Sebanyak 10 Kompasianer berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jarak ke TWA Gunung Tunak dari Bandara Internasional Lombok (BIL) sekitar 29 km (39 menit), melintasi Jalan Bypass BIL-Mandalika.
Jalan Bypass sepanjang 17 km ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 12 November 2021. Berbarengan dengan peresmian Sirkuit Mandalika. Oh iya, kalau dari Sirkuit Mandalika ke TWA Gunung Tunak jaraknya 13,1 km atau 25 menit saja.
Kesepuluh Kompasianer merupakan pemenang Blog Competititon bertajuk "Infinity Experience of Nature and Sport Tourism". Lomba dihelat Kemenparekraf/Baparekraf melalui platform "warga menulis" terbaik, Kompasiana.
Sejumlah agenda acara yang diikuti para Kompasianer antara lain, mengikuti "International Conference Mandalika: Infinity Experience of Nature and Sport Tourism" pada 1 Desember 2021 di Raja Hotel Kuta Mandalika. Konferensi digelar secara hybrid dan dibuka oleh Menparekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.
Ada 44 ekor Rusa Timor atau Cervus Timorensis di sanctuary TWA Gunung Tunak. Rusa ini merupakan fauna identitas NTB. Dasar hukumnya, SK Mendagri Nomor 48/1989 tanggal 1 September 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah.
Berdasarkan kategori status konservasi IUCN Red List, Rusa Timor saat ini berstatus Vulnerable atau Rentan. Artinya, dari segi populasi dan persebaran, spesiesnya dalam keadaan terancam atau mendekati terancam kepunahan. Â
"Sanctuary ini dibangun sejak 2017. Sebelumnya, perburuan rusa oleh masyarakat setempat masih terus berlangsung. Perburuannya tidak menggunakan senapan. Mereka berburu secara tradisional, menggunakan tombak. Juga anjing pemburu yang berfungsi menggiring rusa buruan ke arah jaring tangkapan. Ini perburuan yang sudah mentradisi turun-temurun. Dilakukan bukan hanya untuk menyantap daging rusa, tapi sekadar melakukan hobi berburu saja," jelas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TWA Gunung Tunak, Lalu Gede Gangga Widarma.