Dan tahukah kalian, selain membersihkan barang-barang kotor milik para pemain di ruang ganti, Morgan juga kerap mendapat tugas tak terduga, seperti menyimpan cincin kawin para pemain ketika tengah bertanding.
Ketika menemani tim bertanding. Morgan bercerita bila ia pernah mengenakan sampai empat cincin kawin di jarinya. Bahkan, dia tak jarang untuk sampai membawa pulang banyak cincin kawin ke rumahnya karena para pemain lupa memintanya kembali cincin yang telah mereka titipkan.
Tentang tugasnya dalam menemani para pemain, dia pernah punya pengalaman tak mengenakkan ketika melayani mantan kiper andalan MU, Peter Schmeichel. Dalam sebuah laga final Liga Champions Eropa melawan FC Bayern di Barcelona, Morgan sempat ditegur oleh Peter Schmeichel karena telah menghilangkan sarung tangan andalan sang kiper.
Kiper asal Denmark tersebut memang biasa menggunakan sarung tangan berbeda ketika tengah berlatih ataupun menghadapi pertandingan.
Di momen tersebut, ketika Peter Schmeichel meminta sarung tangan favoritnya, Morgan tiba-tiba tidak bisa memberikannya. Dia mengaku bahwa dirinya telah kehilangan sarung tangan tersebut, sesaat setelah dia meletakkannya di dekat para fotografer pertandingan.
Mendengar keributan tersebut, kitman Barcelona sempat memberi bantuan kepada Morgan dengan memberikan sarung tangan baru. Namun Peter Schmeichel yang memang terkenal galak langsung menolak mentah-mentah. Tidak hanya itu, sang kiper tersebut juga sampai melontarkan kata-kata kasar kepadanya.
Beruntung setelah dirayu, Peter Schmeichel mau menerimanya.
"Aku meletakkan di samping para fotografer dan seketika sarung tangan sudah hilang. Itu adalah mimpi buruk bagiku. Aku tahu dia (Peter Schmeichel) bersikeras akan memakai sarung tangan itu,"
"Kitman Barcelona sempat memberikan bantuan dan aku membujuk Schmeichel untuk memakainya. Namun dia justru berkata 'f*ck off' kepada ku. Untungnya dia mau melunak dan menuruti permintaan ku."
Namun meski sempat terjadi insiden yang tak mengenakkan sebelum laga, Manchester United yang pada akhirnya memenangkan gelar yang tidak hanya satu saja namun tiga sekaligus, tak hanya membuat pemain dan pelatih bahagia. Namun Albert Morgan juga ikut merasakan kebahagiaan yang sama. Dia masih ingat ketika di menit-menit akhir pertandingan final Liga Champions Eropa, Manchester United berhasil membalikkan kedudukan atas FC Bayern yang sudah unggul selama kurang lebih sembilan puluh menit lamanya.
"Ruang ganti paling bahagia yang pernah aku lihat adalah ketika MU menyelesaikan musim dengan treble. Itu ajaib. Luar biasa."