Salah ucap Prabowo Subianto terhadap shalawat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, cukup menghebohkan. Kehadiran calon presiden nomor urut 02 ini di acara Reuni 212, di Monas, Jakarta ini, akhirnya menjadi antiklimaks. Maklum, reuni yang konon dimaksudkan sebagai jalinan persaudaraan, silaturahim dan ukhuwah islamiyah antar alumni 212, justru diwarnai dengan lafal shalawat Nabi Muhammad saw yang tak sempurna diucapkan Prabowo.
Video Prabowo salah ucap lafal shalawat itu pun beredar. Begitu juga meme-meme di kanal media-media sosial. Inti kontennya, mengherankan mengapa sampai hal yang mendasar dalam keislaman itu saja, Prabowo sampai keliru melafalkannya.
Mengapa yang recehan kayak begini saja dihebohkan? Hey, maaf ya, salah sebut, salah melafalkan, bisa bikin salah makna 'lho. Ini soal junjungan kita, shalawat menjadi bagian dari kewajiban setiap muslim dan mukmin yang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad saw. Lagipula, bukankah kita sudah pernah menyimak satu hadits yang menyatakan, bahwa acapkali seseorang bershalawat kepada Rasulullah saw, maka Allah SWT akan membalas shalawat tersebut sebanyak sepuluh kali.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim, no. 408)
Shalawat kepada Nabi Muhammad saw bukan hal sepele. Bahkan Allah SWT, selain memberi ganjaran sepuluh kali lipat kepada hambaNya yang bershalawat, juga memerintahkan shalawat tersebut dalam salah satu ayatNya, yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)
Jelaslah, shalawat kepada Rasulullah saw menjadi perintah Allah SWT kepada para hambaNya, sebagai bentuk "salam penghormatan". Logikanya, kalau ketika melafalkan "salam penghormatan" itu salah ucap, tentu bisa berabe. Jangankan kepada Nabi saw, bahkan ketika kita salah mengucapkan jabatan seseorang saja, tentu perasaan tak enak pasti akan membuncah. Apalagi, kalau kesalahan itu disampaikan di muka publik. Sama seperti ketika Prabowo salah melafalkan shalawat dari atas panggung acara Reuni 212.
* * *
Maka menjadi wajar ketika kemudian, politisi ikut mengomentari tentang Prabowo yang salah mengucap shalawat Nabi saw. Dari pihak kubu Prabowo, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional "Prabowo-Sandi", Andre Rosiade mengatakan ucapan Prabowo terebut hanyalah keseleo lidah.
"Pak Prabowo mungkin terburu-buru dalam pidatonya sehingga keseleo sedikit. Ya namanya wajar manusia tempat salah dan khilaf. Jadi menurut saya enggak etis kita menyerang ranah pribadi seperti ini," tutur Andre.
Biar seimbang, kita kutip juga komentar dari kubu sebelah yang begitu menohok.