Destinasi wisata yang kurang aksesibel bagi pelancong untuk mengunggah dan membagikan foto-fotonya melalui media sosial, utamanya Instagram, jangan harap banyak raup devisa. Mengapa? Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, sebanyak 70% pelaku wisata, saat ini gemar search and share menggunakan media digital yang 4 kali lebih efektif dibanding media konvensional.
"Pariwisata harus differentiating menjadi destinasi digital. Pelaku wisata semakin kreatif sehingga destinasi wisata harus instagrammable. Pikirkan obyek gambar sehingga pelancong nyaman berfoto dan mengunggah ke media sosialnya untuk banyak dapat like, comment, repost dan share," ujar Arief Yahya sambil menyerukan Go Digital.
Nah, salah satu destinasi wisata yang instagrammable di dunia adalah Macao.
Selain menampilkan sebagian wajah Eropa, Macao - yang dikembalikan kepada RRC pada 1999 Â dan menjadi Special Administrative Region (SAR) - tetap menjadi bagian dari Tiongkok sehingga seni dan budaya Asia pun begitu full of harmony dengan wajah Eropa tadi. Perpaduan East dan West ini jadi keunikan Macao sehingga membuat daya pikat wisatanya untuk difoto, di-posting dan di-share ke media sosial termasuk Instagram.
Macao dan industri pariwisatanya juga sudah mumpuni untuk bidang teknologi digital. Jadi, kalau Menteri Pariwisata Arief Yahya menyerukan Go Digital dalam bentuk differentiating supaya jadi destinasi digital, maka Macao adalah contoh suksesnya. Antara lain dengan aplikasi mobile online yang bisa diunduh seperti "What's On Macao", "Step Out Macao" dan "Experience Macao". Aplikasi ini memudahkan pelancong mengenal atraksi baru, highlight terkini dari banyak event, festival, show hingga pergelaran khusus.
Informasi suhu udara di Macao so pasti bermanfaat. Karena, bagi kita di Indonesia yang berjarak 4 - 5 jam perjalanan terbang, pasti akan cukup mudah beradaptasi dengan iklim. Yaiyalah, Macao itu kan juga masih kawasan Asia? Oh bukan begitu, Macao punya 4 musim yang harus diantisipasi para pelancong. Pada Juni sampai Agustus misalnya, Macao mengalami musim panas. Lalu September - November (musim gugur), dan saat ini pada Desember - Februari (musim dingin). Sedangkan Maret - Mei adalah musim semi.
Macao itu tidak terlalu luas, cuma 115.3 km2. Atau, lebih kecil dibandingkan Kota Tangerang Selatan yang 147.2 km2. Tapi, jangan pernah berpikir bahwa pelancong akan bisa menikmati seluruh destinasi Macao dalam satu hari satu malam misalnya. Tidak bisa sama sekali. Mengapa? Ya, karena ada begitu banyak tempat tamasya yang ada di pulau dengan dua bahasa, Mandarin dan Inggris ini.
Minimal, ada 8 opsi wisata di Macao: