Satu, Warisan Budaya Dunia yang menawarkan sekitar 20 monumen kuno dan alun-alun perkotaan. Distrik bersejarah ini disebut Pusat Sejarah Macao dan terdaftar di Daftar Warisan Dunia pada 2005. Seperti, destinasi Kuil A-Ma, Moorish Barracks, Lilau Square, Mandarin's House, Gereja St. Lawrence, Gereja dan Seminari St. Joseph, St. Augustine's Square, Teater Dom Pedro V, Perpustakaan Sir Robert Ho Tung, Gereja St. Augustine, Gedung Leal Senado, Senado Square, Sam Kai Vui Kun (Kuil Kuan Tai), Holy House of Mercy, Katedral, Lou Kau Mansion, Gereja St. Dominic, Ruins of St. Paul's, Kuil Na Tcha, Bagian dari Tembok Kota Tua, Benteng Gunung, Gereja St. Anthony, Taman Casa, Pemakaman Protestan dan Benteng Guia.
Dua, Museum dan Galeri yang bakal bikin pelancong mereguk ilmu pengetahuan tentang Macao - yang punya 3 mata uang berlaku Macanese Pataca (MOP), Dolar HongKong dan Chinese Yuan (CNY). Destinasi yang wajib dikunjungi adalah Museum Macao, Museum Kelautan, Museum Wine, Museum Grand Prix yang diresmikan 1993 untuk merayakan 40 tahun Grand Prix Macao, Museum Seni Macao, Handover Gifts Museum of Macau, Macau Science Center, Harta Seni Suci, Rumah Memorial Dr Sun Yat Sen - mentor dan penggerak revolusi republik China, Museum Memorial Lin Zexu - komisaris kerajaan China yang pernah datang ke Macau, Museum Pemadam Kebakaran, Museum Holy House of Mercy, Museum Alam dan Agrikultural, Museum Rumah Taipa, Rumah Adat Teh Macao, Rumah Besar Mantan Jenderal Besar Ye Ting, Pusat Perfilman Passion, Gudang Ox dan masih banyak lagi.
Empat, Kuil. Ada banyak kuil China kuno di Macau yang bahkan sudah berusia ratusan tahun, sehingga enggak salah kalau foto untuk Instagram para pelancong pasti jadi bakalan kece abis. Kuil-kuil yang bisa dikunjungi misalnya, Kuil A-Ma, Kun Lam Tong, Lin Fung Miu, Lin Kai Miu yang berasal dari abad 17, Pou Tai Sin Un yang ada di Taipa, Tam Kung Miu, Kuil Na Tcha dan lainnya.
Lima, Taman-taman. Lho kok taman aja jadi destinasi wisata? Yup, Macao itu sebuah komunitas hijau dengan pepohonan di jalan dan bunga dimana-mana. Malah, tak sedikit taman yang sudah ada sejak abad 17 - 18 silam dan masih lestari hingga 'Zaman NOW' ini. Sebut saja misalnya, Taman Camoes yang merupakan peninggalan abad 18, Taman Komandan Ho Yin, Taman Montanha Russa, Taman Umum Dr Sun Yat Sen, Taman Vasco da Gama - yang dibuat pada akhir abad 19 dan merupakan bagian dari jalan panjang Avenida Vasco da Gama yang dibuat 1898 untuk memperingati 400 tahun kedatangan armada Vasco da Gama ke India, Taman Umum Bukit Mong Ha dan masih banyak lagi.
Tujuh, Kuliner. Garis bawahi "wiskul" ini, karena Macau setidaknya punya 4 jenis kuliner yang wajib diketahui yaitu kuliner khas Macao, China, Internasional, dan kudapan lokal favorit. Setiap tahun selalu ada perayaan Macao Food Festival yang menjadi hiburan menyenangkan bagi pelancong, karena mereka dapat mencicipi kelezatan 4 jenis kuliner tersebut. Paling kuduharus dinikmati, difoto dan dibuat Instagram, sudah pasti Portuguese Egg Tart, selain Almond Cookies, Shrimp Roe Noodles dan lain-lain.
Jangan lupa, Macao juga sudah ditetapkan sebagai UNESCO Creative City of Gastronomy. Â
"Margaret's E Nata Caf dekat Senado Square patut dikunjungi karena menyajikan PortugueseEgg Tartyummy," ujar Ariev Rahman, travel blogger yang beberapa kali ke Macau. "Beruntung buat Indonesia, karena destinasi ke Macao bebas visa. Yang penting bawa paspor."
Untuk yang suka shopping bisa datang ke Macao Venetian. "Lokasinya dekat bandara. Bisa jalan kaki kalau enggak capek atau naik shuttle bus dan turun di lobby. Di sini kita berasa seperti ada di Venezia, Italia, melintasi liukan sungai dengan perahu kayu khas. Macao Venetian ini shopping mall besar dengan beberapa atraksi. Langit-langit atapnya dilukis awan, sehingga malam maupun siang selalu terang benderang," tutur Ariev Rahman yang bercanda dengan bilang stok foto untuk Instagram setahun bisa diperoleh kalau kita di Macao seminggu.