Mohon tunggu...
Garin Nanda
Garin Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - @garinnanda_

Mengemas sebuah cerita jadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memori Piala Dunia 2006: Antiklimaks Prancis dalam Magis Zinedine Zidane

24 Maret 2022   11:02 Diperbarui: 24 Maret 2022   11:05 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magis Zidane di Laga Melawan Brasil

Di babak perempat final, Prancis harus menghadapi tim kuat Brasil. Laga itu boleh dibilang sebagai tantangan terberat tim Ayam Jantan, mengingat Brasil merupakan tim yang masuk ke dalam partai final di tiga Piala Dunia edisi sebelumnya. Selain itu, di tahun 2006, Brasil juga dihuni oleh deretan pemain jempolan. Sebut saja Ronaldo yang kita tahu punya skil ajaib sebagai seorang penyerang, Ronaldinho yang berhasil membuka gerbang kejayaan FC Barcelona, hingga Ricardo Kaka yang masih menikmati masa kejayaan bersama AC Milan.

Belum lagi di barisan belakang yang dihuni oleh Cafu, Lucio, sampai si kaki meteor Roberto Carlos.

Namun, seluruh pemain berlabel bintang yang dimiliki timnas Brasil justru takluk oleh magis Zinedine Zidane, yang menunjukkan permainan yang sangat menghibur.

Pertunjukkan Zidane dimulai dengan sebuah sapaan ikonik kepada rekan setimnya di Real Madrid, Ronaldo Lus Nazrio de Lima. Kemudian, belum juga pertandingan berjalan selama semenit, Zidane sudah memberikan peringatan berupa liukan tajam yang sukses mengecoh sejumlah pemain Brasil.

Lewat sebuah permainan sepakbola rumit namun sederhana menurut Marcel Desailly, Zidane kemudian berhasil mengecoh Ricardo Kaka melalui sentuhan ajaibnya.

Dari situ, penampilan Zidane terus tuai pujian. Tak terhitung seberapa banyak skil indah yang ditunjukkan untuk dapat menguasai pertandingan. Hari itu, Zidane sekali lagi telah menunjukkan bahwa sepakbola tak melulu tentang kecepatan dan mencetak gol. Baginya, sebuah sentuhan indah namun sederhana sudah cukup untuk membuat semua terpana.

Hingga pada akhirnya, pertunjukkan brilian Zidane berujung pada sebuah assist indah yang berhasil dimanfaatkan menjadi gol oleh pemain Arsenal, Thierry Henry. Lewat gol semata wayang Henry, Prancis kemudian berhasil menang dengan skor 1-0 untuk menghentikan langkah tim bertabur bintang Brasil, sekaligus melaju ke babak semi final.

Antiklimaks di Akhir Turnamen

Di babak semi final, Prancis bertemu dengan Portugal yang di pertandingan sebelumnya berhasil mengalahkan timnas Inggris lewat drama adu penalti. Di laga itu, Prancis berhasil menang dengan skor 1-0 melalui sepakan penalti Zinedine Zidane.

Berlanjut ke partai final, Prancis harus berhadapan dengan timnas Italia yang baru saja menyingkirkan tim tuan rumah Jerman melalui pertandingan yang begitu dramatis. Semua banyak yang menganggap bila pertemuan antara Prancis dan Italia di partai final sangat layak untuk diikuti. Betapa tidak, pemain yang tampil di partai puncak itu nyaris semuanya dikenal orang.

Baru berjalan tujuh menit, Zidane berhasil membuka keunggulan Prancis lewat sebuah tendangan penalti yang begitu menawan. Meski bola sempat keluar dari gawang dan diamankan Buffon, wasit tetap mengesahkan gol yang diciptakan Zidane.

Tak lama berselang, Italia berhasil menyamakan kedudukan lewat aksi Marco Materazzi pada menit ke 19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun