Namun tawaran itu segera ditolak olehnya karena dirinya mengaku masih sangat nyaman tampil di Paris. Verratti menemukan sebuah kebahagiaan yang dirinya tidak yakin hal tersebut bisa didapatkannya di Madrid. Maka dengan dasar itulah Verratti memilih bertahan.
Kemudian ada Ivan Rakitic yang berjaya bersama Sevilla langsung jadi buruan klub top Eropa, termasuk Real Madrid. Pada tahun 2014 lalu, Real Madrid yang terkesan dengan penampilan Rakitic tak ragu untuk memberi tawaran besar. Dengan skil olah bola tinggi, raihan trofi yang dimiliki, serta usia yang baru menginjak 26 tahun, membuat Madrid yakin bila sang pemain akan sangat cocok berada di lini tengah klub.
Saat mengajukan tawaran, Real Madrid turut membawa nama Modric untuk mengajak rekan senegaranya itu gabung ke Bernabeu. Sayangnya, Rakitic tidak menyambut baik tawaran Real Madrid. Dia menolak dan malah memilih bergabung dengan FC Barcelona yang dianggapnya sebagai tim yang bakal memberi kenyamanan.
Benar saja, tepat setelah gabung Barca, tak butuh waktu lama bagi Rakitic untuk buktikan kualitas. Dia mampu tampil gemilang hingga raihan tiga trofi dalam satu musim pun berhasil didapat.
Nama selanjutnya adalah Paul Pogba yang ketika usianya baru menginjak angka 23 tahun, sudah berani menolak tawaran klub sekelas Real Madrid. Tak main-main, el Real ketika itu juga sekaligus meminta Zidane untuk membujuk Pogba agar mau terbang ke ibukota Spanyol.
Sayangnya, pada tahun 2016 lalu kecintaan Pogba kepada Manchester United masih lebih besar ketimbang tawaran mewah yang diajukan el Real. Pogba resmi gabung dengan Setan Merah melalui kesepakatan yang membuatnya jadi pemain termahal, meski memang, perjalanan selanjutnya tak membawa Pogba menuju tangga kesuksesan sebagai pemain bintang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H