Punya bobot 192 kg, membuat sosok Arya Permana (11) sempat melambung dan jadi buah bibir. Bocah kelas IV SD yang tinggal di Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegal Waru, Karawang, Jawa Barat ini menderita obesitas parah.
Akibat kegemukan badan yang begitu berlebih, Arya sampai tak kuat berjalan kaki bahkan untuk jarak dekat sekalipun.
Belum lagi, untuk posisi tidur, anak dari pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini tidak dengan kondisi terlentang seperti orang kebanyakan. Karena bobotnya yang super jumbo, Arya terpaksa harus tidur dengan posisi duduk dan bersandar.
Mengapa Arya bisa menderita obesitas sebegitu parah?
Demi menjawab pertanyaan ini, Selasa malam, 2 Mei 2017, saya mewawacarai Ade Somantri. Ayahanda Arya ini bercerita kalau anak kedua dari dua bersaudara ini memang punya nafsu makan yang luar biasa.
Arya juga seolah ‘kecanduan’ jajan minuman-minuman manis kesukaannya. Belum lagi kegemaran Arya menyantap mie instan yang masih harus dilengkapi telur ayam.
Sehari semalam bisa sampai 6 bungkus mie instan! Meski sudah makan mie instan, bila masih belum kenyang, Arya akan memuaskan rasa laparnya dengan makan nasi. Sehari, bisa sampai 6 kali juga makan nasinya.
Jadi, sudah mie instan lengkap dengan telur ayam, masih pula ditambah makan nasi, ckckckckkkk alhasil makin tambur aja deh tubuh Arya.
“Arya ini senang jajan minuman-minuman manis kesukaannya, termasuk teh manis dalam kemasan gelas itu. Dalam sehari semalam, Arya bisa minum sampai 20 gelas. Belum lagi makan mie instan, yang bisa disantap Arya sampai 6 bungkus dalam sehari. Mie instan ini masih ditambahkan telur ayam. Belum cukup, Arya masih minta makan nasi, yang dalam sehari bisa sampai 6 kali,” tutur Ade di ujung telepon.
Pada tahun lalu, Arya sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Arya juga wajib mematuhi aturan program diet, lengkap dengan olahraga dan terapi lainnya.
“Imbas dari program diet ini cukup kentara. Karena, sejak berobat di RSHS, Arya sudah tak pernah lagi minta dibelikan jajan minuman-minuman manis seperti sebelumnya,” aku Ade. Hasilnya? Lumayan ada perubahan, karena bobot Arya susut dari 192 kg menjadi 169 kg.
Tapi, jarum timbangan badan yang menunjuk ke angka 169 kg, masih belum berarti apa-apa bila dibandingkan dengan berat badan ideal yang musti dicapai Arya.