madrid. Diego Costa yang diraguka tampil ternyata menjadi starter, namun sayangnya hanya bertahan selama 8 menit,sebuah kerugian bagi Atletico dan blunder dari Simeone.

[caption id="attachment_338506" align="aligncenter" width="300" caption="Fromasi Awal. Sumber : whoscored.com"][/caption]

Dalam 15 menit pertama Real tetap bermain dengan pakem awal tersebut dengan memanfaatkan keahlian dua wingernya berakselerasi. Namun Atletico merespon dengan amat baik, Raul Garcia dan Koke mampu membuat Ronaldo dan Bale tidak nyaman. Real pun kembali merubah pola menjadi 4-4-2 dengan Di Maria yang dijadikan winger kiri sedangkan Ronaldo bersama Benzema menjadi dua penyerang.

Taktik tersebut rupanya telah diperkirakan juga Diego Simeone. Dia memang sengaja memancing agar Real Madrid bermain melebar dan akhirnya melepaskan crossing.Dari 11 crossing yang dilepaskan hanya 1 yang sukses.  Pemain Real terpaksa melakukan crossing atau bahkan umpan jauh langsung ke depan karena pressing ketat yang dimainkan oleh Atletico Madrid. Total Atletico sepanjang pertama mencatat 11 tekel sukses, keagresifan Atletico merusak ritme Madrid.

[caption id="attachment_338507" align="aligncenter" width="300" caption="Tekel Atletico Babak Pertama.Sumber : whoscored.com"]

1401089995141671831
1401089995141671831
[/caption]

Sektor sayap pun tidak luput dari gangguan. Atletico memang memanfaatkan dua sayapnya untuk menjadi tembok pertama menahan serangan dari winger lawan, terutama untuk mengantisipasi kemampuan Di Maria di sisi kiri yang telah menyumbangkan 5 assist. Raul Garcia yang menggantikan Arda Turan di pos sayap kanan begitu baik menjaga daerahnya. Mantan pemain Osasuna ini berhasil melakukan 3 tekel dan 4 intercept. Bahkan Gabi pun turut membantu melindingi sisi kanan dengan mencatat satu tekel.

[caption id="attachment_338509" align="aligncenter" width="300" caption="Statistik Raul Garcia Babak Pertama.Sumber : squawka.com"]

1401090090242441654
1401090090242441654
[/caption]

Gabi berani meninggalkan posnya sebagai poros di tengah karena konduktor permainan Modric tidak tampil begitu nyaman pada babak pertama.. Selain karena gangguan dari gelandang lain seperti Tiago. Pemain Kroasia ini juga tampak tidak klop dengan Khedira. Pemain Jerman ini tampil menggantikan Xabi Alonso yang absen karena akumulasi kartu kuning.

Khedira yang lebih bertipe sebagai box-to-box midfielder tampak tidak cocok bermain dengan Modric. Dia tampak sulit mengimbangi permainan Modric dan gagal dalam mendistribusikan bola dengan baik. Modric pun  jadi lebih sering bergerak ke kanan, dan melepaskan umpan panjang ke sisi sayap. Sehingga Real tidak mencatat satu pun key pass atau pun tembakan mengarah ke gawang.

[caption id="attachment_338512" align="aligncenter" width="300" caption="Grafik Passing Real Madrid Babak Pertama. Sumber : Squawka.com"]

14010903711509916730
14010903711509916730
[/caption]

Sebaliknya Atletico justru berhasil mencatat satu key pass bahkan Los Rojiblancos berhasll unggul lebih dulu ketika umpan dari Juanfran diantisipasi salah oleh pertahanan Madrid. Keragu-raguan Casillas untuk maju mengambil bola dihukum oleh Diego Godin yang menang duel dengan Khedira. 1-0 untuk Atletico. Babak pertama yang mengecewakan bagi Real.

Respon Baik dari Ancelotti

Sadar bahwa mereka kehilangan kontrol terutama di lini tengah pada babak pertama, direspon baik oleh Ancelotti. Khedira memang baik dalam menahan serangan namun kurang baik dalam membangun serangan. Keputusan berani pun diambil. Dia memasukkan Isco menggantikan Khedira. Sebagai seorang playmaker, kemampuan distribusi  Isco tergolong baik, meski eks pemain Malaga ini kurang disiplin dalam bertahan.

Sedangkan untuk menambah daya gedor dari sayap, mantan pelatih AC Milan ini mengganti Coentro dengan Marcelo. Hal ini melihat meski Raul Garcia sangat terampil dalam bertahan namun dia kurang baik saat memimpin serangan dari sayap. Ini juga sekaligus menambah jumlah dalam posisi duel dari 1 vs 3, menjadi 2 vs 3.

Kedua pergantian yang dilakukan pada menit 59 ini benar-benar memberikan efek yang luar biasa bagi Real Madrid. Fluiditas yang pada babak pertama hilang kebali muncul. Dengan dua pemain bertipikal playmaker membuat Gabi kembali membantu Tiago di sentral lapangan tengah. Ini membuat duel sisi kiri menjadi seimbang, 2 vs 2. Apalagi dengan tipilal Marcelo yang gemar merangsek hingga ke kotak penalty, jelas menyulitkan Garcia dan Juanfran yang mengawal sisi tersebut. Garcia pun kerepotan dan hanya berhasil mencatat 1 tekel dan nol intercept, sedangkan Juanfran yang babak pertama relative santai tampak kerepotan hinnga harus melakukan 4 kali tekel dan 3 intercept.

Simeone sempat merespon dengan masuknya Jose Sosa menggantikan  Raul Garcia, gunanya untuk melakukan serangan balik jika Marcelo naik menyerang. Sempat berhasil namun setelahnya justru sisi kanan jadi sisi terlemah Atletico. Di Maria yang sejak babak pertama menjadi pemain paling berbahaya semakin mendapat angin. Bahkan tiga pemain Atletico harus mendapat kartu kuning karena menjegal pemain Argentina ini.

Kemampuan individu pemain Atletico juga menjadi sebab mengapa mereka begitu tertekan baik saat dengan atau tanpa bola. Ketika mendapat peluang serangan balik, mereka tidak mampu melewati Ramos dan Varane. Adrian pun harus bergerak ke sisi kiri untuk membuka ruang, namun Villa yang ditugaskan menjadi goal getter juga tidak mampu berbuat apa-apa dan lebih banyak membantu pertahanan.

Babak kedua mutlak milik Real Madrid. Mereka tetap bermain mengandalkan sayap namun lebih diinstruksikan untuk lebih dulu penetrasi dan tidak buru-buru melepas crossing. Jika pun crossing, bukanlah untuk jarak yang jauh. Jumlah take on (usaha melewati pemain lawan) yang berhasil pun meningkat. Jika pada babak pertama hanya 7 yang sukses kali ini 11 yang berhasil. Jumlah crossing sukses juga bertambah menjadi  10.

[caption id="attachment_338510" align="aligncenter" width="300" caption="Take On Real Madrid Babak Kedua.Sumber : Squawka.com"]

14010901991846661569
14010901991846661569
[/caption]

[caption id="attachment_338511" align="aligncenter" width="300" caption="Atletico yang lebih banyak di pertahanan sendiri.Sumber: Squawka.com"]

14010902771104106289
14010902771104106289
[/caption]

Lini tengah juga tetap aman karena Modric mengambil posisi agak mundur dari posisi Isco, dan ditempatkan agak ke kanan. Gunanya untuk mengimbangi sisi kiri yang begitu agrsif.

Meski terus mendominasi, namun gol tak kunjung tiba. Sergio Ramos tampil sebagai penyelamat. Golnya dimasa injury time membuyarkan kemenangan Atletico yang sudah di depan mata. Gol ini buah dari sepakan pojok yang diambil oleh Modric setelah sebelumnya Atletico menghadapi serangan yang gencar.

Atletico yang Mulai Kelelahan

Memasuki babak perpanjangan  waktu, Atletico tampak mulai kelelahan. Setelah bermain dengan pressing tinggi sepanjang pertandingan, fisik dan konsentrasi pemain Atletico sudah menurun. Inilah yang dimanfaatkan oleh Real Madrid. Juanfran yang sempat terlihat sedikit terpincang-pincang menjadi pesakitan. Dua gol Real dicetak karena kelalaian pemain ini.

Dengan gaya permainan yang relative tidak berbeda dengan babak kedua, Real tetap mendominasi. Atletico yang fisiknya kedodoran harus berjibaku melawan permainan agresif El Real yang tak kunjung surut. Pergantian pemain pun telah habis karena Filipe cedera dan harus digantikan Toby Alderweireld.

Gol Gareth Bale merupakan bukti lemahnya sisi kanan Atletico yang dijaga Juanfran. Dengan akselerasinya dia mampu melewati mantan jebolan akademi Real Madrid itu dan melepaskan tembakan keras kea rah gawang. Bola berhasil ditepis namun tepisannya mengarah kepad Bale yang langsung melesakkan bola. Pemain termahal dunia ini pun menjadi pemain Wales pertama yang mencetak gol di final Liga Champions.

Dua gol berikutnya juga dari sisi kanan pertahan Atletico. Marcelo yang bekerja sama dengan Ronaldo membawa bola hingga mendekati kotak penalty sebelum melepaskan canon ball yang tidak mampu ditahan Curtois. Sedangkan yang terakhir adalah hasil dari umpan jauh Carvajal kepada Ronaldo disisi kiri. Bola dibawa memasuki kotak penalty oleh pemain terbaik dunia ini, dan akhirnya dia dilanggar oleh Juanfran di dalam kotak penalty. Ronaldo pun sukses mengeksekusi penalty tersebut, dan memberikan kemeangan 4-1.

Kesimpulan

Kredit poin harus diberikan Ancelotti atas kemampuannya membaca permainan. Dia mampu merespon apa kekurangan dari timnya sendiri dan tim lawan. Ini terlihat dari pergantian pemain yang dilakukannya hinga perubahan gaya permainan tim.

Sedangka bagi Atletico ini membuktikan bahwa jarak pemain inti dan cadangan terlalu lebar. Cederanya Diego Costa dan Arda Turan tidak mampu digantikan oleh pemain lawan. Padahal pada pertemuan sebelumnya mereka lah yang menjadi pemain palinng berbahaya.

P.S. : Maaf pembahasan ini sedikit telat karena alasan teknis terutama sambungan internet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun