Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sinar Mas Land, Lebih dari Sekadar Berinovasi Hijau

14 September 2022   21:48 Diperbarui: 14 September 2022   22:04 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direksi Sinar Mas Land ketika kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kawasan Green Office Park, BSD City, 24 Desember 2021. (Foto: sinarmas.com)

Inovasi hijau kini bukan lagi sekadar tuntutan, melainkan sudah merupakan sebuah kebutuhan. Inilah inovasi yang jauh dari merusak lingkungan, melestarikan sumber daya alam, sehingga tetap bersih, sehat dan berkelanjutan. Inovasi hijau berlaku untuk semua sektor, termasuk pengembangan wilayah berikut pembangunan infrastrukturnya.

Contoh, lihat saja konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di sana nantinya hanya akan memanfaatkan 30 persen lahan saja untuk pembangunan infrastruktur. Selebihnya, 70 persen dipastikan merupakan area hijau. Desain konsep IKN pun dijuluki "Nagara-Rimba-Nusa".

Terkait desain konsep "Pemerintahan-Hutan-Pulau" itu, gagasan Presiden Joko Widodo sangat jelas. Beberapa kali Kepala Negara menyampaikan, pembangunan IKN Nusantara akan selalu mengedepankan prinsip rehabilitasi hutan dan memperbaiki ekosistem alam. Diingatkan pula, setiap mengawali pembangunan infrastruktur IKN, lebih dulu harus melaksanakan rehabilitasi hutan agar fungsi awalnya sebagai hutan tropis dapat dipertahankan.

Masih terkait IKN Nusantara, di bidang pemanfaatan energi pun Presiden jauh-jauh hari sudah mengingatkan, pembangunan smart forest city yang dilakukan memprioritaskan akses bagi pejalan kaki dan pesepeda. Mobilitas di IKN Nusantara juga lebih mengandalkan transportasi publik. Konsepnya Ten Minute City atau hanya butuh 10 menit untuk bergerak dari satu lokasi  ke lokasi lain.

Penjelmaan IKN Nusantara seperti yang diharapkan Presiden Jokowi, sebenarnya sudah dapat disaksikan di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan, Banten. Malah jangan heran, pengembangan BSD City menjadi referensi pembangunan IKN Nusantara. Tak hanya patokan percontohan, kawasan pemukiman yang dibangun di 'kota' berslogan "Big City, Big Opportunity" itu pun menjadi kiblat pembangunan serupa di IKN Nusantara.

Green Office Park 1 di BSD City. (Sumber: sinarmas.com)
Green Office Park 1 di BSD City. (Sumber: sinarmas.com)

Bangunan Hijau

Pertanyaannya, kok bisa ya, BSD City memenuhi cipta dan karsa ideal yang diidamkan Presiden Joko Widodo dalam membangun IKN Nusantara? Jawabannya, tentu karena pengembangnya yakni Sinar Mas Land, merancang bangun segala hal di BSD City sesuai paradigma inovasi hijau. Apa itu misalnya? Bangunan hijau atau green building.

Kita tahu, sudah banyak penghargaan diraih pengembang properti terbesar dengan diversifikasi proyek paling beragam di Indonesia ini, terkait bangunan hijau. Terbaru misalnya, pada Agustus 2022 lalu, Sinar Mas Land didapuk sebagai "Top 10 Developer" saat perhelatan "BCI Asia Awards 2022".

Inilah penghargaan yang mengapresiasi para perusahaan konsultan arsitektur dan pengembang properti. Anugerahnya ditujukan kepada perusahaan yang memiliki nilai agregat tertinggi dari sisi proyek yang tengah dibangun selama satu tahun terakhir. Hal ini disigi berdasarkan tingkat keberlanjutan perusahaan, peringkat bangunan hijau yang telah dikonfirmasi, dan berbagai aspek lainnya yang menunjukkan kinerja perusahaan. Adapun kriteria proyek yang masuk dalam penilaian mencakup dari tahap pra-tender hingga tahap awal pengkategorian untuk desain bangunan hijau.

Dan, seperti disampaikan Direktur Sinar Mas Land, Herry Hendarta, penghargaan tersebut membuktikan komitmen kerja tinggi, tetap berprestasi di tengah kondisi sulit dengan menghadirkan produk-produk berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Komitmen "berinovasi hijau" itu diwujudkan dengan pembangunan kawasan Green Office Park BSD City dan gedung perkantoran yang dibangun diatasnya. Semua konsep pembangunannya mengimplementasikan sustainable development dalam operasionalnya seperti green building, low carbon emission, energy saving, water resource management, green waste management, dan less plastic. Tak mengherankan, sertifikat green district dan green building pun diraih, yakni dari Building and Construction Authority (BCA) Singapura dan dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Untuk tetap memelihara komitmen penghijauan, kini setiap degup pembangunan BSD City diwajibkan mendapatkan sertifikasi green building. Perusahaan-perusahaan pembangunan apartemen, mall, dan perkantoran di BSD City yang dimiliki Sinar Mas Land wajib membangun gedung yang bersertifikasi green building.

Memangnya apa manfaat dari gedung yang memiliki sertifikasi green building? Banyak sekali. Terutama berdampak juga kepada kelestarian lingkungan. Karena, operasional green building akan terawasi penggunaan airnya, dan terkontrol pula penyebaran gas karbon dioksidanya. Gedung-gedung bersertifikat green building, mampu berkontribusi terhadap penghematan energi dan air, masing-masing hingga 40 persen.

Kerja profesional berkelas dunia dan berbasis upaya mengurangi emisi gas karbon seperti dilakukan Sinar Mas Land juga sangat mendukung target "inovasi hijau" pemerintah. Terutama, melalui program Forestry and Other Land Use atau FoLU Net Sink 2030. Ini  merupakan kondisi yang hendak dicapai, dimana tingkat serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada 2030 akan seimbang, atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi. Terwujudnya program ini, akan sangat memberi arti bagi kiprah Indonesia menangani perubahan iklim global. Dan patut dicatat, BSD City yang dikembangkan Sinar Mas Land dengan pengalaman di bidang pengembangan properti yang telah dipupuk selama lebih dari 40 tahun, turut menyumbang peran aktif didalamnya.

Apresiasi yang diterima Sinar Mas Land sebagai pionir green development di Indonesia, terkait efisiensi dan konservasi energi pada bangunan hijau pun mengalir. Misalnya pada September 2021 lalu, proyek Green Office Park 9 kembali mendulang prestasi sarat gengsi di kancah Asia Tenggara. Yakni, memenangkan penghargaan kategori "Efisiensi dan Konservasi Energi dalam Bangunan Besar Hijau" di ajang ASEAN Energy Awards 2021. Ini adalah satu  acara penghargaan di bidang penghematan energi terkemuka di Asia Tenggara. Diselenggarakan setiap tahun oleh ASEAN Centre for Energy sejak 2010 silam. Sinar Mas Land telah berhasil mendapatkan sembilan kali penghargaan di ajang tersebut untuk berbagai kategori sejak 2013. Tak pelak, penghargaan ini membuktikan bahwa pembangunan yang dilaksanakan Sinar Mas Land, telah sesuai kaidah pelestarian lingkungan berstandar internasional.

Sebagai catatan, sejumlah gedung yang berada di kawasan BSD Green Office Park juga telah pernah meraih penghargaan. Diantaranya, ASEAN Energy Awards 2013 (Sinar Mas Land Plaza), Penghargaan Energi Efisiensi Nasional 2016 (MyRepublic Plaza/GOP 6), Asia Pacific Property Awards 2021 dan FIABCI World Prix d'Excellence Awards 2021 untuk Traveloka Campus (GOP 1).

