Bagaimana dengan upaya pengobatan alternatif? "Saya tak pernah berpikir untuk berobat alternatif, karena bagi saya medis itu adalah yang utama. Kalaupun berobat alternatif, maka paling-paling saya hanya minum rebusan air daun Sirih yang bukan dimaksudkan untuk pengobatan melainkan sebagai penguat kekebalan daya tahan tubuh saja. Bagi saya, yang utama adalah memeriksakan peyakit ini dan berobat ke dokter, ke rumah sakit. Karena dokterlah yang tahu tentang kondisi penyakit saya," jelas Nelly yakin.
Nelly mengaku pernah tidak disetujui untuk menggunakan fasilitas BPJS. "Tetapi Alhamdulillah berkat bantuan dari dokter yang menangani saya, kini fasilitas BPJS bisa digunakan untuk menjamin tindakan medis berupa radiasi kemoterapi," ungkap Nelly yang disarankan untuk tidak terpapar sinar matahari yang mengandung Ultra Violet (UV) pada jam 10.00 -- 16.00 wib.
Sakit bukan berarti harus berdiam diri di tempat tidur. Nelly bukan perempuan tipe yang menyerah pada keadaan. "Dengan kondisi saya seperti ini, sekarang saya tidak bekerja lagi secara formal. Tetapi, syukur Alhamdulillah saya selalu berusaha konsisten untuk terjun aktif dalam berbagai komunitas dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang utamanya terkait dengan masalah kesehatan. Ini yang membuat saya tetap bersemangat untuk menjalani hari demi hari. Saya juga aktif di Yayasan Kanker Indonesia, juga di Pink Shimmer Inc," kata alumni SMA 6 Mahakam, Jakarta ini.
Menurut Nelly, ada orang-orang yang lebih parah kondisinya dibandingkan dengan dirinya, tapi mereka nyatanya lebih tangguh atau taft. "Sehingga inilah yang memacu saya untuk terus berjuang dan tidak mau kalah oleh ketangguhan semangat mereka. Jadi kuncinya adalah bersyukur. Selain melapangkan dan memperbaiki terus pikiran agar senantiasa positif," urainya seraya menyampaikan bahwa sang nenek juga menderita Melanoma. "Nenek jugalah yang mengingatkan sebelum wafatnya agar saya memperhatikan tahi lalat. Sayangnya, pesan Nenek tidak pernah saya hiraukan sampai selama 13 tahun yang akhirnya semua sudah terlambat dan menjadi Melanoma."
Insya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H