Buruknya kualitas udara di ibukota ini bisa dirlihat dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang angkanya lebih dari 100. ISPU adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat yang menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam/hari/bulan.
Udara perkotaan tergolong baik bila memiliki angka ISPU 0 - 50 (hijau), sedangkan pada angka 51 - 100 (biru), tidak sehat pada angka 101 - 199 (kuning), sangat tidak sehat pada 200 - 299 (merah), dan berbahaya pada angka di atas 300 (hitam).
Selain itu, percepatan penggunaan Euro4 adalah atas pertimbangan teknologi. Dalam hal ini, para produsen mobil Nasional yang terpaksa menerapkan dua standar produksi. Yaitu, pemakaian Euro4 untuk produksi mobil yang dikhususkan untuk pasar ekspor, sedangkan Euro2 demi memenuhi pangsa pasar dalam negeri.
Masih terkait dengan pertimbangan teknologi, tapi kali ini lebih kepada pertimbangan ekspor. Apabila Euro4 diberlakukan, maka produsen mobil dapat leluasa melakukan persaingan ekspor, sekaligus menjawab tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mengapa? Ya, karena negara ASEAN sudah menggunakan standar Euro4.
"Maka mari kita move on, mulailah menggunakan produk berkualitas Pertamina. Misalnya, meninggalkan Premium dan beralih ke Pertalite maupun Pertamax. Pertamax bisa membuat kendaraan bisa melakukan perjalanan lebih panjang, lebih ramah lingkungan dan mesin lebih awet. Meskipun memang secara harga agak sedikit lebih mahal. Dari sisi konsumen juga menguntungkan karena bandingkan saja penggunaannya: bila menggunakan Premium, maka perbandingannya adalah 1 liter : 10 km, sedangkan Pertamax 1 liter : 12 km, dan Pertamax Turbo 1 liter : 13 km," ujar Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication Pertamina, dalam satu kesempatan, baru-baru ini di Jakarta.
"Bahkan boleh dibilang, dari sisi lingkungan dan bisnis, Pertamina seolah ditekan terus-menerus untuk memproduksi BBM dengan standar semakin tinggi. Kalau ini tidak diindahkan maka produsen kendaraan bermotor tidak akan mau tahu apakah Pertamina sudah menyiapkan BBM berstandar tinggi atau belum, mereka akan terus saja memproduksi kendaraan bermotor dengan spesifikasi yang mengharuskan penggunanya menggunakan BBM standar tinggi," ujar Adim, sapaan akrabnya.
Apa yang disampaikan Adim terbukti!
Belum lama ini, negara-negara ASEAN bekerjasama di bidang otomotif, dengan melakukan harmonisasi standar produk otomotif untuk memastikan keamanan, kualitas dan perlindungan lingkungan terhadap produk kendaraan yang diproduksi dan beredar di wilayah regional ini.
Langkah ini diwujudkan melalui pembentukan Kelompok Kerja Produk Otomotif atau Automotive Product Working Group (APWG) sejak 2005. "Guna mencapai sasaran itu, tugas APWG adalah menyusun ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Type Approval for Automotive Products atau ASEAN Automotive MRA," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika yang juga Chairman APWG di Jakarta, pertengahan Oktober 2017 kemarin.