"Untuk memaksimalkan manfaat dari masing-masing produk, Investree berkolaborasi dengan beberapa institusi keuangan dan asuransi serta komunitas, di antaranya Bank Woori Saudara dalam hal kemitraan penjualan, Zurich Topas Life dalam hal perlindungan kredit nasabah, Perum Jamkrindo dalam hal penjaminan risiko bagi lender, Pefindo Biro Kredit dalam hal penilaian kredit, serta Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) DKI Jaya dan Kadin Jateng dalam hal perluasan layanan," tutur Adrian lugas.
Sedangkan dari segi segmen pasar, Investree menyasar generasi millennialsebagai target khalayak utama karena tingkat pemakaian gadgetdan penguasaan teknologi yang tinggi di era sekarang. Hal itu sekaligus menjadi kampanye Investree untuk mengajak anak muda semakin melek keuangan, khususnya dalam berinvestasi secara aman dan nyaman.
Saat ini, ungkap Adrian, sebesar 30% pinjaman di Investree berhasil disalurkan ke pegiat kreatif seperti production housedan digital agency. Sejalan dengan tagline"Semua Bisa Tumbuh", bisnis UMKM kreatif menjadi fokus utama Investree karena masih banyak di antara mereka yang belum dapat menjangkau atau terjangkau oleh layanan finansial. Padahal, data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia per Maret 2016 menyebutkan bahwa kontribusi sektor UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sangat signifikan, yaitu 58,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan jumlah pelaku UMKM sebanyak 57,9 juta.
Sebagai highlightterkini, hingga pertengahan bulan Oktober 2017, Investree telah berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman sebesar Rp 342 miliar dan penyaluran pinjaman sebesar Rp 276 miliar. Angka tersebut melonjak tinggi dari bulan Desember 2016 yang masih sebesar Rp 50 miliar. Sementara itu, sebesar Rp 209 miliar pinjaman telah lunas terbayarkan dengan rata-rata tingkat pengembalian 16,9% dan jumlah pinjaman NPL (keterlambatan pembayaran > 90 hari) adalah 0.
"Hal ini membuktikan bahwa Investree telah mampu dan berkomitmen untuk terus memelihara integritas dan sepak terjang guna menjaga kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan peer-to-peer lendingInvestree," yakin Adrian.
Sejauh ini, performa Investree terus mengkilap sehingga semakin memperoleh kepercayaan dari kalangan mitra kerja. Baru-baru ini misalnya, Perum Jamkrindo dan Investree menandatangani perjanjian kerjasama guna mengukuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap investasi pembiayaan piutang (invoice financing) dengan skema peer-to-peer lending.
Kolaborasi strategis ini bertujuan untuk memitigasi risiko gagal bayar serta merealisasikan manfaat hadirnya teknologi pada industri keuangan bagi para pemberi pinjaman atau lender dalam rangka memberdayakan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Sebelumnya, Investree juga sudah berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan dalam Pilot Project pengembangan sistem penjualan SBN untuk investor ritel secara online. Membanggakannya, Investree menjadi satu-satunya Fintech peer-to-peer lending yang ditunjuk Kementerian Keuangan untuk meningkatkan jumlah investor ritel domestik melalui program yang mendukung keuangan inklusif serta mempermudah akses investasi ritel untuk masyarakat Indonesia secara lebih meluas melalui portal elektronik modern.