Parma! Klub yang selama kurang lebih enam tahun sempat ia bela, menjadi pilihan utama sang legenda. Datang bak pahlawan yang diharapkan, Buffon muncul sebagai sosok "superman" ketika resmi diperkenalkan.
Kedatangan Buffon memang seolah tepat dengan keadaan Parma yang membutuhkan bantuan. Seperti diketahui, mereka kembali terjerembab ke kompetisi kelas dua, dan tentu membutuhkan sosok yang bisa menaikkan moral para penggawanya.
Di tengah kabar kepulangannya ke Parma, Buffon sejatinya sempat ditawari untuk bergabung dengan Barcelona, tapi dia menolak. Alasannya? Dia tak ingin lagi jadi pilihan kedua. Dua musim terakhirnya bersama Juventus membuatnya merasa cukup untuk menghabiskan waktu di bangku cadangan.
Buffon lelah untuk terus menatap rekan-rekan setimnya dari pinggir lapangan. Dia ingin menjadi sosok utama dalam sebuah tim yang memang membutuhkan jasanya. Itu mengapa dia memilih Parma, yang sekali lagi, membutuhkan sosoknya lebih dari sekadar aksi di atas lapangan.
Selain tak ingin lagi jadi pilihan kedua, dipilihnya Parma juga karena keduanya punya hubungan emosional yang begitu luar biasa. Buffon merasa bahwa Parma datang dengan ribuan kasih sayang. Dia merasa bahwa Parma adalah rumah baginya, ketika tugas di luaran sana sudah banyak yang ia selesaikan.
Bentornato, Gigi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H