Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tanpa Tanam Pohon, Warga Tak Dapat Cap Stempel RW

1 November 2016   22:40 Diperbarui: 2 November 2016   02:09 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala DKPP Kota Tangsel, Mochammad Taher Rochmadi terinspirasi Kampung 3G. (Foto: Gapey Sandy)

Prestasi RW 023 yang kemudian punya sebutan nama Glintung Go Green (3G) pun semakin moncer dan banyak diganjar penghargaan. Misalnya, Juara I Lomba Kampung Hijau yang diselenggarakan harian Radar Malang pada 2014; ditunjuk oleh Kemendagri sebagai kampung yang berbasis partisipatif dan inovatif masyarakat sehingga layak menjadi proyek percontohan nasional; dan pada Oktober kemarin Kampung 3G berhasil meraih prestasi internasional dengan menembus babak final kompetisiGuangzhou International Award for Urban Innovation.

Semakin melejitnya nama Kampung 3G menjadikan tak henti-hentinya peneliti, mahasiswa dan turis lokal maupun asing datang berkunjung. “Apa yang sudah kami capai membuktikan bahwa ketiga pilar pembangunan lingkungan yang diterapkan Kampung 3G yaitu konservasi air, ketahanan pangan, dan energi ternyata cukup berhasil. Kini, semua itu dikemas dalam bentuk Wisata Edukasi 3G, sehingga menjadikan Green Business yang menguntungkan bagi seluruh stakeholders, termasuk warga masyarakat,” ujar Bambang.

Tangsel Terinspirasi Kampung 3G

Usai menyimak paparan Bambang Irianto tentang geliat Kampung 3G yang begitu mempesona, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menanggapi bahwa kunci dari semua perubahan yang berlangsung di RW 023 adalah berkat komitmen, niat, usaha dan motivasi bersama dengan masyarakat.

“Sebenarnya, di Tangsel sendiri sudah terdapat beberapa proyek yang sejenis dengan apa yang sudak dilakukan Kampung 3G, hanya saja mungkin kurang terekspose, seperti misalnya urban farming di perkotaan yang memperoleh apresiasi dari peneliti mancanegara, jumlah bank sampah yang sudah mencapai ratusan, dan ide membangun Gang Cantik di Kecamatan Ciputat yang mungkin serupa hijaunya dengan yang sudah dilakukan di RW 023,” jelas Airin yang mengingatkan kembali programnya pada tiga tahun lalu agar setiap warga membersihkan saluran air yang ada di depan rumahnya masing-masing. “Coba, itu saja dilakukan kembali. Insya Allah banjir tidak akan terjadi lagi di Tangsel.”

Warga yang baru bisa bekerja bakti pada malam hari karena sibuk di siang hari, disebut sebagai Suku Dalu atau Suku Malam di Kampung 3G. (Foto: glintunggogreen.com)
Warga yang baru bisa bekerja bakti pada malam hari karena sibuk di siang hari, disebut sebagai Suku Dalu atau Suku Malam di Kampung 3G. (Foto: glintunggogreen.com)
Suku Dalu menjadi sebutan bagi warga yang baru bisa bekerja bakti pada malam hari akibat sibuk di siang hari. (Foto: glintunggogreen.com)
Suku Dalu menjadi sebutan bagi warga yang baru bisa bekerja bakti pada malam hari akibat sibuk di siang hari. (Foto: glintunggogreen.com)
Sementara itu, Kepala DKPP Tangsel, Mochammad Taher Rochmadi mengatakan, apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh Kampung 3G menjadi inspirasi Kota Tangsel untuk meneladani dan melakukan hal yang sama bahkan lebih. Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Kebersihan DKPP Tangsel, Yepi Suherman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun