Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Pengalaman Naik Bus Tanpa Sopir

3 September 2022   20:02 Diperbarui: 14 September 2022   22:06 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik Navya Arma, autonomous electric vehicle atau kendaraan listrik tanpa awak, Kamis (1/9/2022). (Foto: Gapey Sandy)

Perasaannya "uwu-uwu" banget, naik mini bus tanpa pakai sopir. Yup! Ini pengalaman pertama saya naik autonomous electric vehicle atau kendaraan listrik tanpa awak. Saya keliling The Breeze, BSD City. Merasakan sendiri bagaimana sensasi "cihui" laju mini bus yang diberi nama Navya Arma ini.

Lantas, apa saja kehebatan Navya? Bagaimana pula sensasi naik Navya?

Pertama, saat melihat, menyentuh dan menaiki Navya, saya merasakan aura kendaraan berteknologi tinggi (high tech), very modern looking dan made with modern materials. Ciamik!

Lihat saja. Navya -- yang didominasi cat warna biru -- punya dua wajah eksterior yang sama, muka depan maupun belakangnya.

Penampilan Nava imut dan futuristik. Di sisi atap, ada dua kotak lumayan besar warna putih. Itulah kotak console Global Positioning System (GPS), yang mengoperasikan secara otomatis arah dan rute lokasi yang hendak dituju Navya.

Di atas atap Navya Arma terletak console GPS warna kotak putih. (Foto: Gapey Sandy)
Di atas atap Navya Arma terletak console GPS warna kotak putih. (Foto: Gapey Sandy)

Selain GPS, di beberapa bagian body Navya ditanam yang namanya LIDAR atau Light Detection and Ranging. Jumlahnya ada 6, yaitu 2 di belakang, 2 di depan dan 2 di samping. Fungsi LIDAR? Nah, inilah yang bikin kenapa Navya saya sebut sangat futuristik! Karena dengan LIDAR, Navya bisa mengetahui ada obyek apa-apa saja di sekelilingnya, dan secara komando digital yang real time akan langsung merespon semua itu demi mencegah terjadinya tabrakan.

LIDAR merupakan teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar untuk menemukan jarak dan juga informasi lain dari target yang jauh.

Spesifikasi Navya. (Sumber: landtransportguru.net)
Spesifikasi Navya. (Sumber: landtransportguru.net)

Berkat LIDAR inilah, Navya bisa mengetahui, misalnya ada mobil atau motor lain yang menyalipnya. Otomatis, LIDAR menyensor setiap pergerakan "apapun" di sekitar Navya, untuk kemudian dilanjutkan dengan misalnya, pengurangan kecepatan atau pengereman. Sesudah obyek melintas yang ada di sekeliling luar Navya menjauh dari "rabaan jarak" maka Navya pun dengan otomatis tanpa gas lagi.

Sistem rem Navya menggunakan cakram hidrolik yang terkenal sebagai mekanisme pengereman paling nyaman untuk semua kendaraan. Cakram hidrolik Navya dipasang di posisi depan juga belakang.

Tampilan wajah Navya Arma. Wajah depan dan belakang sama persis. (Foto: Gapey Sandy)
Tampilan wajah Navya Arma. Wajah depan dan belakang sama persis. (Foto: Gapey Sandy)

"Rabaan jarak yang jadi cakupan sensor Navya ini bisa di-settting. Sesuai instruksi, saat ini di-setting hingga tiga meter. Artinya, jangankan ada mobil, motor, dan sepeda yang melintas di sekeliling jarak tiga meter dari Navya, bahkan bila ada burung terbang atau daun jatuh di dekat Navya saja, maka otomatis sinyal peringatan di dalam mobil akan berbunyi "Bing, Bing, Bing" alias nge-Bing. Bunyi "Bing-Bing" ini pertanda ada obyek yang melintas di dekat Navya. Maka Navya akan melakukan pengereman," jelas Feri Novianto, operator Navya yang bertugas pada Kamis (1/9/2022) kepada penulis.

Oh iya, jangan khawatir bahwa Navya akan terus menerabas jalan meski ada "polisi tidur". Tidak! This vehicle is very smart! Karena, menurut Feri, bila ada "polisi tidur" atau beda ketinggian permukaan jalan raya, sensor LIDAR Navya akan mendeteksi dan melakukan akselerasi pergerakannya. Really great isn't it?

Petugas Operator Navya Arma, Feri Novianto menunjukkan console remote pengoperasian manual bila terkendala teknis digital. (Foto: Gapey Sandy)
Petugas Operator Navya Arma, Feri Novianto menunjukkan console remote pengoperasian manual bila terkendala teknis digital. (Foto: Gapey Sandy)

Nah, masih terkait "polisi tidur", Navya punya suspensi yang menjamin kenyamanan penumpang. Karena, air suspension atau suspensi udara yang digunakan Navya mampu menggantikan per baja dengan bantalan udara, bahkan dapat diatur tingkat kekerasannya secara fleksibel. Pokoknya dijamin, penumpang Navya tidak akan "ajrut-ajrutan" di dalam mobil. Very smooth!

Kedua, Navya berbasis energi listrik sehingga sudah pasti irit dan ramah lingkungan. Tak ada lagi gas buangan karbon dioksida (CO2) hasil pembakaran energi fosil, yang misalnya bisa memicu sakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Bersih!

Tidak ada pula sisa buangan karbon dioksida yang menyebabkan efek rumah kaca, pemanasan dan perubahan iklim global. Penumpang dan lingkungan pun jadi sehat.

Kursi dan seatbelt Navya Arma. Tak perlu sopir, tak ada bangku sopir. (Foto: Gapey Sandy)
Kursi dan seatbelt Navya Arma. Tak perlu sopir, tak ada bangku sopir. (Foto: Gapey Sandy)

Navya memiliki penggerak listrik dan baterai berkapasitas 33 kilo Watt hour (kWH) yang dapat bertahan selama 9 jam. "Pengecasan tergantung sumber daya listriknya. Kalau lebih dari 32 Ampere maka akan cepat sekali pengisiannya. Sebagai pengalaman, untuk mengisi kapasitas baterai dari kondisi terisi 70 ke 100 persen, hanya butuh waktu pengecasan dua jam," jelas Feri lagi. 

Meski boleh dibilang body Navya penuh dengan berbagai piranti teknologi digital yang dibenamkan, tapi bukan berarti kendaraan listrik ini ringkih bila harus beroperasi di tengah derasnya hujan.

"Navya ini sudah pernah kami operasikan dalam kondisi cuaca hujan deras. Dan terbukti, perangkat teknologi digital milik Navya tetap aman dan terlindung dari kebocoran dan air hujan. Ini berkat karet seal yang ada sangat rekat dan tidak bisa ditembus air," ungkap Feri.

Tuas putar pembuka pintu dalam keadaan darurat. (Foto: Gapey Sandy)
Tuas putar pembuka pintu dalam keadaan darurat. (Foto: Gapey Sandy)

Ketiga, Navya sangat memprioritaskan aspek keamanan dan kenyamanan penumpang. Kendaraan listrik berdimensi 4,7 meter x 2,1 meter ini terbilang "mini" untuk tongkrongan bus. Tapi kapasitas muatnya ternyata banyak juga, yaitu 15 penumpang. Rinciannya, 11 penumpang duduk dan 4 lainnya berdiri.

"Di dalam bus ada petugas operator dan security. Tugas operator hanya memastikan semua operasional sesuai dengan setting-an digital yang ditetapkan. Hanya saja, bila terjadi sesuatu kendala teknis, maka disiapkan juga console remote -- mirip stick pada PlayStation -- untuk melanjutkan pengoperasian Navya secara manual," jelas Feri.

Pintu untuk naik dan turun Navya bisa dikendalikan otomatis. Arah buka tutup kedua pintunya menyamping, sehingga memberi kesan lapang bagi penumpang untuk bergerak naik maupun turun. Security akan sigap memencet tombol buka atau tutup pintu, termasuk ada juga tuas rem darurat yang bisa digunakan bila terjadi keadaan darurat (emergency). Seat belt penumpang yang duduk tersedia, dengan posisi pemasangannya sama seperti sabuk pengaman di pesawat terbang.

Panel penyejuk udara di langit-langit atap Navya Arma. Juga ada pegangan tangan bagi penumpang berdiri. (Foto: Gapey Sandy)
Panel penyejuk udara di langit-langit atap Navya Arma. Juga ada pegangan tangan bagi penumpang berdiri. (Foto: Gapey Sandy)

Masih soal aspek keamanan. Di body luar Navya sisi kanan belakang, ada tuas putar warna merah yang dilengkapi kunci untuk digunakan sebagai upaya membuka pintu Naavya bila terjadi keadaan darurat.

Interior Navya sangat sederhana. Saat menaikinya, di langit-langit atap ada kompartemen air conditioner atau penyejuk udara. Ada juga layar monitor yang menayangkan sorotan CCTV dari berbagai arah. Sedangkan agak di pojok kanan ada semacam tablet untuk menginformasikan pengoperasian Navya, mulai dari kondisi keterisian baterai, daya terima sinyal untuk GPS, pantauan sensor LIDAR, rute awal dan akhir pengoperasian Navya dan lainnya.

Keempat, Navya dihadirkan untuk mewujudkan Bumi Serpong Damai (BSD) City menuju integrated smart digital city. Selaku pengembang BSD City, Sinar Mas Land bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation menghadirkan Navya ini.

Terapkan protokol kesehatan sebelum naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)
Terapkan protokol kesehatan sebelum naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

Detilnya, Mitsubishi Corporation berpatungan dengan Macnica Inc. yang berkantor pusat di Yokohama, Jepang. Usaha patungan dua raksasa pebisnis ini memanfaatkan dukungan dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Terutama, untuk melakukan proof-of-concept (PoC) self-driving pilot project di BSD City.  

Spesifikasi Teknis Navya. (Sumber: landtransportguru.net)
Spesifikasi Teknis Navya. (Sumber: landtransportguru.net)

 Saat peresmian uji coba Navya, medio Mei lalu, Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap menegaskan kesiapan BSD City, untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Untuk menjadi kota pintar yang terdepan, kami menyiapkan BSD City tanggap terhadap beragam alternatif solusi kehidupan masyarakat di masa depan. Ini membuat Research & Development menjadi salah satu agenda penting dalam transformasi BSD City sebagai integrated smart digital city. Keberadaan BSD City sebagai testbed untuk kendaraan listrik tanpa awak juga wujud nyata kesiapan kota mandiri ini untuk futuristic and green mobility," urainya.

Info panduan naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)
Info panduan naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

Yuk, Naik Navya!

Setelah sukses melayani animo pengunjung QBIG BSD City yang membludak dan ingin menjajal sensasi menaiki Navya, kini lokasi stand by pun digeser. Navya ditugaskan memenuhi animo publik di rute terbaru yakni Green Office Park, The Breeze, BSD City. Adapun pick up dan drop off-nya ada di Main Lobby The Breeze.

Cara naiknya? 

Kalau ingin mencoba Navya, tak akan dipungut biaya. Petugas yang berjaga di Main Lobby The Breeze selalu sigap dan ramah memandu calon penumpang Navya. Terutama dalam memandu pengisian pendaftaran calon penumpang melalui aplikasi yang harus kita unduh lebih dahulu.

Selengkapnya, begini tahapan mudah untuk naik Navya:

1. Download aplikasi OneSmile. Ini adalah aplikasi yang diluncurkan Sinar Mas Land dan dirancang guna  mengoptimalkan kualitas hidup warga BSD City.

2. Aktivasi atau Gabung Kode Keluarga (Khusus warga BSD City).

3. Klik banner yang ada "Autonomous Vehicle".

4. Isi Formulir Persetujuan dan klik Lanjut.

5. Disarankan, tonton dulu video singkat tentang "Autonomous Vehicle".

6. Lengkapi Form Pre-Survey hingga muncul detil tiket.

7. Tunjukkan QR Code tiket yang sudah ditampilkan di aplikasi kepada petugas jaga.

Nyaman dan aman naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)
Nyaman dan aman naik Navya Arma. (Foto: Gapey Sandy)

Harap dicatat, operasional Navya adalah Selasa hingga Minggu saja. Senin, Navya diistirahatkan. Adapun jam operasionalnya dari pukul 10.00 hingga 17.00 wib. Patut dicatat lagi, baterai Navya harus di-charge pada jam 12.00 hingga 13.30 wib, sehingga operasionalisasi dihentikan sejenak.

Ada beberapa ketentuan yang juga harus dipatuhi calon penumpang sebelum menjajal sensasi naik Navya. Antara lain, berusia lebih dari 15 tahun. Adapun bagi mereka yang berusia kurang dari 15 tahun dan tinggi badannya kurang dari 120 cm, maka wajib didampingi orang tua. Oh iya, anak dibawah usia 15 tahun tidak wajib mengisi survei di aplikasi OneSmile.  

Mengapa anak-anak (dan yang tinggi badannya kurang dari 120 cm) disarankan tidak menaiki Navya? "Karena semua itu demi keamanan diri mereka juga. Maklum, Navya ini punya sistem pengereman yang berlangsung real time dengan kondisi sekitar yang "diraba" oleh sensor LIDAR. Khawatirnya, pengereman itu terlalu keras, dan penumpang anak-anak kurang terawasi oleh para orang tuanya," ujar Feri.

Petugas selalu stand by dan ramah memandu calon penumpang. (Foto: Gapey Sandy)
Petugas selalu stand by dan ramah memandu calon penumpang. (Foto: Gapey Sandy)

Memang, saat kita mulai masuk ke dalam Navya, penumpang sudah diingatkan dengan tulisan peringatan pengereman: "Caution! Hold on, Shuttle may brake hard".

Di Main Lobby The Breeze, saat pick up dan bersiap menaiki Navya harap diperhatikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Calon penumpang wajib bermasker, dan lebih dahulu mencuci atau membasuh tangan dengan hand sanitizer pasti tersedia.

So, buruan yuukkk ... naik Navya Arma!

Peduli Energi Hijau

Kehadiran Navya membuktikan Sinar Mas Land peduli dan fokus pada pengembangan green energy, energi bersih atau hijau. Termasuk yang belum lama dilaksanakan adalah menyelenggarakan seminar nasional bertema “Energy, Sustainability, & Climate (ESC) Task Force: Transisi ke Energi Bersih untuk Mobilitas Menuju Net Zero Emission (NZE)”, pada 20 Mei 2022 lalu di Q Big, BSD City. Acara ini sekaligus mendukung kegiatan The Business 20 (B20) yang merupakan outreach group dari forum kerja sama multilateral G20.

Merespon kegiatan tersebut, CEO Sinar Mas Land Group, Michael Widjaja menyampaikan, “Isu yang dibahas pada Forum B20 selaras dengan visi Sinar Mas Land dalam membangun kehidupan yang lebih hijau, bersih dan berkelanjutan. Apalagi, Sinar Mas Land juga berupaya menghadirkan lingkungan hidup yang sustainable dan menjadi pionir cityscape yang berkelanjutan dari hulu ke hilir. Mulai dari taman-taman kota, streetscape hingga gedung-gedung perkantoran, produk residensial dan komersial, untuk menghadirkan lingkungan yang nyaman bagi masyarakat.”

Alhasil, kerja keras Sinar Mas Land dalam melakukan hal-hal yang lebih dari sekadar berinovasi hijau secara konsisten, tentu saja patut diapresiasi. Apalagi pada saat momentum memperingati 100 tahun Eka Tjipta Widjaja perintis usaha Sinar Mas. Sang Taipan sangat terkenal dengan falsafah hidup yang antara lain adalah Bertanggung Jawab serta Menjaga Kredibilitas.  

Begitu pula dengan kompas hidup Eka Tjipta Widjaja yang akhirnya tercermin pula dalam setiap kerja Sinar Mas Land. Diantaranya, “Baik terhadap pekerjaan dan sosial”. Maka tepat pula kiranya bila Sinar Mas menegaskan nilai-nilai luhur untuk selalu dikedepankan, yakni “Integritas, Sikap Positif, Berkomitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovatif dan Loyal”.

Terkait inovasi hijau, Sinar Mas pasti akan selalu bekerja dengan mewujudkan nilai-nilai luhur Korporasi, dan falsafah serta kompas hidup Eka Tjipta Widaja. Nyala api bakti Sinar Mas untuk Indonesia pasti akan terus dikobarkan dan tentulah tak akan pernah padam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun