Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batik Etnik Tangsel Menuju Go Internasional

24 Maret 2017   16:07 Diperbarui: 24 Maret 2017   16:15 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Etnik Tangsel motif Gerbang Tigaraksa dan Al Bantani. (Foto: Gapey Sandy)

Batik Etnik Tangsel motif Kacang Sangrai. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Kacang Sangrai. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Bendungan Gintung. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Bendungan Gintung. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel bawahan dengan motif Anggrek van Douglas. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel bawahan dengan motif Anggrek van Douglas. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel dengan tiga motif sekaligus: Anggrek van Douglas, Rumah Blandongan, Ondel-ondel. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel dengan tiga motif sekaligus: Anggrek van Douglas, Rumah Blandongan, Ondel-ondel. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel bermotifkan Pesona Krakatau dan Golok Jawara Banten. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel bermotifkan Pesona Krakatau dan Golok Jawara Banten. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Kipas Istana Kesultanan Banten. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Kipas Istana Kesultanan Banten. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Badak Bercula Satu. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Badak Bercula Satu. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel bawahan dengan motif Pesona Krakatau. (Foto: Nelty Fariza/Sekar Purnama)
Batik Etnik Tangsel bawahan dengan motif Pesona Krakatau. (Foto: Nelty Fariza/Sekar Purnama)
Bagaimana? Ciamik kan, Batik Etnik Tangsel. Memang, ikon lokal terus digali, sembari tidak melupakan motif asal (leluhur) dimana Kota Tangsel berada di wilayah Provinsi Banten. Sekadar catatan aja, sejak tahun 2000, Banten bukan lagi termasuk Provinsi Jawa Barat. Ia menjadi provinsi tersendiri dengan mempunyai 8 kabupaten/kota: Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, dan Kota Tangsel.

Okelah, untuk Kompasianer semua, kalau ingin lebih tahu tentang Batik Etnik Tangsel, bisa ikuti acara yang digagas Kompasianer Tangsel Plus (Ketapels). Formatnya talkshow & workshop yang bertema Saatnya Batik Etnik Tangsel Memegang Kendali Menuju Go Internasional. Diselenggarakan pada Sabtu, 25 Maret 2017 (jam 09.00 – 14.30 wib) di Galeri Sekar Purnama, Jalan Raya Pondok Pucung No. 8 RT 1 RW 1 Pondok Aren, Bintaro – Tangsel (seberang Pasar Modern Bintaro dan Bintaro Trade Center/BTC).

Tentu saja, acara #KetapelsMembatik ini bakal menghadirkan Nelty Fariza Kusmilianti selaku pembicara utama bersama dengan pihak Bank Danamon. Paparan Nelty akan ‘menyihir’ para peserta semua betapa sulitnya membangun entitas bisnis, membuka ceruk pasar hingga ke mancanegara dan yang paling utama adalah membedah apa dan bagaimana Batik Etnik Tangsel itu sendiri. Eiiitttsss … tak ketinggalan, sesuai judulnya yaitu Workshop, maka seluruh peserta juga akan belajar cara menorehkan canting berisi malam di selembar kain. Praktik membatik lhoya, namanya juga #KetapelsMembatik ‘toh?

Bagi yang tak sempat hadir langsung ke tekape, acara yang diselenggarakan Kompasiana dengan Ketapels dan didukung sepenuhnya oleh Bank Danamon ini akan disiarkan secara langsung (live report) melalui streaming di: https://www.facebook.com/DanamonIndonesia/   

Batik Etnik Tangsel motif Gerbang Tigaraksa dan Al Bantani. (Foto: Gapey Sandy)
Batik Etnik Tangsel motif Gerbang Tigaraksa dan Al Bantani. (Foto: Gapey Sandy)
Kompasianer juga bisa simak status di media sosial tentang pelaksanaan acara dengan mengikuti tagar #KetapelsMembatik melalui Twitter (@ketapels_), Instagram (ketapels) dan juga Facebook (Ketapels – Kompasianer Tangsel Plus).

Selain itu, simak juga acara talkshow & workshop ini melalui akun media sosial resmi Bank Danamon yaitu Twitter (@danamon), Facebook (Bank Danamon), dan Instagram (MyDanamon).

Oh ya, sebelumnya, pada Kamis, 23 Maret kemarin, sudah juga dilaksanakan Bank Danamon Ngobrol Bareng Komunitas Kompasianer Tangsel Plus (Ketapels) melalui akun Twitter @danamon. Kompasianer masih bisa click untuk membaca tweet-tweet chatting-nya melalui tagar #saatnyapegangkendali atau bisa juga di #KetapelsMembatik. Jangan lupa juga, follow @danamon.

Ayo cintai dan terus lestarikan Batik.

Bukankah sejak 2 Oktober 2009, UNESCO sudah resmi mengakui Batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Milik Indonesia. Jadi, kalau kemudian muncul batik etnik-batik etnik dari berbagai wilayah di Indonesia, sungguh suatu hal yang patut disyukuri dan kita musti andil aktif mengembangkannya. Termasuk, Batik Etnik Tangsel ini.

Saatnya Pegang Kendali! Batik Etnik Tangsel Go Internasional!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun