Nah, disinilah urgensi pompa air bertenaga surya. Ternyata, sebelum ada SWP, warga Desa Margasari hanya pasrah mengelola lahan persawahannya bila ada air saja. Artinya, hasil panen sangat minim karena harus terpaksa menanti-nanti datangnya musim penghujan.
Hitung punya hitung, berapa kenaikan hasil panen produksi beras yang diperoleh petani di Desa Margasari dengan adanya pompa air bertenaga surya ini? Jawabannya cukup memukau. Menurut Dwita Suastiyanti, terjadi peningkatan produksi beras sebesar 86,67%. Belum lagi peningkatan pemenuhan kebutuhan air bersih sebesar 143,33%.
Sungguh sebuah fakta, betapa energi baru dan terbarukan yang dimanfaatkan benar-benar membawa faedah bagi warga masyarakat. Ini baru cerita di Desa Margasari, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. Andaikan lebih banyak lagi desa-desa di Indonesia menerapkan pompa air bertenaga surya seperti ini. Rasanya, kesejahteraan warga masyarakat dapat meningkat, seiring produksi persawahan maupun perkebunan yang tiada mengenal musim. Selain, kesehatan masyarakat yang juga dapat terpenuhi karena ditunjang pemenuhan air bersih yang memadai. Satu contoh energi untuk inovasi berkelanjutan yang sudah menampakkan hasil menggembirakan.
Mau dicontoh?  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H