Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

HUT 72 RI: Sinergi BUMN Hapus Stigma 'Sapi Perah'

18 Agustus 2017   14:03 Diperbarui: 20 Agustus 2017   16:24 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian sertifikat Kementerian BUMN kepada 27 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) se-Jawa Barat. (Foto: Gapey Sandy)

"Saya sampai terharu. Melihat bendera Merah Putih dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera lalu kita semua menghormat, saya sempat menitikkan air mata. Pikir saya, bendera kita cuma satu, Merah Putih, tapi kenapa selama ini seperti yang kita saksikan sendiri seringkali terjadi pertikaian dan perseteruan. Mengapa kita tidak berdiri bersama untuk menjunjung tinggi persatuan NKRI?"

====

Begitulah ungkapan hati yang disampaikan Maria G Soemitro, Kompasianer asal Bandung, Jawa Barat usai mengikuti Upacara Peringatan HUT RI ke-72 di lapangan sepakbola Babakan, Tanara kawasan perkebunan teh milik PT PN VIII, Desa Banjarsari, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat pada Kamis (17/8) kemarin.

Maria merupakan satu dari 20 Kompasianeryang mengikuti upacara bendera bertajuk "Merayakan Kemerdekaan dalam Keberagaman". Upacara yang diikuti oleh 1.000 warga Desa Sukamanah dan Desa Banjarsari ini merupakan bahagian dari program "BUMN Hadir Untuk Negeri". Bertindak selaku inspektur upacara (Irup) adalah Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo.

Upacara Bendera memperingati HUT RI ke-72 di Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Upacara Bendera memperingati HUT RI ke-72 di Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Dirut Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menjadi Inspektur Upacara. (Foto: Gapey Sandy)
Dirut Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menjadi Inspektur Upacara. (Foto: Gapey Sandy)

Meski upacara baru berlangsung pukul 08.00 wib, tapi sejak pagi buta, kesiapan warga masyarakat Pangalengan sudah nampak. Berbagai iring-iringan kendaraan menuju ke lokasi pengibaran bendera di area perkebunan teh Malabar. Pada setiap kantor RW maupun kelurahan kelihatan persiapan semakin sibuk jelang pemberangkatan ke lokasi upacara. Tua muda, besar kecil, semua sibuk. Ada yang menumpang kendaraan roda dua, mobil rombongan, termasuk kendaraan bak terbuka. Bahkan, konvoi kendaraan hias sesekali melintas menambah seru suasana.

Ya, terasa sekali, semua penuh semangat ingin khusyu memperingati 72 tahun detik-detik kemerdekaan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajah. Apalagi, tema peringatan secara nasional untuk tahun ini adalah "Indonesia Kerja Bersama". Sebuah pilihan tema HUT Kemerdekaan NKRI dari pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang terbukti merembes positif hingga pelosok nusantara.

Upacara bendera berlangsung khidmat. Pasukan pengibar bendera yang sudah terlatih, sukses mengibarkan Sang Merah Putih. Selesai upacara, tampil grup marching band yang begitu impresif dan atraktif di tengah lapangan. Selain itu, paduan suara pelajar di tribun lapangan juga membuat gelora Cinta Indonesia kian membuncah lewat nyanyian lagu-lagu perjuangan.

Selain warga masyarakat, pelajar, aparatur sipil maupun militer setempat, upacara bendera 17 Agustusan ini dihadiri pula para veteran pejuang, pimpinan dan staf BUMN se- Jawa Barat, Deputi Kementerian BUMN, dan tentu saja direksi beserta staf empat BUMN yang bersinergi. Keempat BUMN dimaksud: PT Bank Mandiri (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan Perum Jasa Tirta II.

Deputi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro berfoto bersama empat direksi BUMN usai Upacara Bendera HUT RI ke-72 di Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Deputi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro berfoto bersama empat direksi BUMN usai Upacara Bendera HUT RI ke-72 di Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Program
Program
Penyerahan Bantuan Sinergi BUMN

Usai upacara bendera, acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada 27 pelajar SMA/SMK se-Jawa Barat yang mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN). Sertifikat dikeluarkan oleh Kementerian BUMN, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan karena sudah mengenal dan mempelajari kekayaan alam, budaya dan pesona wisata ke Provinsi Bangka Belitung, pada Juli kemarin. Sertifikat diserahkan langsung oleh Wahyu Kuncoro selaku Deputi Kementerian BUMN dengan didampingi keempat Direksi BUMN.

Bantuan lain yang juga diserahterimakan secara simbolik adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) Bedah Rumah Veteran. Pada pelaksanaannya, ada 10 BUMN yang bersinergi dalam program ini dengan melakukan "bedah rumah" sebanyak 724 unit milik para veteran pejuang se-Jawa Barat. Nilai total bantuan CSR ini adalah Rp 28 miliar. Kembali, Wahyu Kuncoro menyerahkan bantuan bedah rumah ini secara simbolik kepada Acin, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kecamatan Pangalengan.

Dari jumlah total 724 rumah milik para veteran pejuang se-Jawa Barat, Bank Mandiri bersiap membedah 150 rumah. Untuk di kawasan Pangalengan saja, ada 6 rumah milik veteran pejuang yang siap direhabilitasi Bank Mandiri bekerjasama dengan TNI AD, dalam hal ini Kodam III/Siliwangi. Dua diantara rumah tersebut sudah selesai pengerjaannya, yaitu milik Taslim dan Ener.

Pemberian sertifikat Kementerian BUMN kepada 27 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) se-Jawa Barat. (Foto: Gapey Sandy)
Pemberian sertifikat Kementerian BUMN kepada 27 peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) se-Jawa Barat. (Foto: Gapey Sandy)
Wildan Moch Hasani (kiri) ketika melaksanakan program SMN se-Jawa Barat ke Provinsi Bangka Belitung. (Foto: Dokpri. Wildan Moch. Hasani)
Wildan Moch Hasani (kiri) ketika melaksanakan program SMN se-Jawa Barat ke Provinsi Bangka Belitung. (Foto: Dokpri. Wildan Moch. Hasani)
Wildan Moch Hasani dari SMKN 1 Plered, Purwakarta, salah seorang peserta program SMN se-Jabar yang dikirim berangkat untuk mengenal Provinsi Bangka Belitung. (Foto: Dokpri. Wildan Moch Hasani)
Wildan Moch Hasani dari SMKN 1 Plered, Purwakarta, salah seorang peserta program SMN se-Jabar yang dikirim berangkat untuk mengenal Provinsi Bangka Belitung. (Foto: Dokpri. Wildan Moch Hasani)
Seperti penulis saksikan sendiri, rumah Taslim yang beralamat di Kampung Pintu RT 3 RW 22 Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan yang semula gubuk bambu, hampir roboh dan tak layak huni, kini sudah kokoh berdiri. Rehabilitasi rumah secara total dilakukan selama 10 hari oleh 8 personil Kodam III/Siliwangi.       

Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo, Dirut Bank Mandiri menyerahkan bantuan secara simbolik berupa renovasi tribun lapangan sepakbola Babakan Tanara, pembangunan MCK, renovasi SDN Malabar 01 dan 03, serta pemberian seragam dan sepatu sekolah. Nilai total donasi ini adalah Rp 350 juta.

Sedangkan Corporate Secretary Bio Farma, M Rahman Rustan menyerahkan bantuan berupa beasiswa kepada 27 pelajar yang sudah mengikuti program SMN asal Jawa Barat.

Tak ketinggalan, Dirut PT PN VIII, Bambang Murtioso juga menyampaikan bantuan dalam bentuk renovasi Masjid Al Hikmah Mandalawangi, Desa Sukamanah, Pangalengan. Bantuan CSR ini diterima Eep Saefulah dari DKM Masjid Al Hikmah Mandalawangi.

Taslim (kiri) dan Acin (kanan), dua veteran pejuang di Pangalengan. Acin adalah Ketua LVRI Kecamatan Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Taslim (kiri) dan Acin (kanan), dua veteran pejuang di Pangalengan. Acin adalah Ketua LVRI Kecamatan Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Rumah Taslim, veteran pejuang di Pangalengan, menjadi salah satu dari enam rumah veteran di Pangalengan yang akan direhab oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan TNI AD. Bank Mandiri sendiri siap merehabilitasi 150 rumah veteran pejuang yang ada di Provinsi Jawa Barat. (Foto: BUMN Hadir Untuk Negeri)
Rumah Taslim, veteran pejuang di Pangalengan, menjadi salah satu dari enam rumah veteran di Pangalengan yang akan direhab oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan TNI AD. Bank Mandiri sendiri siap merehabilitasi 150 rumah veteran pejuang yang ada di Provinsi Jawa Barat. (Foto: BUMN Hadir Untuk Negeri)
Rumah Taslim, veteran pejuang di Pangalengan yang sudah selesai direhabilitasi dalam program CSR BUMN Bedah Rumah Veteran. (Foto: BUMN Hadir Untuk Negeri)
Rumah Taslim, veteran pejuang di Pangalengan yang sudah selesai direhabilitasi dalam program CSR BUMN Bedah Rumah Veteran. (Foto: BUMN Hadir Untuk Negeri)
Adapun Dirut Perum Jasa Tirta II, Sumyana Sukandar menyerahkan bantuan berupa pembangunan Taman Bacaan untuk masyarakat Desa Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta.

