Jarak Istana Merdeka (Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta) dengan Kantor Bupati Serang (Jalan Veteran, Serang, Banten) sebenarnya cuma 83 km saja. Kalau naik mobil dengan mengambil rute Jalan Raya Pantura (Jalan Tol Jakarta-Merak) hanya butuh waktu sekitar 2 jam saja. Tapi pertanyaannya, kenapa pembangunan infrastruktur pendidikan, dalam hal ini fisik bangunan sekolah begitu sulit untuk berstatus baik.
Bayangkan, sejak tahun 2014, sebenarnya data ruang kelas yang rusak di Kabupaten Serang sudah disampaikan kepada Ratu Tatu Chasanah yang ketika itu masih menjabat Wakil Bupati. Datanya, ada 1.261 ruang kelas yang rusak berat (didalamnya termasuk 961 ruang kelas SD). Sedangkan 1.171 ruang kelas lainnya, rusak ringan.
Tapi herannya, pada 8 Agustus 2017, Ratu Tatu Chasanah -- adik kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah - selaku Bupati Serang mengumumkan bahwa ada 1.200 ruang kelas SD dalam keadaan rusak, dengan 700 diantaranya dalam keadaan rusak berat.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah kliping media terkait jumlah ruang kelas yang rusak di Kabupaten Serang saja:
14 Februari 2014:Â Sebanyak 1.261 ruang kelas di Kabupaten Serang rusak berat. Jumlah itu terdiri atas 961 ruang kelas SD, 259 ruang kelas SMP, 33 ruang kelas SMA, dan empat ruang kelas SMK. Adapun untuk yang rusak ringan sebanyak 1.171 ruang kelas, terdiri atas 798 ruang kelas SD dan 382 ruang kelas SMP. Berdasarkan Rapat Evaluasi Wabup Serang Ratu Tatu Chasanah dengan Dindikbud Kabupaten Serang. [Sumber: Radar Banten]
Dari 246 SD (ruang kelas dalam kondisi baik 1.980 ruang, rusak sedang 28 ruang, dan rusak berat 36 ruang). Untuk SMP ada 72 sekolah negeri maupun swasta, dengan catatan ruang kelas kondisi baik 772 ruang, rusak sedang 13 ruang, dan rusak berat 20 ruang. Sedangkan untuk SMA/SMK ada 75 Sekolah, dengan ruang kelas kondisi baik 814 ruang, rusak sedang tidak ada, dan rusak berat 30 ruang.
Kebutuhan ruang kelas baru tahun 2016, sebanyak 495 ruang (SD sebanyak 341 ruang, SMP 58 ruang, dan SMA/SMK 96 ruang). [Sumber: Radar Banten]
Fasilitas sekolah juga banyak yang belum memadai seperti jumlah ruang kelas, bangku siswa, fasilitas mandi cuci kakus dan sarana lain. Idealnya per kelas ditempati oleh 30 orang, tapi masih banyak satu ruangan diisi 60 siswa.