"Jangan mudah putus asa dalam bekerja dan berusaha. Tetaplah fokus juga semangat. Karena, orang yang suka dan tidak suka itu, selalu saja ada."
* * *
Kalimat inspiratif itu meluncur dari lisan Daniyah (39), ketika sengaja saya jumpai pada Selasa (26/2) kemarin, di lapak dagangan bakso miliknya. Lokasinya tidak di pinggir jalan utama. Tapi sedikit masuk ke pemukiman warga, melalui Jalan Benda Barat 2, Pamulang Dua, Pondok Benda, Tangerang Selatan, Banten.
Tidak sulit sebenarnya menemukan lapak dagangan bakso Dainah. Tanya saja orang yang lalu-lalang di sekitar, mereka pasti akan menunjukkan, di mana letak "Bakso Joko".Â
Suami Daniyah, Tarsono (43). Pria necis dengan guntingan rambut yang selalu rapi. Tarsono asli wong Purwokerto. Sementara Daniyah berasal dari Pekalongan.
Siapa Daniyah?
Daniyah adalah satu dari 375 orang se-Kelurahan Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH). Program yang diinisiasi Pemerintah melalui Kementerian Sosial. Daniyah menjadi penerima manfaat PKH, sejak enam tahun lalu atau 2013.
Berbekal tekad kuat untuk mengubah nasib dan roda kehidupan, Daniyah yang terus dipompa semangatnya oleh pendamping pelaksana PKH di lapangan, Agung Mandela, akhirnya resmi menjadi satu dari sekian banyak KPM PKH. "Saya bersyukur kepada Tuhan, dan berterima kasih kepada PKH dari Kementerian Sosial ini," ujarnya tulus.