Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cerita Ceu Popong, Dari KAA 1955, Bohongi Presiden Mesir sampai Kekurangan Jokowi

20 April 2018   20:28 Diperbarui: 23 April 2018   20:57 4203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Popong Otje Djundjunan dalam ilustrasi foto. (Sumber foto: teropongsenayan.com)

Waktu itu, selesai kerja di Homann jam berapa, Ceu?

Ah, tidak terlalu malam. Tidak terlalu malam kok. Ya biasa aja, ari makan malam, apa sampe jam 12 malam kan juga henteu atuh. Paling malem juga jam 8, jam 10 malam. Sesudah makan malam, barulah dijajakan (kepada para tamu delegasi-delegasi) apa yang tadi disebutkan (kuliner tradisional).

Jadi, sekalian menyampaikan apa yang saya sampaikan tadi supaya menjadi pegangan untuk anak-anak muda. Karena yang paling sulit adalah menyamakan persepsi. Persepsi kita harus sama dulu. Karakter bangsa itu seperti apa. Itu dulu samakan. Kalau persepsi kita sudah sama, insya Allah sikap kita akan sama, insya Allah langkah kita akan sama. Yang paling sulit adalah menyamakan persepsi.

MODIS. Popong Otje Djundjunan pada tahun 1975. (Foto: Pikiran Rakyat)
MODIS. Popong Otje Djundjunan pada tahun 1975. (Foto: Pikiran Rakyat)
Kalau persepsi Ceu Popong terhadap Jokowi, keberhasilannya, kekurangannya, apa?

Saya mah orangnya objektif. Walaupun (Partai) Golkar sudah resmi mendukung Jokowi, bukan berarti kita tidak boleh kritis atuh. Kan negara demokrasi. Tetap saja kekurangannya harus kita dorong untuk menjadi lebih baik, kan begitu. Harus objektif. Yang penting harus objektif. Kalau objektif, logika kita itu akan jalan. 

Yang bagus, ya kita katakan bagus. Jangan karena ada kepentingan politik kemudian yang bagus itu kemudian disebut jelek! Sekarang sebaliknya, hal yang memang masih kurang ya harus kita katakan masih kurang. Ulah dipuji karena ingin kepake. Ini yang harus dipegang oleh politisi-politisi, termasuk politisi-politisi muda yang nanti akan menggantikan Ceu Popong. Jadi yang penting adalah berpikiran jernih dan objektif. Jangan ada kepentingan pribadi!

Jadi kelebihannya Jokowi apa Ceu?

Kelebihannya dia mau bekerja, kan begitu. Mau bekerja. Nomer hiji kan kudu eta heula. Sok ayeuna kalo orangnya males, kan begitu. Kan bisa kabeja orangnya jadi presiden, jadi menteri mah orangnya bisa males gitu.

Popong Otje Djundjunan dalam ilustrasi foto. (Sumber foto: teropongsenayan.com)
Popong Otje Djundjunan dalam ilustrasi foto. (Sumber foto: teropongsenayan.com)
Selain itu kelebihan Jokowi apa lagi?

Ada. Ada satu peristiwa Ceu Popong dengan Jokowi. Pada satu waktu ada satu acara di DPR yaitu Pembukaan Konferensi Asia Afrika Parlemen. Pembukaannya dilakukan oleh Jokowi sebagai Presiden. Setelah meresmikan, beliau turun. Beliau turun, kita semua berdiri. Ceu Popong juga berdiri, persis di pinggir karpet merah yang akan kelewatan (dilintasi) Jokowi. Ceu Popong belum pernah bertemu Jokowi, salaman juga belum pernah, karena Ceu Popong pada saat Pilpres pendukung Prabowo. 

Jadi, kampanye dan sebagainya bukan dengan Jokowi, tapi dengan Prabowo. Jadi Ceu Popong tidak kenal secara personal sama beliau (Jokowi). Beliau lewat, beliau berdiri sejenak di depan Ceu Popong. Sumpah, boleh tanya, yang lain lihat. Kemudian sambil ketawa, sambil senyum beliau bilang: "Ceu Popong ya?" Dengan tenang, dengan senyum sambil telunjuknya menunjuk ke Ceu Popong: "Ceu Popong ya?", tapi beliau berdiri dulu, berhenti beberapa detik. Kaget kan Ceu Popong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun