Yang lebih menggembirakan lagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendorong pemanfaatan obat tradisional. Bahkan WHO juga sudah merilis "WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023". Salah satu poinnya adalah bertujuan mendorong pemanfaatan obat tradisional sehingga dapat meningkatkan kontribusi obat tradisional dalam sistem perawatan kesehatan.
"WHO tidak melarang penerapan pengobatan tradisional dan komplementer, termasuk tidak melarang penggunaan obat tradisional. Bahkan WHO mendirikan WHO Collaborating Centres for Traditional, Complementary and Integrative Medicine. WHO juga memasukkan traditional medicine chapter ke dalam ICD-11 (International Classification of Diseases - 11)," ujar Inggrid yang baru-baru ini membantah isu bahwa WHO akan mengenakan denda ratusan juta rupiah bagi mereka yang mengutamakan obat alami dibandingkan obat kimia.
Mengetahui betapa dahsyatnya jamu dan serba-serbinya di atas, saya lagi-lagi semakin mengapresiasi apa yang sudah ibu saya lakukan sejak kecil. Menanamkan tradisi minum jamu. Melestarikan pembuatannya. Menularkan pemahaman bahwa jamu memiliki faedah promotif dan preventif untuk kesehatan. Kesehatan keluarga saya, sejak lama. Terima kasih ibu! Terima kasih jamu!
Satu quote untuk Hari Jamu Nasional 2024 ini: "Minum jamu, hidup lebih sehat dan bugar, Jamu adalah anugerah alam yang harus kita syukuri."
Sehat Keluarga, Sehat Indonesia. Selamat Hari Jamu Nasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H