1. Tidak peduli dengan yang lebih muda.
Seperti halnya dengan remaja sekarang yang tidak ingin bermain, nongkrong, bahkan beraktivitas dengan yang lebih muda. Mereka lebih memilih beraktivitas dengan sepantaran mereka dengan dalih "lebih seru."
2. Tidak menaruh hormat kepada mereka yang berkedudukan rendah.
Hal ini sering terjadi dimana pun. Contohnya, para keluarga kerajaan tidak ingin duduk bersamaan dengan rakyat jelata. Tidak hanya keluarga kerajaan melainkan yang bekedudukan penting, terpandang, dan lain sebagainya.
3. Ingin selalu tampil sempurna.
Biasanya, orang yang gengsi selalu berusaha untuk tampil terbaik di depan mata orang lain. Contohnya, baju harus mahal, Handphone harus iphone, Motor/Mobil harus mahal, dan lain sebagainya. Mereka hingga tak peduli pada perekonomian diri mereka sendiri yang pasti sangat merugikan.
Jika sudah menemukan sifat tersebut, bukan nikmat yang dirasakan melainkan keterpaksaan terhadap keaadaan yang memaksanya harus berkompromi dengan keadaan tersebut.Â
Tips-tips mudah menghindari gengsi
Rasa gengsi bisa dimanfaatkan jika tidak melebihi batasnya. Selain kepercayaan diri, juga membangun identitas tertentu dalam diri sendiri. Akan tetapi, rasa gengsi pada diri seseorang cenderung tinggi atau melebihi batas. Rasa gengsi itu condong ke bentuk melindungi diri sendiri dari kelemahan dan kekurangan diri sendiri. Sering sekali orang bergengsi rela berbohong untuk menutupi segalanya hanya untuk dipandang lebih oleh orang lain
1. Tetap menjadi diri sendiri.
Acap kali orang yang gengsi tak ragu berbohong untuk dirinya sendiri. Misalnya tentang harga, status hingga peristiwa yang dimilikinya. Tak jarang pula mereka kerap meniru atau mengikuti orang lain padahal mereka tahu bahwa meniru orang lain belum tentu orang tersebut memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya.