Genangan air menjadi masalah, terutama terjadi di luar lintasan balap. Ramai diberitakan, area di sekitar sirkuit tergenang air. Pengunjung terpaksa membuka sepatu dan alas kaki untuk melewati genangan air tersebut.
ANJING LIAR DI SIRKUIT
Saat berkesempatan berkendara mengelilingi sirkuit melalui "jalur luar", dengan menumpaki motor Honda ADV milik para marshal, saya sempat terlihat anjing liar melenggang di atas jalur aspal.
Kehadiran anjing-anjing liar di sirkuit, rupanya telah menjadi catatan penting untuk segera dicarikan solusinya.
"Ya memang itu salah satu catatan yang perlu menjadi pertimbangan, di daerah sekitar sini banyak anjing-anjing liar terutama di tempat yang banyak restoran. Karena pada malam hari mereka berkeliaran mencari sisa-sisa makanan," ujar Arie.
Dilanjutkannya, dahulu mungkin tidak banyak anjing-anjing berkeliaran di sekitar. "Tapi karena banyak orang bekerja (membangun sirkuit dan lainnya) membuat banyak sisa makanan bertumpuk, lalu tukang-tukang tadi pada makan, marshal juga makan, lalu sesudah makan sisanya ditumpuk dan sebelum sempat diangkut, membuat anjing-anjing liar datang mencari sisa-sisa makanan. Tapi sebelum event, biasanya kita halau keluar semua. Dan juga, ada tambahan pagar-pagar untuk memastikan tidak ada hewan liar di dalam sirkuit," tegas Arie lagi.
Salah satu solusi menangani anjing-anjing liar itu adalah dengan membangun dog shelter hasil kerjasama dengan Dinas Peternakan setempat.
"Ya, jadi ITDC bekerjasama dengan Dinas Peternakan Kabupaten dan Provinsi untuk penanggulangan anjing-anjing liar. ITDC juga membangun dog shelter, jadi anjing-anjing liar itu kita tempatkan di dog shelter, kita publish barangsiapa yang ingin mengadopsi anjing-anjing liar tersebut dipersilakan. Itu sudah dijalankan, tapi masih banyak anjing-anjing liar di sini," tutur Arie.