Hadir adalah kata yang sering dipandang sebelah mata belakangan ini. Hadir sepenuhnya tidak menjadi sesuatu yang dianggap penting. Ketika kita dibanjiri dengan stimulus dan informasi bukan hanya dari dunia fisik tetapi juga lebih banyak dari dunia maya.Â
Secara fisik seseorang bisa duduk di suatu pertemuan, tetapi jiwanya melanglangbuana ke tempat lain. Secara fisik seseorang bisa ada di depan lawan bicaranya, Â tetapi tangan dan matanya menaruh perhatian penuh ke gawai di depannya.
Agar dapat dikatakan hadir sepenuhnya, tampaknya memerlukan sejumlah prasyarat.Â
1. Hadir berarti mencurahkan perhatian pada segala sesuatu yang menuntut perhatiannya di dunia fisik. Tidak hanya sekedar duduk, Â diam mendengarkan tetapi juga mendengarkan secara aktif. Memberi perhatian akan subjek pembicaraan, Â dapat dengan respon verbal ataupun non-verbal
2. Hadir berarti mengesampingkan segala distraksi yang dapat membuyarkan konsentrasi. Menyimpan gawai di dalam tas serta tidak mudah terdistraksi dengan setiap stimulus yang datang kecuali dari lawan bicara
3. Hadir berarti peka akan momen-momen untuk memberikan respon. Terkadang ketika kita mendengarkan orang lain berbicara, kita hanya menunggu dia berhenti berbicara, hanya untuk memberikan 'solusi' atas permasalahan dia. Terkadang kita tidak peduli apa yang dia butuhkan. Jangan-jangan yang ia butuhkan hanya teman yang mau mendengarkan dia.
Berilah dirimu hadir bagi keluargamu, kawan-kawanmu. Karena kau tidak pernah tahu, kapan waktunya akan datang, ketika kamu tidak memiliki kesempatan lagi untuk hadir bersama mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H