Syukurlah, Irma mau buka sedikit rahasia pundi-pundinya.
"Kalau pukul rata-ratanya, dengan produksi rutin biasa sebanyak 15 kg per hari, saya dapat mengantongi penghasilan sebesar Rp 15 juta per bulan," jujurnya.
Sejauh ini, Sagon Bakar produksi Irma punya empat varian rasa: Mocca, Green Tea dan Original. Satu rasa lagi adalah Anti Oksidan Tanpa Gula, tapi untuk sementara produk yang satu ini masih diproduksi secara terbatas. "Kedepannya saya siap untuk meluncurkan inovasi dua varian baru yakni rasa Kurma, juga Kenari," tutur perempuan berdarah Betawi dan Palembang ini.
Jadi jangan ngarep ada varian Sagon Bakar rasa Sayang-sayang'e lochya, hehehehee... just kidding.
Tangsel, akan berhari jadi yang ke-9 tahun, pada 26 November 2017. Kota berslogan CMORE atawa Cerdas Modern Religius ini disebut-sebut menuju Kota Perdagangan dan Jasa. Maklum, basis perekonomian terbesarnya adalah kelompok lapangan usaha sekunder dan tersier. Primernya sedikit sekali. (lihat tabel)
Data BPS Kota Tangsel menyebutkan, kelompok lapangan usaha sekunder terdiri dari lapangan usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air; juga Konstruksi. [Kelompok lapangan usaha tersier menyumbang 26,05% terhadap pembentukan PDRB Kota Tangsel pada 2015]
Sedangkan kelompok lapangan usaha tersier terdiri dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan; Real Estate; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya. [Kelompok lapangan usaha tersier menyumbang 73,68% terhadap pembentukan PDRB Kota Tangsel pada 2015]
Untuk lapangan usaha primer, jelas sedikit sekali jumlahnya, seperti Pertanian, Kehutanan, Perikanan, Pertambangan dan Penggalian. [Kelompok lapangan usaha primer menyumbang 0,28% terhadap pembentukan PDRB Kota Tangsel pada 2015.]
Dari sisi lapangan kerja, Irma sudah membuktikan bahwa ia sanggup merekrut tenaga kerja. "Sekarang sudah ada tiga pekerja. Semuanya saya arahkan bukan semata untuk bekerja di sini saja, tapi demi menyadarkan mereka bahwa anggap saja apa yang dilakukan adalah sebagai bentuk pelatihan. Nantinya, kalau mereka sudah terlatih dan ingin membuka sendiri lapangan usaha yang sama, silakan. Kalau ingin bermitra usaha dengan saya pun, tentu lebih baik lagi," ujarnya sambil menambahkan bahwa jumlah pekerja bisa mencapai lima orang ketika pesanan kue melonjak jelang Lebaran.