Green Office Park di BSD City. (Sumber: sinarmas.com)
Green Office Park di BSD City. (Sumber: sinarmas.com)

Energi Hijau

Selain green building, Sinar Mas Land juga peduli dan fokus pada pengembangan green energy, energi bersih atau hijau. Untuk mengkaji isu tersebut, diselenggarakanlah seminar nasional bertema "Energy, Sustainability, & Climate (ESC) Task Force: Transisi ke Energi Bersih untuk Mobilitas Menuju Net Zero Emission (NZE)", pada 20 Mei 2022 lalu di Q Big, BSD City. Acara ini sekaligus mendukung kegiatan The Business 20 (B20) yang merupakan outreach group dari forum kerja sama multilateral G20.

Perubahan iklim menjadi isu sentral di forum tersebut. Penanganannya melalui transisi energi, dari penggunaan energi fosil yang kotor menuju energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih bersih serta ramah lingkungan.

Merespon kegiatan tersebut, CEO Sinar Mas Land Group, Michael Widjaja menyatakan, "Isu yang dibahas pada Forum B20 selaras dengan visi Sinar Mas Land dalam membangun kehidupan yang lebih hijau, bersih dan berkelanjutan. Apalagi, Sinar Mas Land juga berupaya menghadirkan lingkungan hidup yang sustainable dan menjadi pionir cityscape yang berkelanjutan dari hulu ke hilir. Mulai dari taman-taman kota, streetscape hingga gedung-gedung perkantoran, produk residensial dan komersial, untuk menghadirkan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat."

Sementara itu, Deputy Chair Energy Sustainability and Climate (ESC) Task Force B20, Agung Wicaksono mengingatkan tentang kendaraan listrik. "Elektrifikasi, pembangkitan berbasis energi terbarukan, dan efisiensi energi adalah pilar utama transisi energi. Investasi dalam teknologi dan sektor terkait transisi energi pun kini semakin meningkat. Salah satu pilar teknologi yang akan berperan besar dalam transisi energi adalah Kendaraan Listrik sebagai transportasi rendah emisi. Hal ini sejalan dengan inisiatif Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Serta, sejalan dengan salah satu prioritas rekomendasi kebijakan yang diformulasikan oleh ESC Task Force yaitu percepatan transisi energi berkelanjutan dengan menurunkan intensitas karbon melalui berbagai inisiatif," tuturnya.

Kegiatan seminar nasional Forum B20 ini bersamaan dengan peresmian uji coba kendaraan listrik tanpa awak pertama di Indonesia. Nama kendaraannya, "Navya Arma". Kehadiran "Navya Arma" merupakan langkah konkret Sinar Mas Land mewujudkan smart city yang berkelanjutan di BSD City.

Tampilan kendaraan listrik tanpa awak Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)
Tampilan kendaraan listrik tanpa awak Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

Lantas, seperti apa rasanya naik Navya Arma? Belum lama ini, penulis merasakan sendiri bagaimana sensasi naik mini bus tanpa sopir itu. Semuanya, dituliskan di sini: Pengalaman Naik Bus Tanpa Sopir. 

Pertama, secara umum, berkeliling kawasan The Breeze, BSD City dengan menumpangi Navya Arma sangat sensasional karena beberapa alasan. Pertama, aura kendaraan berteknologi tinggi (high tech), very modern looking dan made with modern materials, sangat mengemuka.

Didominasi tampilan luar warna biru, Navya Arma punya dua wajah eksterior yang sama baik muka depan maupun belakang. Imut dan futuristik. Di sisi atap, terdapat dua kotak cukup besar warna putih yang merupakan konsol Global Positioning System (GPS). Inilah yang mengoperasikan secara otomatis arah dan rute lokasi yang hendak dituju.

Selain GPS, di beberapa bagian body Navya Arma dibenamkan LIDAR atau Light Detection and Ranging. Jumlahnya ada enam. Fungsi LIDAR? Untuk mengetahui ada obyek apa-apa saja di sekeliling Navya Arma. Sehingga secara digital real time akan langsung merespon semua obyek tadi demi mencegah benturan. LIDAR merupakan teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan juga informasi lain dari target yang jauh.

Sistem rem Navya Arma menggunakan cakram hidrolik yang terkenal sebagai mekanisme pengereman paling nyaman untuk semua kendaraan. Cakram hidrolik Navya Arma dipasang di posisi ban depan juga belakang.

Navya Arma juga mampu mendeteksi dan merespon undakan jalan seperti "polisi tidur". Kendaraan listrik ini punya suspensi yang menjamin kenyamanan penumpang. Karena, air suspension atau suspensi udara yang digunakannya mampu menggantikan per baja dengan bantalan udara, bahkan dapat diatur tingkat kekerasannya secara fleksibel.

Kedua, Navya Arma berbasis energi listrik sehingga pasti irit dan ramah lingkungan. Tak ada lagi gas buangan karbon dioksida (CO2) hasil pembakaran energi fosil yang kotor.

Navya Arma memiliki penggerak listrik dan baterai berkapasitas 33 kilo Watt hour (kWH) yang dapat bertahan selama 9 jam. Meski boleh dibilang body Navya penuh dengan berbagai piranti teknologi digitalnya, tapi bukan berarti kendaraan listrik ini ringkih bila harus beroperasi saat hujan deras. Terbukti, perangkat teknologi digital milik Navya tetap aman dan terlindung dari kebocoran air hujan, berkat karet seal yang ada sangat rekat dan tidak bisa ditembus air.

Ketiga, Navya sangat memprioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan penumpang. Kendaraan listrik berdimensi 4,7 meter x 2,1 meter ini berkapasitas 15 penumpang. Rinciannya, 11 penumpang duduk dan 4 lainnya berdiri.

Pintu naik dan turun Navya Arma bisa dikendalikan otomatis. Arah buka tutup kedua pintunya menyamping, sehingga memberi kesan lapang bagi penumpang untuk bergerak naik maupun turun. Sabuk pengaman  penumpang yang duduk tersedia. Posisi pemasangannya sama seperti sabuk pengaman di pesawat.

Interior Navya Arma sangat sederhana. Saat menaikinya, di langit-langit atap ada kompartemen penyejuk udara. Ada juga layar monitor yang menayangkan sorotan CCTV dari berbagai arah. Sedangkan agak di pojok kanan ada semacam tablet untuk menginformasikan pengoperasian Navya Arma. Mulai dari kondisi keterisian baterai, daya terima sinyal GPS, pantauan sensor LIDAR, hingga rute awal dan akhir perjalanan.

Keempat, Navya Arma dihadirkan untuk lebih mewujudkan BSD City menuju integrated smart digital city. Sinar Mas Land bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation menghadirkan Navya Arma ini. Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap menegaskan kesiapan BSD City, untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Untuk menjadi kota pintar yang terdepan, kami menyiapkan BSD City tanggap terhadap beragam alternatif solusi kehidupan masyarakat di masa depan. Ini membuat Research & Development menjadi salah satu agenda penting dalam transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city. Keberadaan BSD City sebagai testbed untuk kendaraan listrik tanpa awak juga wujud nyata kesiapan kota mandiri ini untuk futuristic and green mobility," ujarnya.

Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)
Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

Kebiasaan Hijau 

Di dekat lokasi pick up dan drop off penumpang Navya Arma di loby utama The Breeze, penulis melihat ada kafe menyediakan kotak khusus untuk wadah pembuangan sampah plastik. Saat melongok ke dalam kotak khusus tersebut, nampak tumpukan sampah plastik yang didominasi gelas plastik wadah minum.

Kesadaran untuk mengajak pengunjung dan masyarakat membiasakan diri  membuang sampah plastik dengan mengumpulkannya di kotak khusus, ternyata berkaitan dengan komitmen Sinar Mas Land yang ingin  mewujudkan lingkungan bersih, hijau, sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, program kurangi plastik juga termasuk dalam beberapa seri Green Habit yang diinisiasi Sinar Mas Land untuk seluruh warga BSD City demi menyelamatkan kelestarian bumi. Seri-seri itu adalah: Green Habit 1.0 hemat energi dan air; 2.0 kurangi plastik; 3.0 sistem biopori; 4.0 energi baru terbarukan; dan Green Habit 5.0 transportasi.   

Khusus untuk Green Habit 2.0 itu, komitmennya antara lain diejawantahkan juga melalui aksi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan program "Plastic to Food" di BSD City. Inilah program yang mengelola penukaran sampah plastik menjadi beras, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.

Skemanya dimulai dari pengumpulan sampah plastik oleh warga yang kemudian dapat ditukarkan menjadi beras. Penukaran ini sebagai stimulasi awal. Sampah plastik yang terkumpul kemudian dibawa ke Fasilitas Pengolahan Sampah binaan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) bernama Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST Asari).

Di sini, sampah plastik yang terkumpul dipilah menjadi dua kategori, yakni sampah plastik bernilai tinggi dan rendah. Tidak hanya menjadi barang daur ulang multiguna, sebagian sampah plastik pun didaur ulang menjadi bijih plastik. Pemanfaatannya merefleksikan ekonomi sirkular, antara lain sebagai bahan pembangunan infrastruktur berupa campuran aspal.

Kerja sama Sinar Mas Land dengan Chandra Asri yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada Juli 2022 lalu, untuk mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik kresek di sepanjang 3,8 km atau 56.138 m2 ruas jalan di BSD City.

Tahun lalu, kedua perusahaan telah sukses mengaplikasikan aspal dengan campuran sampah plastik di kawasan Barat BSD City dengan luas area 15.518 m2, dan berhasil mengelola 5,37 ton sampah plastik dari Tempat Pembuangan Akhir.

Hebatnya lagi, sejak awal 2022, program Plastic to Food telah berkontribusi dalam memilah, mengumpulkan, dan mendaur ulang sekitar 2,4 ton sampah plastik dari kawasan residensial BSD City seperti De Latinos Santiago, De Latinos Centro Havana, The Green, Griya Loka, Kencana Loka, dan Greenwich Park serta diterapkan di wilayah Dusun Cicayur, Desa Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Kotak khusus untuk mengumpulkan sampah plastik di The Breeze. (Foto: Gapey Sandy)
Kotak khusus untuk mengumpulkan sampah plastik di The Breeze. (Foto: Gapey Sandy)

Inspirasi Falsafah Eka Tjipta Widjaja

Kerja keras Sinar Mas Land dalam melakukan hal-hal yang lebih dari sekadar berinovasi hijau secara konsisten, tentu saja patut dinantikan setiap keberlanjutannya. Apalagi kini momentumnya tepat, yakni di saat memperingati 100 tahun Eka Tjipta Widjaja perintis usaha Sinar Mas. Nampaknya memang, seluruh capaian demi capaian Sinar Mas Land juga terinspirasi dari falsafah hidup yang sangat mendalam dari Sang Taipan, antara lain Bertanggung Jawab dan Menjaga Kredibilitas. Bukankah Sinar Mas Land memang terus memenuhi tanggung jawabnya termasuk terhadap kelestarian alam dan lingkungan. Tanggung jawab itu mencerminkan upaya untuk senantiasa Menjaga Kredibilitas.

Tak hanya itu, "kompas hidup" Eka Tjipta Widjaja juga tercermin dalam setiap kerja dan kinerja Sinar Mas Land. Diantaranya, "Baik terhadap pekerjaan dan sosial". Sehingga tepat kiranya bila Sinar Mas menegaskan nilai-nilai luhur akan selalu dikedepankan, yaitu "Integritas, Sikap Positif, Berkomitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovatif dan Loyal".

Terkait perilaku berinovasi hijau, Sinar Mas pasti akan selalu berpijak pada nilai-nilai luhur Korporasi, dan falsafah serta "kompas hidup" Sang Perintis, Eka Tjipta Widaja. Sehingga nyala api bakti Sinar Mas untuk Indonesia akan terus berkobar dan tak pernah padam.

Eka Tjipta Widjaja. (Foto: Lukas Ferdinand/Kontan)
Eka Tjipta Widjaja. (Foto: Lukas Ferdinand/Kontan)

Penulis pun jadi merenungkan petuah Eka Tjipta Widjaja: "Kebahagiaan karena melakukan sesuatu untuk masyarakat merupakan kepuasan yang tidak ada tandingannya".

o o o O o o o

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun