Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Saribu Rumah Gadang", Pesona Peradaban Nenek Moyang

6 Maret 2018   16:04 Diperbarui: 9 April 2018   08:02 7005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus dinas milik Pemkab Solok Selatan pun sudah ditempeli ajakan untuk berwisata ke berbagai destinasi wisata, salah satunya ke Kawasan Saribu Rumah Gadang. (Foto: Gapey Sandy)

"Maksud Pemerintah dengan Kawasan Saribu (Seribu) Rumah Gadang ini adalah supaya rumah-rumah gadang yang ada di sini terawat. Kemudian mana-mana yang rusak dikembalikan seperti asalnya. Tidak diubah dan tidak diapa-apakan, hanya dibangun kembali sesuai seperti asalnya." (Susilawati, 68, pewaris/pengelola Rumah Gadang di Solok Selatan)

Penjelasan ini disampaikan Susilawati, pengelola salah satu rumah gadang yang ada di Kawasan Wisata Saribu Rumah Gadang (SRG) di Jorong Bariang Rao-Rao, Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.

Lokasi Kawasan Wisata SRG di Solok Selatan berjarak sekitar 127 km (3 - 4 jam) dari Stadion Olahraga Agus Salim di Kota Padang. Rute perjalanan darat yang ditempuh adalah melintasi Jalan Raya Padang - Alahan Panjang.

Sedangkan bila melakukan perjalanan darat dari obyek wisata Jam Gadang di Bukittinggi melalui Jalan Raya Padang - Solok, berjarak tempuh sekitar 188 km, dan butuh waktu hingga 5 jam untuk sampai di SRG, destinasi wisata di Solok Selatan yang makin nge-hits.

Kawasan Adat Saribu Rumah Gadang (SRG) di Jorong Bariang Rao-Rao, Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Kawasan Adat Saribu Rumah Gadang (SRG) di Jorong Bariang Rao-Rao, Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Gerbang dan salah satu jalan masuk menuju Kawasan Wisata Saribu Rumah Gadang (SRG) Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Gerbang dan salah satu jalan masuk menuju Kawasan Wisata Saribu Rumah Gadang (SRG) Kenagarian Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Saya berjumpa Susilawati di rumah gadang miliknya, pada  Sabtu (3/3). Kebetulan saya sedang berkunjung ke rumah ayah mertua di  Kampung Pala, Muara Labuh. Dari rumah ayah mertua ke Kawasan SRG sangat  dekat, berjarak 5 menit naik mobil. Tak cuma itu, Susilawati ternyata  malah teman SMP satu angkatan dengan adik perempuan ayah mertua. Mereka  saling reuni, maklum Susilawati sudah lama merantau ke Malang, Jawa  Timur.

Rumah gadang yang dimiliki Susilawati tak lain adalah milik kaum Suku Malayu Buah Anau (Datuak Lelo Panjang). Berdasarkan selebaran informasi yang ditempel dekat pintu masuk rumah, fungsi awal rumah gadang ini adalah menjadi tempat pengangkatan Khatib dan Datuk, tempat musyawarah pemangku adat, silaturahim anggota kaum, pernikahan dan kematian.

"Rumah gadang tradisional ini diperkirakan sudah ada sejak 1794," ujar istri dari Suhartono ini.

Untuk deskripsi sejarahnya, rumah gadang ini sudah diwariskan pada Datuak pemangku adata yang ke-5. Urutannya adalah:

  • Rapun Datuak Lelo Panjang.
  • Pel. Ambar Datuak Lelo Panjang.
  • Asam Datuak Lelo Panjang.
  • Nurdin Datuak Lelo Panjang.
  • Azhar Datuak Lelo Panjang (13 Januari 1965 hingga kini)   

Rumah gadang milik kaum Suku Malayu Buah Anau (Datuak Lelo Panjang) di Kawasan Adat Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Rumah gadang milik kaum Suku Malayu Buah Anau (Datuak Lelo Panjang) di Kawasan Adat Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Jelang malam, temaramnya membuat foto di rumah gadang makin eksotis. Rumah gadang milik kaum Suku Malayu Buah Anau (Datuak Lelo Panjang) di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solsel. (Foto: Gapey Sandy)
Jelang malam, temaramnya membuat foto di rumah gadang makin eksotis. Rumah gadang milik kaum Suku Malayu Buah Anau (Datuak Lelo Panjang) di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solsel. (Foto: Gapey Sandy)
Dulunya, rumah gadang ini sebagai tepatan dari Rajo Malayu Kampung  Dalam bila keluar dari istana. Selain sebagai tempat musyawarah bagi  Empat Anak Paruik. Rumah gadang ini bertipe Gajah Maharam. Punya 7 gonjong (atap seperti tanduk yang melancip ke atas) yang terdiri dari 3 gonjong di kiri dan 4 di kanan.

Ketika  saya masuk ke dalamnya, terdapat dua anjung pada kedua sisinya. Ada  juga 5 almari yang sengaja dipasang menembus dinding kayu 8 kamar. Ada 1  kamar yang terdapat di anjung sebelah kiri, dan dimaksudkan untuk kamar  mempelai pengantin. Tiang bangunannya berjumlah 36 buah, 4 tiang ke  arah belakang, 9 tiang dari kiri ke kanan. Ada 2 pintu masuk, depan dan  belakang. Jendela kayunya ada 10, di mana terdapat 8 jendela pada sisi  depan, dan masing-masing 1 jendela pada sebelah kiri juga kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun