Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bunga Cinta Asita untuk Flores

9 Mei 2017   00:36 Diperbarui: 9 Mei 2017   10:14 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Todo di Manggarai, Flores. (Sumber: Facebook Asita DK)

Judul buku: Saya Jatuh Cinta Pada Flores - Wisata Budaya & Petualang

Penulis: Asita Djojo Koesoemo

Editor: Eddy Suryanto

Tebal: xxi + 177 halaman

Penerbit: Percetakan Pohon Cahaya, Yogyakarta

Cetakan ke-1: April 2017

* * *

Asita (kanan) ketika di Pulau Komodo. (Sumber: Facebook Asita DK)
Asita (kanan) ketika di Pulau Komodo. (Sumber: Facebook Asita DK)
Tak salah kalau Mbak Asita, begitu penulis buku ini saya sapa, menuliskan kalimat “Wisata Budaya & Petualang” di sampul muka bukunya. Sejatinya, itulah inti materi buku setebal 177 halaman ini. Wisata ke Flores, Nusa Tenggara Timur yang bukan sekadar rekreasi, jalan-jalan atau ngalor-ngidul tak keruan juntrungan. Melalui bukunya, kita para pembaca justru diajak untuk melihat keindahan alam, mengenal budaya sekaligus menjelajah Pulau Flores.

Sesuai namanya, dalam Bahasa Portugis Flores bermakna “Bunga”. Maka tak heran kalau Mbak Asita benar-benar menikmati betul wanginya bunga. Sampai-sampai ia menulis judul buku ini dengan: “Saya Jatuh Hati Pada Flores”. Ya, Mbak Asita benar-benar mabuk kepayang gegara “Bunga”.

Kecintaan pada Flores ini yang membuat Mbak Asita tak puas kalau cuma satu kali saja berkunjung yaitu pada Agustus 2015. Maka, lima bulan kemudian, Mbak Asita mengemas ransel punggungnya lagi. Tepat di penghujung tahun 2015, ibu tiga anak ini kembali bermesraan dengan Flores. Hasilnya? Sungguh luar biasa. Dua kali dalam setahun menyambangi Flores, membuat ulasan buku ini begitu mendalam dan komprehensif terkait kekayaan alam Flores. Maklum, namanya juga orang jatuh cinta, maka apa yang dituliskan Mbak Asita pun meluncur dari hati. Bukankah memang begitu yang namanya cinta? Cinta bukan tentang apa yang dipikirkan oleh akal, tetapi cinta adalah apa yang dirasakan oleh hati.

Danau Kelimutu yang cantik. (Sumber: Facebook Asita DK)
Danau Kelimutu yang cantik. (Sumber: Facebook Asita DK)
Buku ini diawali dengan apresiasi dari mantan rekan sejawat Mbak Asita di Harian Kompas (Kelompok Kompas Gramedia), yaitu Arbain Rambey yang berharap, agar buku ini bisa menjadi acuan bagi siapa saja yang hendak mengeksplorasi Flores. “Sesungguhnya Pulau Flores sangat lengkap dalam aneka destinasi, dari pantai, gunung api, danau, upacara adat, sisa manusia purba, sampai dengan satwa langka,” tutur fotografer terkemuka ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun