Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Malaysia, Lokasi Empuk Membunuh Target Intelijen?

26 April 2018   01:16 Diperbarui: 26 April 2018   01:55 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembunuhan Kim Jong Nam terekam CCTV bandar udara internasional Kuala Lumpur. (Foto: nyt.com)

Kiranya, menjadi pekerjaan rumah cukup berat bagi ASEAN untuk mengambil langkah bersama demi menghadapi peristiwa-peristiwa pembunuhan yang dirancang agen spionase global, dan teror transnasional. Karena, membiarkan Malaysia terus-menerus menjadi lokasi "nyaman" bagi pihak asing untuk menghabisi para lawan politik, lambat laun dampaknya pasti akan merembet ke kawasan, dalam hal ini ASEAN. Untuk itu, kerjasama intelijen tingkat regional perlu diperkuat kembali. Jangan sampai peristiwa-peristiwa serupa terjadi lagi.

Kerjasama intelijen secara regional juga bisa menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan ASEAN masih kental. Sekalipun Malaysia dan Singapura punya "induk" sendiri yaitu FPDA dalam hal pertahanan strategis negaranya.

Kelima anggota FPDA, pakta pertahanan lima kekuatan yang meliputi Malaysia, Singapura, Australia, Inggris dan Selandia Baru. (Foto: pinteru.com)
Kelima anggota FPDA, pakta pertahanan lima kekuatan yang meliputi Malaysia, Singapura, Australia, Inggris dan Selandia Baru. (Foto: pinteru.com)
Yakinlah, tidak ada kemenangan perang tanpa strategi. Dan, soliditas dalam kebersamaan itulah yang sudah pasti merupakan strategi terbaik demi meraih kemenangan perang. Itu juga kalau Malaysia dan Singapura mau. Kalau enggak mau, ya udah biarin aja mereka nganu-nganu ...

(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun