April 2017
* * *
![Asita (kanan) ketika di Pulau Komodo. (Sumber: Facebook Asita DK)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/09/asita-4-5910a90dcf7a612d788c6a24.jpg?t=o&v=555)
Sesuai namanya, dalam Bahasa Portugis Flores bermakna “Bunga”. Maka tak heran kalau Mbak Asita benar-benar menikmati betul wanginya bunga. Sampai-sampai ia menulis judul buku ini dengan: “Saya Jatuh Hati Pada Flores”. Ya, Mbak Asita benar-benar mabuk kepayang gegara “Bunga”.
Kecintaan pada Flores ini yang membuat Mbak Asita tak puas kalau cuma satu kali saja berkunjung yaitu pada Agustus 2015. Maka, lima bulan kemudian, Mbak Asita mengemas ransel punggungnya lagi. Tepat di penghujung tahun 2015, ibu tiga anak ini kembali bermesraan dengan Flores. Hasilnya? Sungguh luar biasa. Dua kali dalam setahun menyambangi Flores, membuat ulasan buku ini begitu mendalam dan komprehensif terkait kekayaan alam Flores. Maklum, namanya juga orang jatuh cinta, maka apa yang dituliskan Mbak Asita pun meluncur dari hati. Bukankah memang begitu yang namanya cinta? Cinta bukan tentang apa yang dipikirkan oleh akal, tetapi cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati.
![Danau Kelimutu yang cantik. (Sumber: Facebook Asita DK)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/09/asita-6-5910a983ad7e61481de36c81.jpg?t=o&v=555)
Sementara wartawati Kompas, Joice Tauris Santi menandaskan, membaca buku ini, membuat kita mendapatkan informasi tentang Flores. Lebih lagi tentang bagaimana caranya agar dapat mencapai Flores dengan biaya efektif. “Keindahan Flores membuat banyak orang yang belum pernah ke sana menjadikan Flores sebagai tujuan berikutnya,” ujar Joice.
* * *
Sederhananya, buku ini merupakan hasil reportase Mbak Asita selama ‘berkeliaran’ di Pulau Flores. Eeeiittssss, tapi jangan salah. Buku ini tidak sesederhana itu isinya. Malah, buku yang ditulis alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember ini begitu sarat manfaat, utamanya bagi mereka yang hendak menikmati wisata budaya dan petualang di Flores. Manfaat yang dimaksud, antara lain:
Pertama, buku ini membedah sampai sedetil-detilnya enam tujuan wisata di Flores. Mulai dari Labuan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere dan Larantuka. Pada setiap destinasi wisata ini, ada banyak yang bisa disaksikan. Sebut saja misalnya di Labuan Bajo, pembaca bisa menyimak bagaimana petualangan Mbak Asita yang berkunjung ke Gua Batu Cermin, dengan cara harus menyusuri ruang sempit, hening lagi gelap gulita, dengan berjalan sambil merundukkan kepala kepala dan sesekali berjongkok sambil terus bergerak maju menuju ujung gua. Selain Gua Batu Cermin, masih di Labuan Bajo, Mbak Asita mengajak pembaca berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Kenawa, Pulau Alor, Pulau Padar, Pulau Gili Lawa, Bukit Cinta, Air terjun Cunca Rami, dan Air terjun Cunca Wulang.
![Penjual kain tenun di Desa Sikka, Flores. (Sumber: Facebook Asita DK)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/09/asita-5-5910aa04cf7a618a748c6a24.jpg?t=o&v=555)