Yang ketiga ada jenis diving bernama temporal continuity. Diving jenis ini dianggap unik dan sering dilakukan oleh kebanyakan pemain di seluruh dunia. Padahal, bila diperhatikan, diving jenis ini terlihat sangat kentara. Diving jenis temporal continuity ini terjadi ketika seorang pemain terlambat bereaksi ketika mendapat kontak dari pemain lawan. Lagi-lagi, kontak yang dilakukan lawan sejatinya tidak berakibat pada tersungkurnya seorang pemain.
Karena terlambat dalam bereaksi, pemain yang melakukan diving jenis ini biasanya malah mendapat kartu dari sang pengadil lapangan.
Lalu Apa Hukuman Bagi Seorang Pelaku Diving?
Sampai sekarang, diving masih menjadi hal yang banyak diperbincangkan. Banyak yang menganggap bila diving adalah perbuatan curang dan tidak sesuai dengan aturan permainan. Peraturan FA bahkan menyatakan bila perilaku berpura-pura, curang, atau menipu wasit merupakan tindakan yang tidak sportif dan layak mendapatkan sanksi.
Maka seperti yang sudah dijelaskan, bila ada pemain yang memang kedapatan melakukan diving, dia akan mendapat hukuman berupa kartu kuning. Dalam hal ini sudah ada sejumlah pemain yang mendapat kartu kuning ketika kedapatan melakukan diving dalam pertandingan.
Namun kembali lagi, hukuman sesungguhnya yang pantas diberikan kepada para pelaku diving adalah sebuah citra buruk. Sang pemain harus mendapat cap negatif sebagai pelaku diving agar dirinya tidak mengulangi perbuatan yang seharusnya tidak kayak dilakukan secara berlebihan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI