* 227 kapal tanker (sewa dan milik).
* 116 terminal BBM.
* 66 depot pengisian pesawat udara (DPPU).
Lantas, bagaimana dengan perkembangan terakhir capaian program 'BBM Satu Harga'?
Sebagai pengemban amanat negara untuk menunaikan program berkeadilan ini, Pertamina menargetkan untuk membangun lembaga penyalur di 148 kabupaten/kota hingga 2019.
Adapun sebaran lokasi lembaga penyalur yang sudah beroperasi hingga Juli 2017, menurut Kementerian ESDM, berada di Kalimantan Utara (Krayan), Kalimantan Barat (Bengkayang), Kalimantan Timur (Long Apari), Sumatera Utara (Pulau-pulau Batu), Sumatera Barat (Siberut Tengah), Jawa Tengah (Kepulauan Karimunjawa), Jawa Timur (Pulau Raas), Nusa Tenggara Barat (Tanjung Pengamas), Nusa Tenggara Timur (Waingapu), Sulawesi Tenggara (Wangi-wangi), Sulawesi Utara (Kepulauan Talaud : Kecamatan Kabaruan, Kecamatan Melonguane), Maluku (Seram Bagian Barat), Maluku Utara (Halmahera Selatan dan Morotai Utara), Papua Barat (Kecamatan Moswaren dan Kecamatan Anggi), dan Papua (Kecamatan Ilaga, Elelim, Kenyam, Kasonaweja, Kobakma, Karubaga dan Wenam, serta Kecamatan Sugapa).
Sebagai contoh penyesuaian harga BBM yang sudah terjadi adalah di Kecamatan Ilaga, Papua. Harga Premium sebelum adanya program 'BBM Satu Harga' adalah Rp 50.000 -- Rp. 100.000 per liter, dan menjadi Rp 6.450 per liter pasca program dilaksanakan. Begitu juga dengan harga Solar di Kecamatan Anggi, Papua Barat, yang sebelumnya Rp 15.000 -- Rp 30.000 per liter menjadi Rp 5.150 per liter setelah penerapan 'BBM Satu Harga'.
Tapi, asal tahu saja, hasil yang mengagumkan ini tak lepas dari operasional distribusi BBM yang pada praktiknya begitu teramat menantang. "Sebagai contoh, pengiriman BBM di Kalimantan yang harus menggunakan jalur sungai. Di terminal BBM Samarinda menuju APMS Hulu Sungai Mahakam biaya distribusi BBM-nya mencapai Rp 1.051 per liter. Tambah lagi, pada saat pendistribusian, di daerah riam atau jeram yang tidak memungkinkan dilalui Long Boat bermuatan BBM, maka BBM harus dipindahkan lebih dahulu ke drum yang lain di hulu riam," terang Adiatma.
Tulang Punggung Ekonomi Negara
Boleh dibilang, pelaksanaan 'BBM Satu Harga' sudah berjalan sesuai tahapan programnya, dan mengincar kesempurnaannya pada 2019 mendatang. Bagi Pertamina, waktu dua tahun jelas terbilang singkat. Makanya, jauh-jauh hari sempat dicanangkan enam paket strategi untuk mendorong percepatan pemberlakuan 'BBM Satu Harga'. Keenam paket tersebut adalah: peningkatan bisnis di hulu migas, mendorong efisiensi produksi, revitalisasi kilang minyak, pembangunan infrastrukturdan peningkatan kapasitas pemasaran, serta mendorong kinerja keuangan.