Keempat BUMN ini juga bersinergi dengan memberikan bantuan CSR dalam bentuk 500 Vaksinasi Hepatitis B di Desa Sukamanah dan Desa Banjarsari, Pangalengan.

Terima Kasih BUMN

Kepada penulis, Kepala Sekolah SDN Malabar 03, Iis Prihatini menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada program "BUMN Hadir Untuk Negeri" khususnya Bank Mandiri yang sudah memberikan bantuan pendidikan.

"Bantuan yang kami terima berupa pembuatan benteng, pengecatan sekolah, perbaikan ruang-ruang kelas terutama pada bagian atap. Juga bantuan seragam dan sepatu sekolah. Sebelumnya, bagian atap di ruang-ruang kelas banyak yang bolong, dan plafon bangunan juga rusak. Sekarang, semuanya sudah baik. Jadi saya ucapkan terima kasih, dan semoga BUMN terus maju," ujar Iis.

Iis Prihatini, Kepsek SDN Malabar 03 berterima kasih kepadas program
Iis Prihatini, Kepsek SDN Malabar 03 berterima kasih kepadas program
Para siswa secara kreatif membuat atraksi pertunjukannya sendiri guna menyemarakkan HUT RI ke-72. (Foto: Gapey Sandy)
Para siswa secara kreatif membuat atraksi pertunjukannya sendiri guna menyemarakkan HUT RI ke-72. (Foto: Gapey Sandy)
Ucapan terima kasih juga meluncur dari Wildan Moch. Hasani, siswa SMKN 1 Plered, Purwakarta yang baru saja menerima sertifikat dari Kementerian BUMN karena telah mengikuti program SMN.

Menurut Wildan, dirinya menjadi salah seorang peserta SMN se-Jawa Barat. "Kami mengikuti SMN angkatan ketiga, dan pada tanggal 16 - 26 Juli kemarin, kami Mengenal Nusantara, khususnya ke Bangka Belitung. Di sana, kami mengunjungi PT Tambang Timah, Museum Timah, Pantai Parai, Puri Tri Agung, Museum Kata Andrea Hirata, Kampung Ahok dan lainnya. Saya sendiri sangat berkesan dengan program SMN ini. Saya sangat bangga sekali ikut program SMN, karena apa yang kita harapkan dan cita-citakan jadi terkabul meskipun belum semua. Yaitu, saya ingin berkeliling dan mengenal nusantara lebih dulu sebelum keliling dunia," ujar Wildan.

Partisipasi Aktif BUMN

Sementara itu, kepada penulis, Eko Noviansyah selaku team leaderStrategic Communication Bank Mandiri mengatakan, sebagai salah satu BUMN, pihaknya ingin selalu berperan aktif dalam mengembangkan negeri. Karena, didasari niat tulus untuk memberi nilai tambah yang positif kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Terutama, masyarakat yang berada di kawasan 3 T atau Terdepan, Terluar dan Tertinggal.

Eko Noviansyah, team leader Strategic Communication Bank Mandiri menyatakan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah saja, tapi juga semua pihak, termasuk BUMN untuk menjangkan masyarakat 3T. (Foto: Gapey Sandy)
Eko Noviansyah, team leader Strategic Communication Bank Mandiri menyatakan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah saja, tapi juga semua pihak, termasuk BUMN untuk menjangkan masyarakat 3T. (Foto: Gapey Sandy)
Program Bedah Rumah Veteran kerjasama Bank Mandiri bersama TNI AD di Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
Program Bedah Rumah Veteran kerjasama Bank Mandiri bersama TNI AD di Pangalengan, Bandung. (Foto: Gapey Sandy)
"Untuk mengembangkan kawasan 3T, bukan hanya harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah saja, tapi kita semua dituntut untuk menunjukkan kepedulian yang tinggi. Mudah-mudahan apa yang dilakukan Bank Mandiri bersama seluruh BUMN lainnya dapat membawa kebaikan dan perbaikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat di seantero tanah air," ujar Eko kepada penulis.

Ya, program "BUMN Hadir Untuk Negeri" memang membuktikan bahwa Badan Usaha Milik Negara penuh potensi bila saling bersinergi membangun negeri. Sekaligus menepis anggapan maupun stigma buruk yang selama ini menggelayuti bahwa BUMN tak lebih hanya sebagai sapi perah (cash cow) Pemerintah saja. Sebuah stigma yang terhapus dengan sendirinya, manakala penulis berhadapan sendiri secara langsung face to face dengan para penerima bantuan CSR dari para penggede alias direksi BUMN-BUMN tersebut.

Enggak percaya? Buktiin aja ndili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun